Happy reading^^
"Inget ya om, nanti jemput aku jam 2 siang."
"Iya siap kita pulang dulu bilang sama mama kamu, nanti om yang diomelin" - Om Haechan.
"Sip! Dah Om Ecan!" Gue lambaiin tangan sambil nyengir terus masuk kelas.
"Ehey, most wantednya SMA Neo Zone" Yuna tiba-tiba nyolek pundak gue dari belakang.
"Apaan sih? Most wanted darimana? Lo kali nih most wanted," gue ketawa.
"Btw, tadi dianterin sama siapa?" - Yuna.
"Sama Om Ecan, temen nyokap" gue senyum.
"Lo sering banget dianter jemput sama dia," - Yuna.
"Iya kan dia kerjanya di deket sekolah kita, kalo sama bokap kan kasian nanti muternya kejauhan."
"Oh iya bokap lo kan kerjanya di daerah Jaksel sana," - Yuna.
"Kenapa? Kok kecewa gitu ekspresi lo?" Gue natap dia.
"Ya lo kan tau sendiri, gue itu penggemar nomer satunya bokap lo" Yuna nyengir.
"Disini juga ada Jisung yang selalu setia nungguin lo," gue ketawa sambil lari.
"Heh! Kurang ajar! Balik gak lo!"
"Ogah!" Gue julurin lidah ke dia.
"Mau kemana lo??" - Yuna.
"Oke-oke peace, I'm give up" gue nyengir sambil ngasih peace sign ke dia.
"Awas lo! Gue doain sial seharian," - Yuna.
"Gak amin," gue naroh tas di kursi terus ngambil baju olahraga.
"Mau ganti baju dimana?" -Yuna.
"Toiletlah! Ya kali gue telanjang di sini?"
Gue sama Yuna ganti baju di toilet lantai 1, deket kelas kita. Terus balikin baju ke kelas dulu sekalian ambil minum baru ke lapangan.
"Yah masih sepi," - Yuna.
"Kan belom bel, udah duduk sini dulu aja" gue duduk di pinggir lapangan.
"Lagian lo mau ngapain sih kesini jam segini?"
"Mau berjemur, soalnya dari kecil tuh gue diajarin berjemur sama mom" gue senyum.
"Biar apa?" - Yuna.
"Biar badan sama kulit kita sehat."
"Oh jadi ini rahasia lo jadi cantik banget kayak sekarang nih?" - Yuna.
"Gak lah! Kalo itu mah beda lagi," gue ketawa.
"Ajarin dong," - Yuna.
"Ngapain berusaha jadi gue, Yun? Be yourself it's better than try to wannabe me" gue senyum.
"Iya sih, tumben pinter?" Yuna ketawa.
"Sial!" Gue ikut ketawa.
"Eh lo udah denger belom," -Yuna.
"Denger apaan?"
"Biasanya kalo jam segini anak basket suka latihan," - Yuna.
"Bukannya mereka kalo pake lapangan tuh habis pulang sekolah?"
"Ih gak! Waktu minggu lalu gue liat mereka lagi latian jam segini, gila! Lo harus liat yang namanya Kak Jaehyun," Yuna mukul-mukul lengan gue.
"Emang kenapa?"
"Ganteng banget!! Udah kayak pangeran berkuda putih!!" - Yuna.
"Iya udah b aja sih, malu weh diliatin kakel yang lewat!" Gue narik lengan dia biar diem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Virtual - Moon Taeil
FanfictionNemu jodoh lewat game online? Why not? ⚠ Bahasa Non Baku