LavenderWriters Project III Present
Repeated © Group 3
Part 09— Created by MandaVire
▪︎▪︎▪︎
Seorang pria menghempaskan badannya lelah ke salah satu bangku di perpustakaan yang sepi, menyumpal telinga dengan earphone dan membaca buku yang telah ia pilih barusan, pria itu menikmati ketenangan yang mengelilinginya. Ya, dia adalah Azka.
Azka merasa hidup tenang dan teraturnya kembali risuh semenjak kehadiran gadis yang ia ingat bernama Jihan. Berada disekitar gadis itu membuat Azka selalu mendapat masalah. Baik kecil ataupun besar. Dan dia benci itu.
Ada hal yang tak bisa ia jelaskan tentang perasaan dan apa yang terjadi padanya kini. Jadi ia lebih memilih untuk menunggu dan membiarkan semua kembali normal.
Setelah bel tanda jam istirahat habis berbunyi, Azka melangkahkan kaki ke rak mengembalikan buku, sedikit memberikan senyum ramah pada penjaga perpustakaan dan segera berjalan keluar.
Pelajaran berikutnya adalah olahraga. Dan itu adalah salah satu pelajaran yang paling Azka benci sedunia. Azka berjalan santai keluar perpustakaan menuju kelas.
Dalvin yang melihat kedatangan Azka segera menghampiri dan menyeret pria itu untuk ikut bersamanya ke ruang ganti. Hari ini mereka akan ambil nilai lari berkelompok, dan Dalvin yakin jika tak ia tahan, maka Azka pasti akan kabur seperti sebelumnya.
Azka yang kaget seseorang menarik tangannya tiba-tiba segera memelinting kepala siswa itu dan menjatuhkannya kuat ke lantai, membuat Dalvin yang terkejut hanya meringis pasrah dan mengelus pantatnya.
"Siapa dan mau apa lo?" tanya Azka pada siswa yang terjatuh bawahnya.
Dalvin meringis dengan agak kuat, membuat Azka yang mendengar suara familiar itu segera menarik rambutnya kebelakang kesal.
"Kenapa gak manggil gue dulu, anjing?!" teriak Azka lalu membantu Dalvin berdiri.
"Gue kira lo udah kenal gue dari aroma gue yang seharum surga," ujar Dalvin nyengir.
Azka yang mendengar perkataan Dalvin hanya terdiam dan memastikan keadaan pria itu. "Lo gak papa?" tanyanya khawatir.
"Gak papa kok, sayang," gurau Dalvin tapi tak dihiraukan oleh Azka yang sedang merasa tidak baik-baik saja.
"Jam tangan sama gelang lo mana?" tanya Azka melihat pergelangan tangan Dalvin.
Dalvin yang baru sadar jika ia tak mengenakan barang berharga pemberian Azka, seketika merasa bersalah. "Sori, Ka. Kemarin pas di rumah sakit gue di larang make jam tangan sama gelang, jadi gue lepas. Dan gue tinggalin di meja belajar," jelas Dalvin yang hanya diangguki Azka.
"Karena itu, ya?" tanya Dalvin kepada Azka yang masih asyik menetralkan deru nafas dan detak jantungnya.
"Lo tau jawabannya," balas Azka seadanya.
Dalvin mengangguk mengiyakan. Karena ia dan Rey selaku orang terdekat Azka sangat-sangat paham apa maksud setiap perkataan Pemuda itu. Lain kali ia akan lebih hati-hati, ia tak suka melihat Azka dengan ekpresi begitu, dan ia juga tak suka jika harus merasakan sakit dijatuhkan lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/224513614-288-k80483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
03;Repeated✔
Ficção Adolescente#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: Manda ;Asisten:Indri Sinopsis: "Ternyata dunia sedang menggoda kita. Mempertemukanku kembali dengan seseorang yang menjadi penyembuh dan pemberi luka. " -Jihan Kayla Adinda "Bagaimana aku bisa mencintai ses...