Part 33

441 50 9
                                    

Happy reading^^

"Aku yakin mereka lagi nyari kamu di sini, mereka tadi sempet liat mobil aku parkir di garasi rumah" - Taeil.

"Mereka sempet liat kamu??"

"Untungnya gak, tadi yang terakhir nutup pagar Om Haechan" Taeil nutup tirainya tiba-tiba terus narik gue ke belakang pintu.

"Dari kapan mereka disitu?"

"Dua menit yang lalu, Om Haechan sempet liat mobil Jaehyun parkir gak jauh dari rumah ini" - Taeil.

"Terus gimana?"

"Kita pantau mereka dari kamar kamu, jendela kamar kamu menghadap ke halaman depan kan?" - Taeil.

"Iya, tapi apa gak ketauan?"

"Jendela kamar kamu itu gelap, gak akan tembus ke dalem kalo kita liat dari luar" - Taeil.

"Iya udah, aku sekalian mau mandi."

At 8:00 PM

"Mereka belum pergi juga dari situ," - Taeil.

"Untungnya gak ada akses masuk ke halaman belakang kalo dari teras depan."

Nih buat yang bingung biar gue jelasin. Jadi, rumah dad itu halaman depannya lebar. Cukup lah kalo buat parkir tiga mobil.

Kalo kita mau ke halaman belakang, masuknya harus lewat pintu utama alias pintu depan. Why? Soalnya di sekeliling halaman depan itu cuma ada tembok. Ada pagar juga yang tinggi.

Dibalik tembok depan itu baru ada halaman belakang. Makanya gue bilang tadi, kalo mau kesitu harus masuk lewat pintu utama.

Semua rumah di komplek tempat dad tinggal di desain begitu. Supaya gak ada orang yang bisa sembarangan masuk.

"Aku rasa mereka bakal patroli terus disitu," - Taeil.

"Ya kali mereka gak pulang? Terus nanti Om Haechan gimana pulangnya?"

"Bisa lewat halaman belakang kan?" - Taeil.

"Pintunya udah dibikin permanen semenjak ada maling yang nerobos ke rumah belakang itu."

"Mungkin diminta buat nginep sama mom," - Taeil.

Tok tok

"Sebentar," -Taeil.

Ceklek

"Ada Jaehyun sama Yuna di depan, gue gak bisa pulang" - Om Haechan.

"Iya tau om, ini kita lagi mantau mereka dari sini."

"Pantesan gelap bener nih kamar, nyalain aja temenin gue duduk" Om Haechan duduk di karpet.

"Mom sama dad tau om?" Gue nyalain lampunya terus duduk.

"Tau dari gue," - Om Haechan.

"Gimana caranya ngusir mereka pulang ya?" - Taeil.

"Mereka gak akan pulang meskipun kita usir, satu-satunya cara aku harus temuin mereka."

"Aku gak izinin, mereka terlalu berbahaya apalagi tangan kanan kamu belum sembuh dari cedera" -Taeil.

"Suami lo bener, Hel lagian nanti mereka juga cape sendiri mondar-mandir di situ" - Om Haechan.

"Terus gimana caranya?"

"Kita pikirin besok aja, gue ngantuk mau bobo ganteng dulu" Om Haechan keluar kamar sambil nguap.

"Ayo, kita juga harus tidur" - Taeil.

💻💻💻

"Gimana sidangnya?" - Taeil.

Jodoh Virtual - Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang