Daya Tarik Jaebum

52 10 9
                                    

"Kau membuatku terkejut Jay-ya!" aku mengomeli Jaebum, padahal tidak membangunkannya bukan hal yang harus diresponnya seperti itu. "Aku hanya ingin kau tidur lebih lama saja, makanya aku membiarkanmu untuk tidur beberapa menit lagi. Namun sebelum kubangunkan, kau sudah bangun lebih dulu."

Ia menghela nafasnya tanpa merespon ucapanku.

"Kau ingin ikut aku turun atau kau pulang saja?" tanyaku karena ia hanya diam saja.

"Aku pulang saja agar aku bisa mandi, lalu aku akan cepat kembali kemari untuk menjemputmu," jawabnya yang sudah melepaskan sabuk pengaman dari dirinya agar ia bisa pindah duduk.

Aku memegang pipinya. "Tidak perlu buru buru sayang. Gunakanlah waktumu sebaik mungkin, kau bisa tidur lagi jika kau mau. Aku akan tetap menunggumu disini sampai kau selesai, walaupun itu memakan waktu yang lama, aku tidak akan kemana mana sampai kau jemput."

"Tapi aku ti—"

"Tidak ada tapi. Aku akan turun sekarang dan kau pulanglah, berhati hatilah dijalan dan jangan mengebut," dengan cepat aku memotong perkataannya yang akan menimbulkan perdebatan baru antara aku dengannya. Kukecup bibirnya dan turun dari mobil, tidak memberi kesempatan untuknya bicara lagi.

Saat sudah turun, aku menoleh ke arah mobil. Jaebum masih diam ditempatnya sambil melihatku. Maka dari itu aku melambaikan tanganku kepadanya dan masuk kedalam toko, tanpa menunggu ia pergi.

"Selamat datang!" ucap seorang perempuan yang aku kenal disaat aku membuka pintu toko. "Hei, Sooyoung! Kau sudah datang."

"Hai Seulgi eonni, apa aku terlambat?" aku menyapanya sembari menghampirinya dan memeluknya dengan singkat. Nama sepupuku ini adalah Seulgi, dan usianya diatasku 2 tahun tapi ia sudah cukup sukses diusia muda dengan menjadi pengusaha.

"Tidak, kau sangat tepat waktu," jawabnya dengan tersenyum manis. "Apa kau datang sendiri?"

Ditanya seperti itu, membuatku melihat kearah luar, dimana mobil Jaebum tadi terparkir. Tapi sudah tidak ada. "Diantar oleh kekasihku."

Raut wajah Seulgi sedikit terkejut. "Kau diantar kekasihmu sepagi ini? Waw dia sangat baik."

Aku tersenyum malu. "Semalam dia menginap, jadi karena dia akan pulang kerumahnya, dia ingin mengantarku juga."

"Wah ternyata adik kecilku ini sudah dewasa ya. Bahkan dia sudah punya kekasih sekarang," Seulgi menggodaku, tangannya mengelus rambut panjangku.

"Aku bukan anak kecil lagi eonni," aku membela diri. Kami tertawa bersama.

Kemudian Seulgi memanggil pegawainya untuk membawakan gaun milikku dan aku diajak keruang ganti untuk mencoba gaun tersebut. Seulgi sudah pernah membuat gaun untukku, jadi ia tidak perlu mengukur tubuhku dari awal. Aku hanya perlu datang saat fitting gaun ini saja, untuk memastikan apa gaunnya memang sudah pas untukku.

—————

Aku sedang minum teh dengan Seulgi di tokonya setelah fitting gaunku sudah selesai. Sebenarnya ia harus pergi beberapa menit yang lalu untuk menemui kliennya, namun waktunya diundur karena permintaan dari kliennya. Maka dari itu ia menemaniku minum teh sembari menunggu Jaebum yang akan menjemputku, ia menelponku dan berkata sudah hampir sampai beberapa menit yang lalu. Aku dan Seulgi mengobrol banyak, karena kami sudah sangat jarang bertemu akibat dari kesibukan masing masing. Seulgi dengan urusan tokonya, sedangkan aku dengan tugas tugas kuliahku.

I'm Your Joy // Joy x JaebumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang