Repeated;39

75 8 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

Repeated © Group 3

Part 39 — Created by MandaVire redupadam_ Halu22

▪︎▪︎▪

Dua hari kemudian.

Sekolah Jihan diliburkan karena tanggal merah. Jadi Jihan dan keluarga memutuskan untuk pergi liburan.

Jihan yang sudah siap pun turun dari tangga dengan pakaian yang sudah rapi.

"Pergi sekarang?" tanya Bela diangguki Jihan.

"Udah lama banget kita gak kesana, Mah. Rindu sama Ibu," seru Jihan menggandeng Mamanya semangat.

"Mama juga, nih. Mau bilang makasih, karena kamu ... hari-hari Mama jadi berwarna," balas Bela membuat Jihan tersenyum lebar menunjukkan rentetan giginya.

"Azka udah kamu kabari, Han?" tanya Reza mengalihkan atensi Jihan.

"Sayang banget Papa sama dia?" goda Jihan membuat Reza merotasikan matanya.

Jihan mengandeng Papanya itu dan kini posisinya Jihan ditengah orangtuanya.

"Lumayan lah, kandidat terbaik sebagai calon menantu Papa," balas Reza seadanya.

Jihan melotot kaget, "ih, Papa!"

"Kenapa? Kamu gak mau sama Azka?" tanya Reza kaget.

Jihan tersenyum dan menunduk malu. "Mau ...."

"Yaudah."

Bela yang melihat suaminya menggoda Jihan hanya tertawa. Ia geleng-geleng kepala dan membawa Jihan yang memerah masuk ke dalam mobil.

"Jangan digodain mulu anak kamu. Kasihan mukanya merah," ucap Bela membuat Reza tertawa dan Jihan menggembungkan pipinya merajuk.

***

Kini Jihan dan keluarga sudah sampai di tempat yang mereka tuju. Tempat saat mereka pertama bertemu.

Reza keluar, membukakan pintu untuk dua orang kesayangannya dan menggandeng mereka masuk.

Bela yang menggandeng Jihan tiba-tiba menghentikan langkahnya.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Bela ketika merasakan tangan Jihan dingin.

Jihan menatap Bela dan Reza ganti-gantian, lalu menggeleng pelan, "gak, kok, Mah. Cuma kedinginan," alibi Jihan.

Bela yang paling peka pun langsung meletakkan dua tangannya di bahu Jihan. Bela menatap Jihan dengan penuh sayang, mengelus rambut anaknya itu dan membawanya kepelukan.

"Kamu mikirin hal itu lagi?" tanya Bela benar.

Jihan mengangguk pelan. Ia memang sudah berjanji tak akan memikirkan hal ini lagi, namun setiap kemari, ia selalu memikirkannya.

"Jihan, sayang ...," seru Bela melepas pelukan mereka.

"Walaupun kamu bukan anak kandung Papa sama Mama, kamu tetap anak Mama, sayang."

Jihan yang mendengar hal itu kembali memeluk Bela, bahkan lebih erat dari sebelumnya. Jihan tanpa sadar mengeluarkan air mata, membuat Reza yang melihat itu segera menghapus air mata anaknya.

"Jangan pernah mikir kayak gitu lagi, ok? Kamu lupa sama perkataan Mama dulu, hm?" ucap Bela melepas pelukannya dan mengelus rambut Jihan sayang.

"Kita disatukan oleh hati bukan darah," seru Jihan, Bela, dan Reza kompak.

03;Repeated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang