Sooyoung dan J

109 21 6
                                    

"Jam kuliahku dimulai 1 setengah jam lagi, sama seperti Sooyoung. Jadi sebelum aku berangkat kekampus ada baiknya jika aku menjemputnya, tadi aku menelponnya, menawarkan agar aku saja yang menjemputnya dan dia mau kalau aku jemput. Kebetulan dia sangat lelah jadi tidak ingin membawa mobil sendiri," jelas Jongin.

Ternyata hubungan Sooyoung dan Jongin sekarang semakin dekat, walaupun aku tidak tau sekarang mereka masih sekedar teman atau sudah resmi berpacaran. Lagipula itu urusan mereka, aku bukan siapa siapa Sooyoung, jadi aku tidak ada hak untuk melarang mereka jika mereka ingin berpacaran. Tidakkah kau ingat Jaebum, kaulah yang sangat mendukung Sooyoung waktu itu agar ia lebih dekat lagi dengan Jongin. Agar cinta Sooyoung tidak bertepuk sebelah tangan.

"Lalu dimana Sooyoung sekarang Jaebum? Aku tidak melihatnya daritadi," suara Jongin membuyarkan lamunanku, entah sudah yang keberapa kalinya aku melamun hari ini hanya karena Sooyoung, sial!

"Tadi dia bilang ingin istirahat sebentar dikamarnya, mungkin sekarang dia sedang tidur. Dan jika kau datang kau disuruh untuk membangunkannya, atau kau ingin aku yang membangunkannya?"

"Tidak usah repot repot, biar aku saja yang membangunkannya."

Setelah mengatakan itu, Jongin langsung beranjak dari duduknya dan menuju kamar Sooyoung. Bahkan ia sudah mengetahui kamar Sooyoung tanpa bertanya. Bisa kusimpulkan, jika Jongin sudah sering berkunjung kerumah Sooyoung. Dari tempat dudukku sekarang aku bisa melihat Jongin yang sedang mengetuk pintu kamar Sooyoung dengan perlahan sembari memanggil Sooyoung berulang ulang. Tak lama kemudian, pintu kamar Sooyoung terbuka dan aku bisa melihatnya walaupun terhalangi tubuh Jongin. Sooyoung mengusap matanya, dan ia melihat ke kanan dan ke kiri sambil berbicara dengan Jongin, dan saat itu matanya bertemu dengan mataku. Tetap saja tatapan yang diberikannya hanya tatapan datar dan hanya beberapa detik saja ia menatapku, lalu ia kembali berbicara kepada Jongin dan masuk kembali kedalam kamarnya.

Jongin berjalan kembali kearah ruang tamu dimana aku berada, lalu ia duduk kembali. Sekarang kami tidak saling berbicara, hanya saling diam. Kulihat Jongin sibuk dengan ponselnya sendiri, sedangkan aku hanya diam dan sesekali melirik kearahnya. Selang beberapa menit, Sooyoung muncul diruang tamu. Aku dan Jongin samasama menoleh kearahnya.

"Sudah siap?" tanya Jongin dan bangkit dari duduknya lalu mendekat kepada Sooyoung.

Sooyoung mengangguk kepada Jongin, kemudian menatapku. "Aku akan kuliah, mobilmu sudah berada dirumah Yuji sekarang. Kalau ingin pulang tunggu Youngho saja, sore nanti dia akan datang dan akan mengantarmu dan Yuji pulang. Sekali lagi aku katakan, tolong jaga Yuji dengan baik," tuturnya kepadaku dengan nada suara dan tatapan yang datar, masih sama seperti tadi. Dari kata katanya itu sangat tersirat kalau ia ingin aku bertingkah layaknya paman yang baik kepada keponakannya. "Yasudah ayo Jongin, kita berangkat!" ia menarik tangan Jongin bahkan aku saja belum menjawab perkataannya.

"Iya sayang. Aku pergi dulu, teman," pamit Jongin sembari berjalan mengikuti Sooyoung.

Sayang? Jongin memanggil Sooyoung dengan sebutan itu, berarti mereka sekarang sudah resmi pacaran. Tetapi sejak kapan? Kenapa Sooyoung atau Jongin tidak ada yang memberitahukannya kepadaku? Apa aku yang terlalu sibuk dengan duniaku sendiri sehingga aku tidak mengetahui tentang temanku?

Memang tidak penting juga mereka harus memberitahuku, aku hanya teman biasa mereka. Setidaknya sekarang apa yang dirasakan Sooyoung tidak bertepuk sebelah kanan lagi, aku harap ia bahagia dengan Jongin. Walaupun aku juga bingung dengan apa yang kurasakan sekarang, aku merasa diriku aneh. Ya aneh, karena merasa tidak terima jika Sooyoung selalu bersama Jongin sekarang, bukan bersamaku.

—————

Sooyoung's POV

*flashback on*

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang