Ciuman Gila

156 23 14
                                    

Sooyoung's POV

Saat aku terbangun, tibatiba saja suara Jaebum yang menyanyikan lagu yang sepertinya ciptaannya itu terngiang ditelingaku. Tanpa kuperintahkan bibirku terukirkan senyuman karena aku merasa lirik lagu itu mempunyai makna sendiri untuk Jaebum, yang aku tidak tau pasti itu apa. Walaupun aku tau, aku tidak mau sembarangan menerka nerkanya, nanti aku terlihat seperti orang yang sangat percaya diri dengan apa yang kupikirkan itu. Bisa saja apa yang kupikirkan itu tidak sesuai dengan kenyataannya dan akan membuatku sedih.

Tadi malam itu sungguh sangat aneh tetapi menyenangkan. Aku tidak tau kenapa aku bertingkah aneh seperti itu, aku senang saat Jaebumlah yang ada disampingku disaat aku terpuruk. Bahkan aku dengan beraninya memintanya untuk menciumku dengan alasan ingin menghapus jejak Jongin, tetapi aku merasa alasan itu tidak sepenuhnya benar. Aku juga memintanya untuk menemaniku tidur dikamar dan kami seranjang, selama hidupku inilah pertama kalinya aku tidur seranjang dengan laki laki yang bukan keluargaku, walaupun kami juga tidak melakukan apaapa. Mungkin aku sudah tertular virus dari Jaebum sekarang, aku kualat karena sudah selalu menganggapnya aneh. Tadi malam itu juga adalah pertama kalinya aku membalas ciuman seorang laki laki, dan laki laki itu adalah Jaebum, bukan Jongin. Aku sudah pernah mengatakan kepada kaliankan kalau saat Jongin menciumku aku sama sekali tidak membalasnya, makanya aku mengatakan ini pertama kalinya aku membalas ciuman laki laki saat Jaebum yang menciumku. Tidak ada perasaan menyesal sedikitpun saat aku membalas ciuman Jaebum. Yang tidak kusangka sangka adalah sebelum aku tertidur ia meminta izin kepadaku untuk menciumku lagi, dan yang parahnya aku mengiyakan permintaannya. Aneh bukan? Iya aku akui memang aneh, tapi tidak tau hanya momennya saja yang aneh atau aku juga sama anehnya. Kalau Jaebum tidak perlu dibilang, ia memang selalu aneh.

Dan sekarang lihatlah kami sudah seperti sepasang kekasih, bukan, lebih tepatnya sepasang suami istri. Kuangkat wajahku agar bisa melihat wajah tidurnya yang damai itu. Wajahnya tetap terlihat tampan bahkan saat sedang tertidur, lagi lagi bibirku ini tersenyum. Kusentuh rambutnya yang menutupi wajahnya sedikit, lalu kurapikan. Sekarang yang akan kulakukan adalah bangkit dari tempat tidur ini dan membuatkannya sarapan, agar saat ia bangun ia bisa mengisi perutnya yang sedikit buncit itu. Kuangkat tangannya yang melingkar diperutku dengan perlahan agar tidak membangunkannya, tetapi gagal, ia malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Jaebum-ah, aku ingin bangun. Singkirkan dulu tanganmu, tanganmu berat," ujarku, aku tau kalau ia bisa mendengarku sekarang.

Bukannya bangun, ia malah menyembunyikan wajahnya diantara leherku dan juga bantal. "Nanti saja, masih terlalu pagi untuk bangun, aku masih mengantuk. Apalagi aku tadi malam tidak tidur sampai jam 3 karena kau yang terus mengigau," suaranya lebih mirip gumaman karena teredam dibantal.

 Apalagi aku tadi malam tidak tidur sampai jam 3 karena kau yang terus mengigau," suaranya lebih mirip gumaman karena teredam dibantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benarkah aku mengigau? Tadi malam memang hujan turun cukup deras, dan jika seperti itu pasti tidurku tidak akan nyenyak. Jaebum sungguh baik, ia rela terjaga hanya karena menungguku yang sedang mengigau.

"Ini sudah jam 8 Jaebum-ssi, aku ingin membuatkanmu sarapan agar kau bisa sarapan. Jika kau mau tidur, kau tidur saja, tapi singkirkan dulu tanganmu," ujarku lagi.

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang