Jangan lupa votenya:)
.
.
.
.
.
.Seorang gadis tengah mengayun ayunkan kakinya dengan lesu sambil terisak, orang yg berlalu lalang terkadang melihatnya sedu. Sesekali menepis air mata yg jatuh membasahi pipi cantiknya, dan mulutnya berucap sesekali.
”Mianhe...Mianhe-yo”
Kepala sang gadis itu mendongak mulai menepis kembali air matanya yg tak berujung selesai, menatap langit yg mulai redup. Lampu jalan sudah terlihat terang, sudah berapa jam gadis itu menangis?.
"Loh, Nayeon?" Sang lawan bicara pun menghiraukan undangan nya itu, tak peduli dia siapa. Ia sungguh ingin sendirian, tanpa permisi. Pria tersebut mendekat dan mendudukinya tepat disebelah Nayeon itu.
"Hiks... Tolong tinggalkan aku sendiri, kak" usirnya secara halus agar ia bisa mengerti keadaannya. Pria tersebut malah diam ditempat dan enggan beranjak dari tempat yg ia duduki, menarik tanganya dan mulai merengguh badan Nayeon.
Pelukan hangat, ya?
Suara terisak semakin kencang saat mulai dipeluknya, tanganya mengenggam erat dan membalas pelukan tersebut, sang pria tak diam saja. Tangannya mulai mengelus pundak menenangkan gadis yg sedang ia peluk saat ini.
"Menangislah, Jika itu membuatmu tenang. Nay"
Pria tersebut sebenarnya ingin menanyakan apa yg sebenarnya terjadi pada Nayeon, tapi ia tutup rapat rapat. Ia bukan siapa siapanya, melainkan hanya sebuah sahabat. Tak lebih dari itu, Hari sudah semakin gelap.
"Sebaiknya kita pulang, ya?" tanyanya hati hati sambil menepis air mata yg jatuh trs menerus, Nayeon pun mengangguk dan mulai beranjak pergi dari taman tersebut.
"Apa kau punya, masalah ?" kata Taehyung kembali, Nayeon mengangguk kepala sebisanya dan hanya menatap jalanan diam. Dia menghela nafas panjang dan mulai menasehati. "Jika ada masalah, jangan sampai terlarut sedih sehari hari. Menangis juga bisa menurunkan energi kita, Jangan sampai sakit. Ok?" Nasehat Taehyung pada Nayeon. Nayeon menatap Taehyung sedu hingga hampir jantungnya copot mengetahui bahwa dirinya ditatap balik, "J-jangan marah, kata kataku, salah ya?"
Nayeon tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya, "Bijak sekali, baru kali ini aku mendengarnya. " ucapnya diseringai tertawanya. Taehyung menggaruk tengkuknya bingung, "Entahlah, ini pasti makanan Jimin tadi" elaknya.
"Kukira, kakak habis kepentok meja mungkin?. " katanya "hih~ sakit Nay..." Ia meringis ketika kepalanya digetok kembali, Nayeon malah tertawa "Sini, kukembalikan ke ingatan semula"
*****
"Jungkook?, gimana ceritanya kau bisa menuduh Nayeon, bahwa ia pelakunya?" -Seokjin
"Jangan asal nuduh kook!" -Namjoon
"Aku yakin hyung, dia menghasut tzuyu untuk bunuh diri." -Jungkook
"Mau kupukul kau, ya?!" -Seokjin
Peringatan Seokjin pada Jungkook yg mulai berkata tak bagus dan seolah menuduh sahabat kecilnya sendiri, Nayeon. Teman mana yg tak marah melihat seseorang yg mulai menuduh yg tidak tidak. Jungkook tertawa sinis
"Sampai kapan hyung akan membelanya? Hah.." -Jungkook
" Coba kau pikir baik baik... Renungkan dirimu, " -Namjoon melihat Seokjin memalingkan wajahnya nya tak suka wajahnya sedikit merah.
" Seokjin hyung, ayok!" ajak Namjoon, Seokjin menghela nafas kasar dan pergi dari tempat Jungkook.
Jungkook mengusap wajahnya kasar menenggelamkan nya dilipatan tangannya pasrah.
[][][]
" Kakak tau adik kelas? "
Taehyung tertawa besar dan berubah jadi datar kembali, kini mereka terdapat di cafe terdekat hanya sekedar menikmati kopi hangat sambil menunggu hujan reda.
" tidak, adik kelas 'kan banyak nay. Yg mana?" -Taehyung
" oh iya, namanya Chou tzuyu. Kenal tidak? " -Nayeon
Uhuk!
Taehyung melebar kan iris keduanya menatap Nayeon menjadi jadi, ingatannya seakan berputar kembali. Sosok wajah cantik dan baik yg selalu datang di depan wajahnya setiap hari itu, kini tak lagi. Wajahnya seketika murung
" k-kenal, a-ada apa?" -Taehyung
" kau tau 'kan? Jika, Tzuyu mati karna bunuh diri?" -Nayeon
" iyh, a-ada a-apa? K-kenapa?" -Taehyung
" maaf sebelum nya, apa kau bertemu denganya sebelum diam.. Pergi?" -Nayeon
Oh tidak Taehyung mengemggam gelas kopi kuat kuat, keringat yg mulai bercucuran deras di pelipisnya. Badanya bergetar hebat, hatinya merasa sedikit membuka luka lama. Rasa bersalah ini semakin menguarkan.
" k-kak? Kakak kenapa?! Kak?!" -Nayoen
Nayeon terus mengguncang tubuh Taehyung yg memejamkan matanya dan air mata nya mulai keluar, badanya bergetar hebat. Keringat keluar deras di pelipisnya.
Sehingga membuatnya sesegukan dengan mengingat memori sebelumnya iya tutup rapat rapat kembali dibuka lebar.
" Mianhe-yo, tzuyu-ah!"
[]
Is back!!
Tinggalkan jejak,
Next to chapter? Coba, komen yg bagus
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Playboy || Naykook END
Teen FictionSejak Jungkook putus dengan Kekasih gelapnya yg entah hilang kemana. dia mengisi hari harinya bukan menangis, melainkan 'Mempermainkan cinta dan perasaan' kepada gadis gadis lain. Im Nayeon adalah sahabat Jungkook, ia juga terlibat dalam kasus 'Berm...