Prologue

17 2 0
                                    

Lelaki yang kini tengah sedang berlari mengejar bus angkutan umum dengan napas tak beraturan serta keringat yang sudah membanjiri baju seragam putih Abu-Abu nya.

Sialnya, di tengah panasnya terik matahari ia harus berlari dengan kaki kanan yang mempunyai luka jahitan yang belum mengering.

" Bang stop napa elahhhh... " Teriak lelaki itu.

Ketika Bus angkutan umum itu berhenti, lelaki itu langsung naik dan langsung mencari tempat duduk dengan rusuh yang membuat penumpang lain tak nyaman.... Beruntung ia mempunyai wajah yang tampan rupawan.

" Husss..... Akhirnya gua dapet tempat duduk " Ucap lelaki itu yang akhirnya mendapatkan tempat duduk, ya walau di sampingnya ada seorang wanita yang tengah santai berdiam walau tingkah laku pria itu barbar.

" Eh bang, nyalain AC dong.... Panas nih " Teriak pria itu yang tak terbiasa dengan cuaca panas.

Ya, dia adalah Tarakha Sebastian Michaelis. Mempunyai kulit yang seputih salju dan senyum seperti kembang gula, oh iya, jangan lupa dengan matanya yang berwarna biru.... Sangat indah bukan? Semua wanita mampu di buat mabuk kepayang jika melihat mata biru yang seirama dengan langit yang cerah.

Namun......

" Yee kalo mau dingin jangan naik bus angkutan umum atuh kang " Ucap kondektur Bus tersebut.

" Kang? Lo ngomong apa barusan? " Sentak Rakha dengan menarik kerah baju kondektur tersebut.

" Kalo mau yang dingin naik mobil pribadi aja, di sini mah bukan tempat yang cocok buat yang mau dinginnya doang " Sahut kondektur tersebut dengan santai walau mendapat sorot mata yang tajam dan kerah baju yang di tarik.

" Nih ambil!! Pasang AC biar nih angkutan umum dingin! " Tegas Rakha yang melempar 20 lembar uang dengan nominal ratusan.

Sang kondektur terlihat sangat terkejut dengan uang sebanyak itu yang di keluarkan dengan mudah oleh lelaki yang bahkan belum lulus pendidikan SMA.

" Jangan khawatir! Lo bisa cari gua di SMA Antariksa kalo kurang dana..... Untuk 2 bulan ke depan, gua bakal sewa nih angkutan umum " Tegas Rakha yang duduk kembali di kursi penumpang.

" Ngapain lo senyum-senyum doang! " Tegas Rakha ketika melihat perempuan yang di sampingnya terlihat seolah sedang menahan tawa. Namun, ada yang aneh.....

" Nggak papa kok.... Cuma kamu selucu itu " Sahut gadis itu dengan tatapan lurus ke arah depan.

" Lucu? Lo kira gua pelawak! Jangan ngadih-ngadih deh lo! " Tegas Rakha yang semakin kesal ketika gadis itu sama sekali tak melirik dirinya.

" Hehehe maaf yah... " Sahut gadis itu.

" Lo ngga tahu sopan santun ya? Kalo orang lagi ngomong tuh ya di lirik! " Tegas Rakha.

" Situ yang nggak ada akhlaknya mas " Sahut bapak-bapak yang duduk di belakangnya.

" Eh anjing diem lo! Gua jadiin semur ayam baru tahu rasa lo! " Tegas Rakha yang memutar posisi duduknya hingga menatap bapak tersebut dengan tajam.

" Jadinya anjing apa ayam mas? Piye toh " Sahut Bapak itu kembali.

" Mau diem atau mulut lo gua robek nih pake pisau lipat gua! " Ancam Rakha tak segan-segan mengeluarkan pisau lipatnya.

" Iya deh saya diem " Sahut Bapak itu dengan raut wajah ketakutan sambil mengelus dadanya ketika melihat anak muda jaman sekarang seperti ini..

Rakha kembali ke posisi awalnya dan..... Ia tambah kesal dengan gadis di samping nya, pasalnya tidak ada pergerakan sama sekali bahkan sekedar melirik Rakha pun tidak.

BLIND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang