Pembuat Onar

119 25 2
                                    

"Eh Jaebum, aku sudah membuatkan sarapan untukmu. Tidakkah kau ingin sarapan lebih dulu? Ya walaupun hanya sekedar roti isi saja," itulah yang dikatakannya.

"Benar Jae1, lebih baik kau sarapan dulu. Roti isi buatan Sooyoung sangat enak," Jongin menimpalinya.

"Tidak, aku tidak lapar. Aku akan makan diluar saja kalau aku lapar," jawaban itu keluar begitu saja dari mulutku, dan bisa kulihat wajah Sooyoung yang tadinya ceria saat mengobrol bersama Jongin kini berubah menjadi kecewa.

"Baiklah tidak apaapa, roti isi untukmu akan kubawakan untuk Youngjae saja nanti daripada tidak ada yang memakannya," ia bangkit dari kursinya namun dengan cepat aku menahan tangannya sehingga ia berbalik.

"Bawakan saja untukku Sooyoung-ah, aku akan memakannya dijalan," aku tidak mau membuatnya kecewa, itu membuat hatiku tidak tenang, benarkah Jaebum?

Saat mendengar perkataanku wajah kecewanya hilang, sekarang ia tersenyum sumringah. "Oke tunggu sebentar, akan kumasukkan kedalam tempat bekal dan juga jus jeruk untukmu."

Dengan riang Sooyoung memasukkan roti isi buatannya kedalam tempat bekal dan tidak lupa dengan jus jeruknya, lalu ia memberikannya kepadaku.

"Ini Jaebum-ssi, semoga rasanya tidak buruk," ucapnya sambil menyengir, aku tidak mengerti kenapa ia begitu senang saat aku mau memakan sarapan buatannya, padahal menurutku itu hanya sarapan biasa.

"Thank you Sooyoung, kalau begitu aku pergi dulu," aku berpamitan dengannya sambil tersenyum sedikit lalu kembali berjalan menjauh dari dapur, kudengar Jongin berpamitan juga.

"Ya, berhatihatilah kalian," aku masih bisa mendengar ucapan Sooyoung.

"Jongin-ah, kau saja yang bawa mobil ya," ujarku kepada Jongin, dan langsung saja masuk kedalam mobilnya tanpa menunggu jawaban darinya.

"Aku belum menjawabnya Tuan," gerutunya kemudian ikut masuk kedalam mobil.

Mobil melaju, dan aku mulai memakan roti isi buatan Sooyoung. Aku akan membuktikannya sendiri, benarkah roti isi ini enak seperti yang dikatakan Jongin. Kugigit roti itu dan kukunyah, ternyata memang benar rasanya enak.

"Ternyata benar yang kau katakan teman, roti ini enak," ujarku sambil tetap menikmati sarapanku.

"Apa kubilang? Kau saja yang tidak mau percaya padaku," Jongin membanggakan dirinya dan aku tidak peduli.

Suasana dimobil Jongin cukup sepi, hanya terdengar suara musik pelan dari radio dan kunyahan pelan dari mulutku. Aku tidak berniat berbicara sebelum menghabiskan sarapanku. Rasanya aku ketagihan dengan roti isi buatan Sooyoung ini, padahal aku rasa bentuk dan bahan bahannya sama saja dengan roti isi yang dibuat kebanyakan orang dan yang pernah kumakan.

"Jongin-ah, aku ingin bertanya kepadamu," aku memulai pembicaraan saat sudah menyelesaikan acara sarapanku sendiri.

Jongin melirikku sekilas. "Apa?"

"Menurutmu Sooyoung itu bagaimana? Maksudku perilakunya? Kau kan sudah sering bertemu dan berbicara dengannya," tanyaku.

Jongin tampak berpikir. "Hem... Sudah pasti dia cantik, baik dan anak yang periang. Aku senang saat mengobrol dengannya, karena dia tidak membosankan. Walaupun dia juga sedikit pemalu. Tapi aku aneh melihat perempuan cantik sepertinya, dibalik kecantikannya itu dia suka membuat onar," jelasnya dengan diakhiri tawa.

Tadi Jongin bilang membuat onar? Maksudnya Sooyoung suka membuat onar? Aku tidak percaya.

"Maksudmu Sooyoung suka membuat onar? Dimana?"

"Dikampus, awalnya aku tidak tau siapa perempuan pembuat onar yang sering diceritakan orang orang yang ada dikampus. Namun saat aku tau namanya ternyata dia Sooyoung, tetapi dia juga lucu menurutku. Aku suka melihatnya, dia berbeda dari perempuan kebanyakan."

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang