Kenapa Dia Tau?

151 26 7
                                    

"Eh, tidak, tidak usah. Aku ingin bertemu dengan Yuji saja, dimana dia?" aku berbicara pada Jaebum tapi mataku tetap melirik kepada Jongin.

Dan kalian tau Jongin tersenyum kepadaku, mau tidak mau aku membalas senyumannya dengan kaku. Jantungku sekarang tepat, berdegup dengan kencang karena orang yang kusukai. Sepertinya Jongin memang tidak mengenaliku, sedikit sedih tapi itu lebih baik daripada ia mengenalku dengan cara yang tidak baik. Mungkin kalau Jongin yang mengajakku untuk bergabung dengan mereka, aku akan langsung menyetujuinya tanpa perlu berpikir lagi.

"Aku rasa ada dikamarnya," jawab Jaebum kemudian fokus lagi dengan gitarnya.

"Oke kalau begitu aku akan melihatnya," aku berlalu dan melirik Jongin yang kini sudah tidak melihatku lagi, namun perasaan senangku sedikit hilang karena melihat raut wajah Youngjae yang sedang mengejekku dan menahan tawa, aku membalasnya dengan tatapan mautku.

Aku memasuki kamar Yuji, dan benar yang dikatakan Jaebum kalau ia sedang berada dikamarnya. Saat pintu terbuka Yuji sudah menyadari kedatanganku, ia langsung menampilkan senyum sumringahnya kepadaku dan aku membalasnya.

"Hei my sweety," aku menyapa sambil berjalan kearahnya lalu duduk disampingnya.

"Hai imo, baru datang ya?" tanyanya kepadaku.

Aku mengangguk. "Ya, imo baru saja pulang kuliah. Kau sudah makan belum?"

Ia menggeleng. "Aku belum makan, aku ingin makan bersama imo saja."

"Oh sayang seharusnya kau tidak usah menunggu imo, kau bisa makan lebih dulu. Nanti kalau kau telat makan kau akan sakit dan imo tidak mau kalau kau sakit," aku mengelus kepalanya dengan sayang.

"Jaebum samchun juga tidak makan karena aku tidak makan imo, jadi dia juga setuju akan makan kalau imo sudah datang," ujarnya dan membuatku sedikit terkejut, kenapa Jaebum mau seperti itu?

"Kenapa begitu? Seharusnya samchunmu bisa makan lebih dulu," tanyaku dengan heran.

"Aku juga tidak tau, dia hanya bilang ingin makan bersamasama denganku," jawab Yuji.

"Yasudah kalau begitu kita keluar sekarang dan makan bersama Jaebum samchun ya, imo akan panggilkan dia. Kau keruang makan lebih dulu, oke?"

"Oke imo."

Aku dan Yuji samasama keluar dari kamarnya. Tetapi kami berbeda arah, Yuji lebih dulu menuju ruang makan sedangkan aku akan keruang keluarga dimana Jaebum, Jongin dan Youngjae berada tadi untuk memanggil Jaebum agar makan bersama Yuji. Namun saat sudah sampai diruang keluarga hanya Jaebum saja yang kulihat, aku sedikit kecewa saat Jongin sudah tidak ada karena aku tidak bisa melihat wajah tampannya lagi dari dekat.

"Dimana Jongin dan Youngjae?" itu yang pertama kutanyakan kepada Jaebum, padahal tujuanku mendatanginya bukan untuk bertanya hal itu.

Yang awalnya Jaebum sedang memainkan gitarnya pun berhenti dan menoleh kearahku. "Mereka keluar sebentar, mungkin nanti akan kembali tapi tidak tau kapan," jawabnya cuek.

Aku mengangguk angguk. "Sebaiknya kau keruang makan sekarang, Yuji sudah menunggumu untuk makan bersama."

"Tentu tentu," ia bangkit, kemudian meletakkan gitarnya. "Kau suka dengan Jongin kan?" tanyanya tibatiba dengan melirikku sekilas.

Kenapa manusia acuh tak acuh ini bisa tau? Apa yang harus kujawab? "Eh eng... Tidak, aku tidak suka, dia saja tidak kenal kepadaku. Untuk apa kau bertanya seperti itu?" semoga saja jawabanku tidak seperti orang bodoh.

"Tapi kau mengenalnya," ia tertawa kecil lalu berjalan melewatiku. "Tidak ada apaapa, aku hanya bertanya jadi kau tidak perlu gugup."

Sial! Sungguh hari ini Jaebum menyebalkan dan sikapnya semakin aneh. "Manusia yang aneh dan menyebalkan," gumamku.

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang