“Mengapa tak bisa dirimu,
Yang mencintaiku?
Tulus dan apa adanya.”◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈
Konser baru saja dimulai. Sorak riuh penonton memenuhi rongga udara. Hari kian gelap, membawa terang panggung lebih berkesan.
Para artis yang menjadi bintang tamu pun satu persatu menunjukkan penampilan.
“MASIH SEMANGAT KAN YAAAA?”
“MASIIIIIH!!!!!”
Beberapa lagu dilantunkan. Juga sorai penonton yang ikut menyanyikan lagu.
“Disini ada nggak nih yang suka sama pacarnya sahabat atau temen sendiri????”
“ADAAAAAA!”
Sang penyanyi tertawa, "Kalau gitu lagu ini untuk kalian," Lagu mulai terdengar lagi. Semua penonton kembali bernyanyi bersama hingga lirik terakhir lagu tersebut.
“Ada kala nya hati memilih untuk menetap. Namun, pintu nya tak bisa terbuka. Menutup selamanya pada dunia. Bertanya-tanya apakah ia mempunyai rasa yang sama? Lagu ini untuk kalian!”
Baskara menatap pada Luna dengan lekat. Ah, mungkin ia salah menerima tawaran Alvaro untuk ikut ke konser ini. Karena semua lagu rasanya seperti sedang menyindir perasaan nya.
Mungkinkah kau juga sama rasa?
Rasakan yang kurasa.
Haruskah ku ungkap yang kurasa?
Bahwa sesungguhnya kucinta dan ku sayang.
“LUNA GUE SUKA SAMA LO!” teriak Baskara tiba-tiba. Luna yang jaraknya agak jauh dengan nya pun menoleh tatkala namanya merasa terpanggil.
“HAH? APAAN GUE NGGAK DENGER?!”
“NGGAK. NGGAK JADI.”
Oh, malam. Sampaikan sayang ku untuk dia.
Hanya dia. Untuk dia.
ㅡ
“Capek gue asliii. Mana haus banget lagi.” sungut Luna. Konser baru saja selesai beberapa menit yang lalu.
“Gue beliin minum deh, ya?” tawar Baskara.
“Barengan aja. Sekalian ngaso di mall nya. Udah malem juga sekalian makan malem.” ajak Alvaro.
Hanna mengangguk setuju, “Bener tuh. Pasti pada laper juga kan. Aku ada rekomendasi restoran enak.”
“Yaudah yuk,” balas Luna. Namun, sepertinya kaki nya mati rasa. Berdiri selama berjam-jam ditambah ia tidak bisa duduk di lantai karena terlalu ricuh. “Aduh. Sakit!” keluh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin. ✔
FanfictionNOMIN ╱ JENO JAEMIN (GS) Baskara kira Luna tidak akan pernah menyadari perasaan yang telah ia pendam selama bertahun-tahun lama nya pada perempuan itu. Ketika ia sadar bahwa perasaan nya memang lahir untuk dimiliki perempuan itu, walau sempat ragu...