Repeated;02

232 42 23
                                    

LavenderWriters Project III Present

Repeated © Group 3

Part 02 — Created by mitasilvi2206

•••


Happy Reading♥♥♥

***

Pagi ini Jihan sengaja berangkat pagi karena kedua temannya yang meminta. Sudah pasti alasan mereka hanya ingin menyalin tugas.

Baru saja dia memarkirkan motornya, suara cempreng milik Melanie sudah menyerbu telinganya.

"Wih wih! Jihan baik deh," hebohnya menggoda Jihan yang sudah memutarkan bola matanya malas.

"Semua kan lo yang nyuruh Meimei," timpal Latasha, Melanie yang merasa terpanggil menoleh menampilkan deretan giginya yang putih seperti tanpa kaca.

"Males banget deh pagi-pagi suruh berangkat, kan gue dingin nyetir motornya," cerocos Jihan merasa tidak terima disuruh untuk berangkat pagi hanya karena permintaan kedua sahabatnya itu.

Keduanya tersenyum tanpa dosa. "maap Han, lo kan cantik, baik, pinter lagi. Jadi, kita kan butuh salinan tugas lo," ucap Melani jujur.

Jihan menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mengerti dengan tingkah Melanie.

"Mangkanya cari doi, biar pas dingin dikasih jaket wkwk," imbuh Latasha mencoba menggoda Jihan yang masih jomblo sampai sekarang.

"Lo juga kali!" ucap Melanie merasa tersindir juga.

"Udah, udah kita semua jomblo," lerai Jihan. Dia memilih melangkah meninggalkan keduanya yang melongo menatap Jihan. Detik berikutnya mereka berlari menyusul Jihan, karena sudah janji untuk menyalin tugasnya.

Sesampainya dikelas Jihan memberikan bukunya pada kedua sahabatnya yang sudah menunggu seperti kucing yang sedang menunggu ikan.

"Makasih Jihan. Baik deh hehe."

Jihan tidak menjawab perkataan keduanya, dia memilih melangkah keluar kelas. Karena sekolah masih sepi, ini terlalu pagi untuk dirinya.

"Kebiasaan tuh anak," ucap Latasha acuh melihat kepergian Jihan.

Lorong yang sepi tidak membuat Jihan merasa takut. Justru dia berbelok melangkah kearah zona terlarang, zona yang tidak pernah dikunjungi orang lain selama ini. Karena katanya itu zona menyeramkan.

Untuk itu Jihan mencoba kesana, karena dia sangat penasaran. Lagian ini untuk mengisi waktu gabutnya selama menunggu yang lain berangkat.

Ada sebuah bangku dibawah pohon yang cukup rindang, bibir Jihan tersenyum saat melihat itu. Segeralah dia menuju kesana.

"Adem, nggak seserem yang mereka bicarain," guman Jihan pada angin yang lewat.

"Ngapain lo disini?" suara seseorang membuat mata yang tadinya Jihan pejamkan kini terbuka kembali. Ditatapnya sosok yang berdiri dihadapannya yang sedang menatapnya datar.

03;Repeated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang