Repeated;27

83 10 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Repeated © Group 3

Part 27 — Created by AnggiMlani5

▪▪▪

Selama perjalanan menuju bioskop. Jihan tak pernah berhenti tersenyum. Ia gugup sekaligus senang. Bagaimana tidak, ini pertama kali nonton bersama ditambah dengan sikap Azka yang kelewat manis. Jihan harus ekstra hati-hati agar tidak meleleh.

"Lo mau nonton film apa?" Tanya Azka dengan menunjukkan deretan film terbaru.

"Ih semuanya bagus, kan jadi bingung," decak Jihan dengan bimbang.

"Pilih aja yang menurut lo bagus," balas Azka.

"Film horor aja gimana?" ajak Jihan dengan semangat, karena sudah lama Jihan tak menonton yang berbau dengan setan.

Azka mengangguk dan menarik tangan Jihan masuk kedalam bioskop. Didalam Azka mengajak duduk dideretan bangku tengah agar saat menonton lebih nyaman.

Jihan yang merasa gerah pun ingin mengikat rambut, tapi kedua tangannya telah kotor terkena cemilan yang ia makan tadi, ia menjadi bingung harus bagaimana. Azka yang melihat Jihan kesusahan mengikat rambut pun langsung merebut kuncir yang ada dipergelangan tangan Jihan.

"Eh... Ngapain?" tanya Jihan gugup.

"Gak usah banyak nanya. Deketin sini kepalanya."

Jihan yang bingung langsung memajukan kepala kearah Azka. Dengan cekatan Azka menguncir cepol rambut Jihan yang sebagian depanya dibiarkan menjuntai dengan indah.

"Udah cantik, nih!" ungkap Azka dengan sengaja berbicara tepat di telinga jihan.

Jihan yang mendengar ungkapan Azka hanya tersenyum. Cewek mana yang tidak akan terbang saat dibilang cantik oleh pacarnya. Itu juga yang terjadi pada Jihan.

Setelah selesai, Jihan pun bergeser ke tempat semula dia duduk. Karna didekat Azka sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Seperti ada konser.

Karna kejadian tadi. Mereka sampe lupa dengan film yang sedang diputar. Saat sedang fokus menonton. Jihan merasa ada yang memperhatikan pun langsung menoleh ke samping.

Dan... yap! Jihan tau siapa dalangnya. Siapa lagi kalau bukan Azka si prasasti hidup. tapi, sekarang berubah jadi seperti permen kapas, manis.

"Azka..." lirih Jihan  yang dijawab Azka dengan menaikkan alisnya.

"Kenapa lo liatin gue? Kan filmnya ada didepan," ucap Jihan setengah berbisik. Takut mengganggu orang lain yang lagi menonton.

"Lebih enak liatilo daripada filmnya," balas Azka dengan menautkan tangannya dengan jihan.

Blush.

Siapapun tolong Jihan saat ini! Efek dari ucapan Azka tadi sangat tidak baik untuk kesehatan jantung dan diabetes jihan, semua terlalu manis.

Azka yang melihat muka Jihan merah seperti kepiting rebus pun, hanya tersenyum dan mengacak rambut yang tadi ia Kuncir.

"Apaan sih lo. Udah lanjut nonton aja," ajak Jihan sampil menahan malu.

03;Repeated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang