Happy reading^^
"Lama ya? Maaf aku lupa bilang hari ini ada kelas tambahan," gue senyum ke Taeil.
"Gak papa aku juga baru dateng, masih ada kelas habis ini?" - Taeil.
"Gak ada, kamu mau ajak aku kemana?"
"Ke rumah, mama kangen sama kamu katanya" Taeil senyum.
"Mama atau kamu?" Gue natap dia.
"Dua-duanya," Taeil ketawa.
"Tapi anter aku pulang dulu, mau naroh ini" gue nunjuk buku di tangan.
"Jangan," - Taeil.
"Kenapa? Masa pulang ke rumah sendiri gak boleh?" Gue natap dia bingung.
"Mom ngelarang kamu pulang, Yuna sama Jaehyun lagi di rumah" - Taeil.
"Apa? Ngapain? Terus aku gimana??"
"Gak usah panik, baju sama kebutuhan kamu udah dikirim ke rumah aku. Untuk sementara kamu tinggal di rumah aku dulu, aman" - Taeil.
"Kuliah aku??"
"Aku jagain kamu sambil kerja nanti," - Taeil.
"Sebahaya itukah mereka?"
"Mereka punya rencana buat nyulik kamu, entah kapan dan apa maksudnya aku juga belum tau" - Taeil.
"Kamu tau darimana?"
"Jennie, dia tadi nemuin aku di sini" - Taeil.
"Jennie kesini??"
"Iya, dia minta ketemuan setelah dia pulang kuliah jadi aku suruh kesini aja" - Taeil.
"Terus?"
"Masuk dulu," - Taeil.
"Oke," gue masuk ke mobilnya Taeil.
"Aku tadi buru-buru kesini, takut Yuna atau Jaehyun nyamperin kamu" - Taeil.
"Tadi pagi emang aku sama Yuna, dia sempet nanya rencana aku hari ini apa?"
"Terus?" - Taeil.
"Ya gak aku jawab karna itu bukan kebiasaan, dia selalu tau semua schedule aku."
"Aku yakin dia disuruh sama Jaehyun," - Taeil.
"Ya, aku sama Yuna temenan udah lama banget gak mungkin dia gak hapal sama kebiasaan aku."
"Bodyguard yang dad minta buat tugas di sini kemana? Soalnya tadi kamu nemuin aku sendirian," - Taeil.
"Oh itu tadi begitu aku selesai kelas, aku suruh mereka pulang" gue nyengir.
"Dasar," Taeil nyubit pipi gue sambil ketawa.
"Habis kasian mereka udah berdiri seharian, aku udah suruh mereka duduk di kantin tapi gak mau."
"Kita mampir kesini sebentar ya, tadi mama nitip kue" - Taeil.
"Kue apa?" Gue ikut Taeil turun terus masuk.
"Bolu pisang," - Taeil.
"Mama kamu suka bolu pisang?"
"Makanan favorit, bolu pisangnya satu take away" Taeil senyum.
"Ditunggu sebentar ya," - kasir.
"Uangnya dulu," Taeil ngasih selembar 100rb.
"Harganya berapa?"
"Satu kotaknya 80rb, mahal tapi rasanya sebanding" Taeil bisik ke gue.
"Oh," gue ngangguk-ngangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Virtual - Moon Taeil
FanfictionNemu jodoh lewat game online? Why not? ⚠ Bahasa Non Baku