“If I had one wish, we would be best friends
Love would never end, it would just begin.”◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈
Luna membanting tubuhnya ke atas kasur miliknya. Netra nya menatap pada langit-langit kamar nya. Sebelum sebuah suara menginterupsi.
“Oit! Kemana aja lo?” Itu Jeffrey, kakak laki-laki Luna. Ia menyembulkan kepala nya.
Luna menoleh, “Ke kayangan. Kan gue bidadari.” jawab Luna asal.
“Hahaha, lucu loooo. YANG BENER LO ABIS DARIMANA HEH?!” seru Jeffrey kesal.
“Ih berisik! Bacot banget kayak ayam lagi berkokok.”
“Heh! Anak dajjal,” umpat Jeffrey. Ia lalu menghampiri Luna dan mendekap nya dengan sebuah bantal. “Lo tau nggak sih dari kemaren tuh gue ngidam makan soto yang deket kantor lo. Dari pagi gue chat nggak dibales. Dasar adek biadab!”
Luna mencoba melawan Jeffrey, hingga bantal nya terlepas dari wajah nya. Pun ia langsung bernapas dengan serakah.
“Ya lo kan punya kaki?! Kenapa nggak dipake?!” balas Luna.
“Iya juga sih,” gumam Jeffrey. “Tapi gue kan males.” lanjutnya.
“Kalo males nggak usah makan sekalian. Mati tak mau, hidup hanya menghabiskan beras itu Kak Jeffrey.” oceh Luna. “Udah awas! Gue mau mandi.”
Luna bangkit dari tempat tidurnya. Berjalan keluar kamar nya dan melangkah menuju kamar mandi. Jeffrey yang masih diam di tempat pun kebingungan.
Apalagi saat ia melihat raut wajah aneh dari Luna tadi.
ㅡ
Luna mengecek ponsel nya kala notifikasi pesan muncul.
Hanna
luna? sibuk gak?
eh hanna
gak kok
kenapa?hanna sent you a picture
kmrn aku pesen tiket konser
eh jari ku kepeleset jadi beli 4 :(
kmu mau ikut nonton brng aku sm alvaro gak?kok bisa kepeleset gtu sih wkwk
yaudah deh boleh
satu lagi nya siapa?alvaro sih mau nya ajak baskara
ooh gitu
oke dehLuna tertawa. Nyatanya Hanna tidak beda jauh dengan Alvaroㅡceroboh. Mungkin karena mereka adalah pasangan yang solid jadi Luna memaklumi nya.
Yah, setidaknya ia juga lega. Kalau cuma nonton bertiga bisa-bisa Luna jadi obat nyamuk. Atau sepanjang konser diledek oleh Alvaro karena masih belum laku.
Juga, hari ini adalah hari libur. Jadi Luna bingung harus melakukan apa. Pun ia akhirnya hanya menggambar desain baju secara acak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin. ✔
FanfictionNOMIN ╱ JENO JAEMIN (GS) Baskara kira Luna tidak akan pernah menyadari perasaan yang telah ia pendam selama bertahun-tahun lama nya pada perempuan itu. Ketika ia sadar bahwa perasaan nya memang lahir untuk dimiliki perempuan itu, walau sempat ragu...