Menghangatkan

152 20 5
                                    

"Kenapa?" aku bertanya pada Sooyoung lebih dulu karena ia sangat fokus melihatku.

Mendengar itu, ia memasang wajah cemberutnya. Seperti tidak terima dengan pertanyaan singkatku. "Seharusnya aku yang bertanya, bukan kau. Jangan curang!"

Aku tertawa kecil. "Baiklah nona, bertanyalah sesukamu."

"Ada masalah apa dirimu dengan Sungjae? Kenapa kau terlihat sangat marah kepadanya?" sudah pasti pertanyaan ini yang pertama akan ditanyakannya.

"Sebenarnya masalah itu sudah selesai, dan sudah lama juga tetapi rasanya sampai sekarang hatiku belum bisa berdamai dengannya. Setiap melihatnya atau hanya sekedar mendengar namanya saja aku merasa marah. Dia dulu pernah membohongiku, aku hampir mati jika tidak di—"

"Kau hampir mati?! Bagaimana bisa?" tiba-tiba ia memekik membuatku sedikit terkejut.

"Sooyoung-ah, aku belum selesai bercerita, kenapa kau memotong perkataanku?"

"Maaf aku hanya terkejut mendengar ceritamu, baiklah lanjutkan," kulihat ia menetralkan dirinya dari keterkejutan akibat mendengar ceritaku.

"Dulu aku pernah mengikuti balap liar, itu juga dia yang memaksaku. Dia berkata jika aku hanya perlu menaiki mobil yang sudah disediakan, jadi karena aku mempercayainya dan saat itu dia memang temanku, aku mau saja. Namun sialnya mobil itu sudah disabotase, makanya dia bersikeras agar aku tidak menggunakan mobilku dan sedari awal dia memang mau menjebakku agar aku kalah dan dia memenangkan taruhan yang dibuatnya," aku berhenti sejenak untuk melihat ekspresinya yang sangat serius mendengarkan ceritaku.

"Jadi maksudmu kau ini diajaknya cuma sebagai pancingan saja agar kau kalah dan dia memenangkan taruhan, begitu?" ia bertanya.

Aku mengangguk. "Aku hanya tumbal saja, dia memasang taruhan bersama teman temannya dan berkata jika aku akan kalah. Beruntung ada salah satu teman yang kukenal disana, jadi ditengah balapan dia menyusulku menggunakan mobilnya dan memperingatiku untuk menurunkan laju mobilku karena rem blong. Aku menurutinya namun tetap saja mobil tidak berhenti dan aku mengarahkan mobil keluar jalur sehingga menabrak pembatas jalan, akhirnya mobil berhenti walaupun dengan benturan yang cukup keras. Aku bersyukur karena laju mobil sudah berkurang jadi tabrakan yang terjadi tidak begitu parah, aku sempat pingsan karena dadaku membentur stir namun temanku itu langsung membawaku ke rumah sakit jadi keadaaanku tidak terlalu parah."

Tangan Sooyoung menggenggam tanganku, wajahnya terlihat sedih. Terlihat jelas wajah khawatirnya yang sudah kuhafal, maka dari itu aku tersenyum kepadanya. Kuelus kepalanya, karena ia tidak perlu khawatir. Itu semua terjadi di masa lalu.

"Aku sudah tidak apaapa sekarang, aku sudah sehat. Sungjae saat itu juga dapat hukuman, dia berkata dia sangat menyesal dan meminta maaf dengan tulus kepadaku dan juga orang tuaku. Namun hatiku tetap tidak terima karena dia menipuku disaat aku sangat percaya padanya, makanya aku sangat tidak suka jika ada yang berbohong kepadaku. Jadi sebaiknya kau tidak berbohong denganku," diakhir aku memperingatinya dengan nada bercanda.

Sooyoung menggeleng, jarinya yang kurus mengelus punggung tanganku. "Jika aku mengalami hal seperti itu juga, mungkin aku akan berbuat hal yang sama seperti yang kau lakukan jadi kau pantas marah kepada Sungjae. Dan karena aku tau kau tidak suka jika ada yang berbohong, jadi aku tidak akan pernah berbohong kepadamu."

"Karena itu juga akan sia sia, aku akan tau kau berbohong kepadaku."

Kali ini kami tertawa bersama. Sooyoung memang tipe yang terkadang dari ekspresinya saja, kita bisa tau apa yang sedang dirasakan atau disembunyikannya.

"Lalu kenapa tadi kau sangat marah melihat Jongin datang? Padahal aku sudah berkata jujur kepadamu," ia bertanya lagi.

"Entahlah, aku juga tidak tau kenapa tadi aku langsung emosi saat melihatnya, padahal aku tau kau sudah berkata jujur kepadaku. Mungkin karena aku terlalu lelah dengan project yang sedang kukerjakan dengan Jinhyuk. Aku min—aw! Sakit Joy, kenapa kau mencubitku?" aku mengaduh kesakitan karena ia tibatiba mencubit lenganku.

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang