Aku berhasil membujuknya walaupun aku harus menggendongnya sampai ke mobil. Sekarang aku harus mendengarkan nenek mengomeliku. Dan akhirnya aku dan Yoo Jung tidak jadi kembali ke Korea dikarenakan saat ini Yoo Jung jatuh sakit.
"Kenapa kau membiarkannya terkena hujan?" Nenekku mulai mengomel. Sedangkan aku duduk di sofa sembari menyandarkan kepalaku.
"Kau lihat dia baru saja sembuh dan sekarang sudah jatuh sakit lagi" ujar nenekku dan tangannya masih sibuk meracik ramuan untuk Yoo Jung.
Aku menghela nafas. "Aku sudah membujuknya untuk masuk ke mobil" ujarku.
"Lalu kenapa dia bisa terkena hujan?" Tanyanya.
"Dia gadis yang keras kepala. Aku bahkan harus menggendongnya sampai ke mobil" ucapku. "Ha aku lelah" aku hendak beranjak dari dudukku tapi suara nenekku lebih dulu menghentikanku.
"Kau tidak akan tidur malam ini" aku melongo dengan ucapan nenekku barusan. Belum sempat aku menyela. "Bawakan ini ke kamarnya dan pastikan dia meminumnya" imbuhnya.
Aku hanya mendengus lalu mengambil gelas berisi ramuan dan bergegas menuju kamar. Perlahan aku membuka pintu, aku mendekati ranjang. Dia masih belum membuka matanya. Aku duduk di sebelahnya, tanganku terangkat untuk menyentuh dahinya. Masih panas. Aku menghela nafas.
Sejenak aku memandanginya, tanganku bergerak menyentuh pipinya. Entah kenapa saat tertidur seperti ini wajahnya bertambah cantik. Aku tersenyum melihatnya. Tiba tiba ia melenguh dan perlahan matanya terbuka.
"Kau sudah bangun?" Tanyaku. Ia hanya mengangguk. Ia berusaha untuk duduk dan aku membantunya.
"Kau belum tidur?" Tanyanya. Aku menggeleng. Aku mengambil ramuan yang aku bawa tadi dan menyodorkan padanya.
"Apa ini?" Tanyanya. Lalu mengambil ramuannya.
"Ini ramuan. Nenek yang meraciknya" jawabku. Dia tampak ragu. Tapi kemudian meneguknya sampai habis.
"Aku tidak suka rasanya" ucap Yoo Jung lalu meletakkan gelasnya di nakas.
"Jika tidak suka kau harus cepat sembuh" ujarku lalu mencubit hidungnya. Dia hanya mendengus. Yoo Jung menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku sepertinya mulai terbiasa dengan itu.
"Kau sudah merasa lebih baik?" Tanyaku.
"Sudah. Tapi kepalaku sedikit sakit" jawabnya dengan manja. Sial, itu benar benar mengujiku.
"Kau harus banyak istirahat agar cepat sembuh" ujarku yang kemudian memegang bahunya dan sedikit menjauhkannya.
"Temani aku" aku terkejut dengan yang satu ini.
"Kau tidak takut?" Tanyaku bingung.
"Apa kau mulai berfikir yang macam macam sekarang?" Tanyanya mengintimidasi.
"Tidak. Bukan seperti itu" jawabku menyela. Padahal itu sedikit ada benarnya.
"Ya sudah jika tidak mau" ucapnya kemudian merebahkan tubuhnya dan masuk ke dalam selimut. Dia benar benar sedang mengujiku. Aku berdiri, bukan keluar kamar tapi aku malah berjalan memutari ranjang lalu ikut merebahkan tubuhku dan masuk ke dalam selimut. Astaga aku benar benar di uji disini.
"Kenapa tidak keluar saja?" Tanyanya. Dia masih kesal ternyata.
"Kau minta aku keluar?" Tanyaku padanya.
"Tidak" jawabnya singkat. Aku kembali mendengus. Ternyata dia cantik hanya saat sedang tidur. Untuk beberapa saat aku memandangi punggungnya. Aku memberanikan diri untuk mendekat. Dia tidak bergerak sama sekali. Aku tidak tahu tapi rasanya aku ingin sekali memeluknya. Tanganku perlahan bergerak untuk memeluknya dari belakang. Hangat sekali. Kemudian terdengar hembusan nafas halus dari Yoo Jung. Dia sudah tidur ternyata. Aku tersenyum, kemudian memejamkan mataku dan menyusul Yoo Jung dalam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GONE: Story Of The Rain
RandomKim Yoo Jung seorang gadis yang hidup sebatang kara setelah ditinggalkan oleh orang tuanya dan juga kekasihnya yang bernama Xiumin. Xiumin meninggal karena mengidap kelainan jantung. Setelah melalui banyak hal, Yoo Jung pindah ke Cina untuk melupaka...