Part 3. || Best Friends

261 22 9
                                    

-Vote sebelum baca-

-Jangan lupa komen-

-Jangan lupa follow juga-
.
.
.

HAPPY READING❤


Setelah dari UKS Devano langsung kembali ke kelasnya untuk mengambil seragamnya dan ganti baju.

Didepan kelas pun Devano kebingungan ketika mendapati sahabat sahabatnya yang menatapnya seperti ingin menginterogasinya.

Dan sepertinya kelasnya tidak ada guru. Pantas saja sahabat sahabatnya itu hanya memperhatikan Devano, begitu pun dengan anak anak lainnya yang sedang sibuk sendiri. Entah bermain ponsel, tiduran atau selfie selfie.

Jangan heran kenapa Devano mendiami teman sekelasnya, Devano juga tau kalau tugas osis harus menertibkan murid murid yang lain. Tapi dikelasnya toh juga ga rame. Sehingga tak memungkinkan menyebabkan kebisingan dikelas tersebut.

"Napa natap gue gitu?" Devano memulai bersuara lebih dulu.

"Lo habis dari mana?"

"Ngapain aja lo?"

"Atau jangan jangan lo pacaran diem diem?"

"Tunggu tunggu, lo apa apaan sih!" bentak Devano yang sedari tadi ditatap tidak enak dengan sahabat sahabatnya

"kalau ditanya ya jawab aja" omel Adriel

"Tau tuh"

Devano menghembuskan nafasnya kasar. Lagi lagi ia akan mendapat ocehan dari sahabat sahabatnya jika ia tak menjawabnya dengan jujur.

"UKS"

"Hah? Apaan yang UKS?! lo kesana ngapain?" tanya Kefin

"Ngomong irit bener sih lo, jelasin detail bisa kan?!" geram Adriel, karena Devano kalau berbicara tidak pernah jelas. Kalian tau kalau Devano paling malas basa basi.

Tak menggubris ucapan sahabat sahabatnya Devano langsung mengambil ganti seragam untuk mengganti pakaian basketnya sekarang.

Sebelum Devano keluar kelas ia langsung mengatakan pada sahabat sahabatnya. "Nganterin Alice ke UKS." setelah mengucapkan itu ia pun langsung pergi keluar kelas.

"Oh jadi Alice yang kena bola tadi." tanya Kefin dan diangguki oleh Adriel untuk mengiyakan pertanyaan Kefin.

Tak butuh waktu lama Devano pun kembali dengan seragam sekolahnya. Baju basketnya? Ah iya lupa, ia memasukannya kedalam loker pribadinya.

"Van, lo ga tertarik gitu sama si Alice. Apalagi dia mos wanted disekolah ini, lo mah kalau mau dapetin gampang banget dehh." ucap Adriel dan memecah keheningan diantara mereka.

"Gak! Lo tau kalo kan gue anti cewek. Ribet!"

Astaghfirullah yang ribet itu moodnya Devano bukan ceweknya. Eh sama aja ya hehe.

"Jangan bilang lo gay?"

Devano yang tak terima dikatakan seperti itu langsung menatap horor Kefin, dan dibalas dengan kekehan kecil dari Kefin. Ia juga tau kalau sampe membuat Devano marah, ia akan habis ditangan Devano.

"Gue normal!"

"Van lo mau bantuin gue kan? Buat nembak si Hanna temennya Alice." tanya Adriel.

"Yakin bakal diterima?" ucapan Devano mampu membuat Adriel terdiam. Tidak, ucapannya baru saja meremehkan sahabatnya bukan begitu.

Sepertinya Adriel memikirkan kembali perkataan Devano barusan. Apa mungkin saja yang dikatakan Devano itu benar. Ia saja belum mengenal lebih jauh Hanna, eh asal main tembak aja. Dasar si Adriel.

My Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang