Repeated;12

97 21 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Repeated © Group 3

Part 12 — Created by zhrr_1107

▪︎▪︎▪︎

Malam ini Jihan tak keluar kamarnya, ia lebih asik memandang kalung yang sudah ia jaga beberapa tahun setelah kehilangan seseorang.

"Lo kapan balik sih, gue kangen tau." Gumam jihan bermonolog.

Jihan sangat rindu jika mengingat Aka. Hal yang Jihan ingin sampaikan hanyalah satu kata, pulang.

Pulang adalah kata yang pantas untuk seorang Aka yang telah lama hilang dengan bayangannya, tanpa tahu ada sosok yang rindu akan kehadirannya. Banyak yang ingin menggantikan sosok penting itu didalam hidupnya, Jihan hanya mempersilahkan, tapi entah kenapa, Tak ada yang bisa menggantikan sosok itu.

Aka nya benar-benar hilang. Panti yang dulu sering ia kunjungi agar dapat bertemu dengan sosok itu lagi, sosok yang sangat nyaman bagi Jihan. Ia merindukan pantinya. Bahkan tak ada satupun yang tahu dimana bocah menggemaskan itu berada.

Flashback on.

"Jiji!" teriak anak yang berumur kisaran tujuh tahun datang dari luar panti sambil memeluk Jiji hangat.

"Aka!" teriak jiji pada Aka dan membalas pelukan itu.

Mereka sangat lucu, seperti teletabis. Membuat orang disekitar mereka tertawa melihat aksi lucu kedua buntalan menggemaskan itu.

"Aka ada sesuatu buat jiji," lima kata dari Aka yang sukses membuat Jiji melengkungkan bibirnya manis.

"Apa?" tanya Jiji antusias.

"Ini," hcap Aka sembari memperlihatkan dua lolipop warna-warni di tangannya. Mata Jiji yang melihat itu langsung berbinar cerah menatap hadiah yang Aka berikan padanya.

"Ini buat Jiji satunya?" tanya Jiji.

"Iya, satu untuk Jiji satu lagi buat Aka," ucap Aka seraya memperlihatkan senyumannya yang manis dengan pipi selembut mochi.

Jiji mengambil satu lolipop dan menyisakannya untuk Aka, mereka akan memakan itu bersama di taman panti. Tapi saat mereka sudah berpegangan hendak pergi, ada seseorang yang mencekal tangan Aka.

"Aka, pulang yuk, sayang," ajak seorang wanita paruh baya yang Jiji ketahui adalah mamanya Aka.

"Sebentar dulu yah, mah," ucap Aka sembari menahan tangan ibunya.

"Pesawat sebentar lagi berangkat sayang. Yuk, nanti kan bisa ketemu lagi sama Jiji," ajak ibunya lagi.

Aka tersenyum masam dan menatap gadis di sampingnya menyesal. "Jiji, Aka pergi sebentar, yah? Nanti balik lagi, kok," ucap Aka seraya mengelus puncak kepala Gadis manis yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Mau kemana? Naik pesawat? Jiji ikut, dong," pinta Jiji.

"Aka baliknya agak lama," ucap Aka seraya tertunduk tanpa melepaskan pegangan tangannya pada gadis didepannya.

03;Repeated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang