Part 1. || Hukuman

371 29 23
                                    

Are you ready?
.
.
.
.
.

GO!

-Vote sebelum baca-

-Jangan lupa komen-

-Jangan lupa follow juga-
.
.
.

HAPPY READING❤


Hari ini adalah hari senin, dimana sekolah sekolah akan melaksanakan upacara. Dan jam masuk akan lebih dipercepat dari hari biasanya.

Sialnya Alice malah datang terlambat. Disaat jam 06.00, Alice baru selesai mandi.

"Maa, dasi aku kemana ya" teriak Alice dari kamarnya di lantai 2.

"Mama gatau dek, cepat turun. Ini sudah jam berapa! Kamu belum sarapan juga"

Thania, mama Alice yang sedang menyiapkan sarapan dimeja makan. Sedangkan Alice masih mencari dimana dasinya berada.

"Haduh mampus nih kalau sampe ga ketemu, bisa habis sama si es batu lagi. Ahh sial!" gerutu Alice dalam dirinya sendiri.

"Bodoamat lah, daripada nanti diomelin sama Daddy"

Alice pun pasrah, dan langsung kebawah menuju meja makan.

"Maa Alice berangkat" sambil mengambil sepotong roti dan meminum susunya sedikit untuk menambah daya tahan tubuhnya agar saat upacara tidak pingsan.

"Udah ketemu belum dek dasinya" tanya mamanya yang sedang sarapan.

"udah ma"

"nanti pulang, gofood aja ya dek. Mama ada bisnis ke luar kota"

"Gausah pulang sekalian ma, Alice udah terbiasa tanpa mama dan daddy" ucap Alice sekenanya.

"Alice!" bentak mamanya.

Alice pun tak menghiraukan perkataan mamanya dan langsung pergi menuju garasi. Ia segera memanasi motor sportnya.

❄ ❄ ❄

"Mang bukain pagernya cepet, selisih dikit kaan" teriak Alice saat sudah didepan sekolahnya.

"Yah neng Alice kok telat lagi, nunggu upacara selesai ya neng"

"Haduh mang aku belum ngerjain tugas kemarin, ayolah mang"

"Gabisa neng, nanti saya dimarahin lagi sama papanya neng Alice"

"Gaakan mang, ini aku ada uang cepek. Mau ga mang?" cepek itu kalau ga salah 50 sampe 100an lah sekitaran segitu, lupa akunya hehe:v

"Ahh neng Alice tau ajaa, yaudah neng cepet masuk"

"Dasar mang Diman"

Setelah memarkirkan motornya Alice pun bergegas pergi ke kelasnya, dan sialnya dia menabrak seseorang. Yang tak lain itu Devano. Ketua osis yang dinginnya kayak kutub utara.

"jalan pake mata" ucap Devano dengan wajah datarnya

"Ya jalan pake kaki lah bego"

Tanpa ba bi bu Alice segera cepat cepat pergi, kalau tidak dia bakal ketahuan jika atributnya tidak lengkap.

Tiba tiba tangannya terasa tercekal oleh seseorang.

"Dasi lo mana?" masih dengan wajah datarnya

"Ehh itu anu... Apa ketinggalan di kelas. Iya ketinggalan di kelas"

"Alasan klasik, cepet ke barisan paling pojok kanan"

"Kok lo ngatur sih, gue belum ke kelas juga"

"Lo tau telat ga? Udah cepet sana"

"Ga mau lepasin sekarang!" Alice pun meronta ronta agar tangannya dilepas dari genggaman ketua osis.

"Oke, nanti Pak Heri yang samperin lo"

Pak Heri merupakan waka dari kesiswaan, sekaligus guru tatib (tata tertib) disekolah Digantara ini.

"bawel lo"

Dengan terpaksa Alice langsung menuju barisan yang ditunjuk Devano tadi.

"Sial tuh ketos bikin tambah eneg gue liatnya. Sok sok an lagi. Untung senior, kalo ga udah abis tuh cowok" umpat Alice dalam hati.

Setelah upacara dibubarkan, siswa siswi yang tidak memakai atribut sama sekali, atau yang tidak lengkap akan dibawa ke ruang osis. Dan segera ditindak lanjuti oleh pengurus osis.

"Kenapa lo ga pake dasi?" tanya Devano dengan wajah datarnya

"Hilang ga tau kemana"

"Alasan, cepet putar lapangan 3X"

"Lo gila ya, ya kali 3X ga ahh yang lain aja" tolak Alice

"Udah perintah!"

"Kok seenaknya sih lo hah"

"Aturan sekolah bukan gue, cepet atau lo mau dihukum sama Pak Heri aja"

"awas ya lo"

Alice pun langsung memutari lapangan 3X. Setelah nafasnya terengah engah akhirnya ia pun memutuskan untuk ke kantin.

"ambil"

Tak disangka Devano baru saja memberikan air mineral ke Alice.

"Thanks"

Tanpa melihat orangnya, Alice langsung meminum botol yang diberikan untuknya.

"Lo" sambil menunjuk kearah wajah Devano.

Tanpa berkata apapun, Devano langsung meninggalkan Alice yang masih bengong. Ia malas jika itu berurusan dengan cewek. Apalagi si troublemaker sekolah

"Tumben tuh anak baik, au ah ga penting juga" gerutu Alice, dan pergi dari lapangan untuk kembali ke kelasnya.

❄ ❄ ❄

"Dari mana aja lo baru dateng?" tanya Natasha

"Paling juga telat terus dihukum, yakan?" Sepertinya Hanna sudah hafal dengan kebiasaan Alice.

"Hahaha betul seratus persen" Alice pun tertawa, jika sahabatnya sudah tau apa yang terjadi.

"Emang biang kerok nih anak" sambil menggeleng nggelengkan kepala, tak habis pikir dengan sahabatnya yang jelas jelas pemilik yayasan malah seenak jidatnya berulah.

"Abisnya gue ngantuk, males banget buat sekolah. Hufft" menghembuskan nafasnya pasrah.

"Begadang mulu si lo" oceh Hanna

"Emang galauin siapa sih?" tanya Natasha sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue ga galau Nat, malah pengen cari selingkuhan."

"Dasar playgirl!" ucap Hanna dan Natasha secara bersamaan.

"Heh, lo juga ya!" Alice menatap Hanna tajam.

Hanna dan Natasha hanya terkekeh. Emang yang paling bener tuh Natasha. Anti cowok, sekalinya dapat eh setianya ga ketulungan.

Next yuuukk!😘
.
.
.
.
.

Jangan lupa voment ya teman teman;) Karena itu juga termasuk timbal balik kalian ke penulis. Ini suatu keharusan ya hehe. Hargain selagi kita bisa.
Terimakasih💕

My Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang