Yuji Sakit

105 24 2
                                    

"Tapi aku pamannya Sooyoung-ah, aku ingin melihat keadaannya," balas Jaebum dengan suara sedihnya.

Aku tergelak. "Apa kau bilang? Kau pamannya? Tidak salah? Seorang paman tidak akan sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak tau keadaan keponakannya yang sedang sakit, apalagi keponakannya ini sudah tidak punya orang tua. Dan apa kau yakin kau sedang tidak mabuk sekarang Jaebum-ssi? Kau bau alkohol."

"Tapi aku be-"

"Tutup mulut sialanmu itu!!! Sebaiknya kau urus saja urusanmu dengan kekasihmu itu!" bentakku lagi memotong perkataannya, aku tidak mau mendengar alasannya, aku tidak tau kenapa aku bisa begitu marah dengannya. Yang berada dikamar Yuji juga kulihat cukup terkejut dengan bentakanku. "Ryu-ssi, kau tolong aku gendong Yuji kemobilku, aku akan membawanya kerumah sakit. Jieun eonni ikut denganku, bawa barang barang yang diperlukan Yuji dan Misun ahjumma dirumah saja, urus Tuan ini jika dia memerlukan sesuatu," perintahku dengan melirik Jaebum sekilas.

Ryu dan Jieun menjalankan apa yang kuperintahkan. Kulihat Jaebum mendekat kepada Yuji, ia memasang wajah sedih.

"Dan kau!" aku menunjuk Jaebum dan seketika menghentikan langkahnya yang ingin mendekati Yuji yang sedang digendong Ryu. "Jangan coba coba untuk mengunjungi Yuji dirumah sakit, aku tidak mau Yuji dikunjungi oleh pamannya yang tidak bertanggung jawab. Kau ingat itu! Biar aku dan kakakku saja yang mengurusnya jika pamannya sendiri tidak becus untuk menjaganya," aku memberikan peringatan yang membuatnya diam seribu bahasa.

Aku, Jieun, Misun dan Ryu yang menggendong Yuji samasama keluar dari kamar Yuji, meninggalkan laki laki yang bernama Jaebum yang mengaku menjadi pamannya Yuji, paman yang tidak punya rasa tanggung jawabnya sedikit pun. Saat sudah berada diluar, aku sudah tidak melihat adanya mobil Hayoung lagi. Jieun kusuruh untuk masuk kedalam mobilku dan duduk dikursi penumpang bagian belakang agar ia bisa memangku kepala Yuji. Lalu Ryu memasukkan Yuji dan merebahkan tubuh Yuji disamping Jieun.

"Ryu-ssi, sebaiknya kau ikut denganku dan menyetir. Aku takut terjadi sesuatu dijalan jika tidak ada laki laki yang ikut dengan kami," ujarku kepada Ryu.

"Baik Nona," jawab Ryu dengan patuh.

Lalu kami pun menuju rumah sakit. Yuji harus cepat cepat ditangani sekarang, agar aku tau apa yang terjadi padanya. Semoga saja bukan sesuatu yang buruk. Jam sudah hampir pukul 3 pagi, dan kami baru sampai dirumah sakit. Kami samasama membawa Yuji masuk kedalam rumah sakit. Untungnya ada seorang dokter yang masih bertugas, jadi ia langsung memeriksa keadaan Yuji. Aku bersama dengan Ryu dan Jieun menunggu diluar ruangan sementara dokter memeriksa Yuji.

Aku tidak sabar menunggu hasil pemerikasaan dokter, aku hanya khawatir dengan kondisinya. Setauku selama ini ia belum pernah sakit sampai yang separah ini. Hampir setengah jam akhirnya dokter yang memeriksa Yuji keluar, aku yang tadinya duduk pun langsung berdiri mendekat pada dokter tersebut.

"Yang mana orang tua dari pasien?" tanya dokter tersebut.

"Saya bibinya dok, orang tuanya sudah meninggal," jawabku. "Bagaimana keadaan Yuji sekarang?"

"Oh jangan khawatir seperti itu Nona, keponakan anda hanya demam biasa saja. Mungkin dia kelelahan karena bermain atau juga karena efek dia rindu dengan orang tuanya karena tadi saya sempat mendengar dia memanggil ayah dan ibunya," jelas dokter tersebut dengan tenang, sangat jauh berbeda denganku.

Aku menghela nafasku lega, begitu juga dengan Jieun. "Syukurlah, yang terpenting tidak terjadi hal yang buruk kepadanya."

"Tapi keponakan anda untuk sementara ini harus dirawat dirumah sakit, paling tidak istirahat selama 2 hari disini agar dia bisa benar benar pulih," lanjut dokter tersebut.

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang