SEDERET PEMIKIRAN
Sarapan pagi.
Aku memastikan untuk menghindari prasmanan yang populer di kalangan murid dan kembali ke dek kapal. Di geladak ada sebuah kafe bernama "Blue Ocean" dimana hampir tidak ada murid. Aku memilih duduk di sana di sebuah meja kosong di tempat teduh dan memanggil pelayan itu.
Waktu menunjukan pukul 07:55. Satu menit sebelum waktu pertemuan yang ditentukan oleh orang yang aku tunggu muncul di hadapanku dengan ekspresi kosong.
"Kau datang lebih awal".
Itu adalah teman sekelasku dari Kelas D Horikita Suzune. Dia duduk di sampingku dan satu dari sedikit orang yang bisa aku sebut sebagai teman di sekolah ini. Dia juga menjadi makhluk yang sangat merepotkan yang tahu sedikit tentang kemampuanku yang sebenarnya. Dia duduk di kursi di depanku.
"Aku sudah menunggu satu jam" Aku mengeluh padanya.
Tentu saja aku hanya mencoba menggodanya sedikit.
"Aku tidak peduli selagi aku tiba pada waktu yang ditentukan, bahkan jika kau menunggu 10 jam sebelumnya untukku, aku tidak peduli."
Baiklah. Kurasa aku tidak bisa menggodanya seperti ini, ini hanya akan menyakitiku.
"... Kau tidak ingin memesan apapun?" Aku bertanya.
"Tidak, tidak perlu, mari kita lanjutkan obrolan kita yang kemarin".
Horikita yang tidak suka pembicaraan santai, ingin terjun ke urusan dan sepertinya ingin memberitahukan situasinya dari kemarin kepadaku. Satu-satunya yang dia katakan sebelumnya adalah lokasi pertemuan ini.
"Jadi, apa murid yang dipanggil oleh sekolah membentuk kelompok?" Aku bertanya padanya
"Ya, sama seperti yang kau katakan, 12 kelompok dengan 4 kemungkinan hasil dan 'sasaran' diumumkan kepada kami hari ini melalui pesan pukul 08:00 pagi. Jika ada perbedaan kecil, aku pikir kau bisa mencatatnya dengan baik seperti perbedaan guru"
"Siapa anggota kelompokmu dan berapa jumlahnya?"
Aku mengenal beberapa murid kemarin tapi aku tidak perlu repot-repot memberitahunya
"Sangat menakjubkan sebenarnya, hampir seolah-olah itu adalah kesengajaan dan bukan hanya kebetulan saja"
Setelah memberitahuku, Horikita memberiku selembar kertas. Sepertinya dia menghafal nama-nama anggota kelompoknya dan menuliskannya di selembar kertas terpisah untuk ditunjukkan padaku. Nama kelompoknya adalah (Naga) dan di bawah adalah nama-nama anggota kelompoknya.
Kelas A: Katsuragi Kohei, Nishikawa Ryouko, Shita Shinji, Koharu Yano
Kelas B: Ando Sayo, Kanzaki Ryuuji, Tsukabe Hitomi
Kelas C: Oda Takumi, Suzuki Hidetoshi, Sonoda Masashi, Ryuuen Kakeru
Kelas D: Kushida Kikyou, Hirata Yousuke, Horikita SuzunePertama, sepertinya Hirata dan Kushida adalah orang-orang yang dipilih dari Kelas D untuk kelompok ini. Dua murid kehormatan mewakili kelas kami. Terlepas dari Horikita yang biasanya menyendiri, menempatkan keduanya bersama di kelompok yang sama kemungkinan besar akan membentuk kombinasi terkuat yang ditawarkan Kelas D saat ini.
Aku mengharapkan orang lain untuk berada dalam kelompok mereka seperti dengan milikku tapi sepertinya tidak demikian. Kouenji memiliki kekuatan yang luar biasa tapi bahkan jika dia ditambahkan ke dalam kelompok, aku ragu dia akan berguna. Jujur saja aku tidak yakin dengan kelompok mana dia dimasukkan atau apa dia bahkan cukup peduli untuk menghadiri pertemuan tersebut.
"Aku mengerti... melihat ke belakang aku pikir kombinasi ini tak terelakkan"
Bahkan jika aku mengurutkan nama yang aku kenal saat ini, itu akan tertulis Katsuragi dari Kelas A, Kanzaki dari Kelas B dan Ryuuen dari Kelas C. Ini adalah nama besar yang mewakili kelas mereka. Ini hampir seperti kelompok impian dalam persepakbolaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Classroom Of The Elite (Youkoso Jitsuryoku Shijou Shugi no Kyoushitsu e)
Mystery / ThrillerAutor: Kinugasa Shougo 衣笠彰梧 Sinopsi : SMA Kōdo Ikusei, sebuah sekolah bergengsi terkemuka dengan fasilitas canggih di mana hampir 100% siswa melanjutkan ke universitas atau mencari pekerjaan. Para siswa di sana memiliki kebebasan untuk mengenakan ga...