Part 9. || Taman Belakang

196 12 3
                                    

-Vote sebelum baca-

-Jangan lupa komen-

-Jangan lupa follow juga-
.
.
.

HAPPY READING

Pagi ini Alice pergi ke sekolah dengan tepat waktu. Tidak ada alasan untuk dihukum para osis, apalagi ketua osis.

"Gaiss ntar jangan lupa daftar ekskul masing masing key" ucap Azka.

"Aelah semangat amat lo" sindir Alice.

"Jelass dong, ga sabar ngelatih skill gue lagi" ucap Azka mantap.

"Dih, sok!" ucap teman temannya serempak.

"Yee suka suka gue dong" elak Azka.

⏰ ⏰ ⏰

Bel istirahat berbunyi~

Mereka pun sampai di kantin dan memesan makanan seperti biasanya.

"Ayo Lice, udah bel kita masuk kelas." ajak Natasha kepada Alice.

"Gak ah, gue masih pengen disini. Kalian ke kelas aja dulu." tolak Alice.

"Ih, ayo Lice. Ntar lo mau dihukum sama senior kita? Apalagi ketua isis?"

"Osis Nat." koreksi Dito.

"Ya itu maksudnya."

"Udah udah tinggal aja Nat, kayak ga tau Alice aja." tengah Azka.

"Yaudah Nat, Dito sama Azka balik aja ke kelas. Gue mau nemenin Alice disini. Kalo ntar ada tugas share aja di WA." ucap Hanna.

"Hm, Ayo Nat." ajak Dito.

"Yaudah. Jangan bolos terus, kita kan sebentar lagi UAS." tutur Natasha.

dan Alice pun hanya berdehem. Akhirnya Natasha, Dito, dan Azka meninggalkan mereka berdua di kantin.

Sementara Devano sedang menertibkan siswa siswi lainnya yang ada disekitar kantin dan masih berkerumun dengan gosip gosipnya.

Sungguh moment yang sangat menjengkelkan bagi Devano jika para cewek sedang membicarakan keburukkan orang lain. Sedangkan dirinya sendiri tidak diperhatikan. Sudah baikkah sampai harus membicarakan keburukkan seseorang. Mereka rasa dirinya lah yang paling benar.

Setelah dirasa cukup sepi daerah kantin, ia akan kembali ke kelas. Eh, tapi tunggu. Sepertinya ada dua seseorang yang masih dikantin. Tak lama pun Devano dkk menghampiri seseorang tersebut.

"Masuk." hanya satu kata yang dilontarkan Devano ketika berada dibelakang dua seseorang tersebut.

Alice dan Hanna yang merasa dirinya diperintah pun menoleh karena disekitarnya tidak ada orang sama sekali.

"Lo?!" ucap Alice.

"Han, mending lo masuk deh. Ga baik bolos pelajaran kayak gini. Lo juga Lice." ucap Adriel lembut.

Hanna pun mengangguk dan menoleh sekilas ke Alice untuk memberi isyarat agar segera masuk kedalam kelas. "Ayo Lice, kita masuk."

"Lo duluan aja, gue mau ke toilet bentar."

"Gue tungguin deh."

"Gak! Lo duluan aja, gue aman."

"Gausa banyak alasan, cepet masuk kelas!" ketus Devano.

"Berisik lo!" ucap Alice pun tak kalah ketus dari Devano.

"Yaudah gue duluan yaa, kalau ada apa apa kabari gue." ucap Hanna.

My Cold SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang