Happy Reading
Jangan lupa untuk vote sebelum membaca.Maaf untuk typo yang bertebaran
Bell istirahat berbunyi beberapa menit lagi, Ara yang tengah bersembunyi di UKS segera keluar dari tempat persembunyiannya, gadis itu menyingkap tirai yang menutupi bangsalnya hingga murid yang tengah duduk di sofa dekat pintu terperanjat.
Gadis cantik berparas bule itu memegang dadanya menatap ke arah Ara, sedangkan Ara hanya tersenyum kepada sahabatnya, "Ayo," ajaknya tanpa merasa bersalah.
Somi Adaline, sahabat Ara sejak minggu kedua mereka bersekolah. Cara mereka saling kenal cukup lucu, berawal dari pertengkaran sepele karena merebutkan tenda. dari pertengkaran itu, kini mereka bersahabat.
Somi mengejar Ara yang sudah jauh meninggalkannya, "Mau ke mana? nanti ketauan pak Kai, kalo lo boong, ege!" tutur Somi masih mengejar gadis yang jauh lebih pendek darinya.
Tubuh Ara bisa dibilang paling kecil diantara teman-temannya, bahkan Somi sempat berpikir jika Ara tidak bertumbuh, tetapi menyusut. Karena hanya gadis itu yang tidak bertambah tinggi diantara teman-teman lainnya.
"Mendekati waktu istirahat mah Pak Kai udah ngebebasin," sahut Ara lalu berbelok ke arah koperasi sekolah, tanpa memperdulikan helaan napas Somi, gadis itu memasuki koperasi dan membeli air mineral.
Ara dan Somi tidak masuk jam pelajaran olahraga, alasannya cukup sepele. Ara tidak ingin bertemu dengan Renjun, jadwal kelas Ara dan kelas Renjun selalu digabung. Itu karena guru olahraga hanya satu dan jadwal mereka bentrok.
Somi bersedekap seraya menyandarkan tubuhnya di sisi pintu koperasi, memperhatikan Ara yang tersenyum riang setelah membayar sebotol air mineral. Somi segera membentangkan satu tangannya, menghalangi langkah Ara.
Ara berdecak lalu sedikit mendongak menatap Somi, "Awas bjir!" ketus Ara lalu memukul pelan lengan Somi menggunakan botol mineral yang baru saja ia beli. Somi mendengus kemudian mengikuti Ara yang kembali meninggalkannya.
"Katanya gamau ketemu, terus ngapain ngasih minuman?" celetuk Somi yang tak dijawab oleh Ara, gadis itu tak peduli apa yang Somi katakan.
"Kayak bakal di terima aja," lanjut Somi membuat langkah Ara terhenti.
Somi yang sedari tadi jalan tanpa melihat ke arah depan hampir saja menabrak Ara, "Napa lagi? untung ga gue tabrak lo!" Ara hanya terdiam tidak menyahuti ucapan Somi, ia menatap lurus ke arah minuman yang ia pegang kemudian menoleh ke arah lapangan.
Mereka sudah sampai di lapangan indoor, setiap pelajaran olahraga jam kedua pasti akan belajar di lapangan indoor. Karena jam pelajaran olahraga berlangsung 20 menit sebelum istirahat dan 30 menit setelah istirahat.
Menghindari matahari siang, Pak Kai selaku guru olahraga pasti akan memilih lapangan indoor. Sebenarnya hanya untuk menghindari sambatan anak muridnya, yang mengeluh kepanasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴇxᴘʀᴇssɪᴏɴ ; HRJ
Hayran Kurgu"Apakah ada kata terlambat untuk mencintai?" Pertanyaan yang selalu menghantui Renjun, membayangkan bagaimana jika cinta tidak datang terlambat. Mungkin ... semuanya tidak akan sehancur ini. ©renrainjunn