baskaralfariel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
liked by gavriel.alvaro, and 2,753 more.
baskaralfariel it’s a yes!
@talithalunaa ❤
view more comments
talithalunaa ❤
gavriel.alvaro finaaaaaally peperangan ini berakhir guys
hannaniya_ congrats!
lucas.sembuh WOOOW peje dongg
yohannesmahesa gile coooy. akhirnya bara sold out wkwkw peje nya atuh bos boleh kali
raina_putri boys will be boys. all they do is lie. but congrats, bro!
yudhaelfredo congrats :))
Luna tersenyum melihat kolom komentar dari postinganㅡekhemㅡpacarnya. Ia masih mengenggam tangan Baskara dengan erat.
Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Midnight drive.
“Kita mau kemana lagi sih??? Lo nggak capek apa?” oceh Luna.
“Heh, nggak ada gue-elo lagi. Sekarang pake aku-kamu.” tegur Baskara.
“Harus banget????” Luna meringis.
“Harus lah! Biar lucu gitu. Aku liat di medsos orang-orang banyak yang uwu-uwu.”
“Tapi kita nggak lucu????”
“Iya, soalnya lucu nya diborong kamu semua.” ujar Baskara geli.
“Apaan sih. Cringe.” Luna tertawa lepas.
“NOOOO. You just did a crime.” Baskara menepikan mobil nya sebentar. Menatap kearah Luna sedangkan wanita itu mengernyit kebingungan.
“What crime? I didn’t do anything.”
“You just did a crime because of your laughing sound and you just steal my heart.”
“Bas!” tegur Luna. “Apaan sih kok jadi cringe gini.” Luna bergidik.
“Kita tuh harus terbiasa kayak gini, Sayang. Apalagi kalau udah nikah nanti.” ujar Baskara.
Luna menutup telinga nya, “No no no. Don’t say that thing! Ahk my ears. We were not used to be like this.”
Baskara tertawa lepas. “Gemes banget pacar akuuu.” Pun ia menyubit pipi Luna dengan gemas. Membuat wanita itu mencebik. “Bibir nya nggak usah maju-maju gitu! Nanti aku cium nih.” goda Baskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin. ✔
FanfictionNOMIN ╱ JENO JAEMIN (GS) Baskara kira Luna tidak akan pernah menyadari perasaan yang telah ia pendam selama bertahun-tahun lama nya pada perempuan itu. Ketika ia sadar bahwa perasaan nya memang lahir untuk dimiliki perempuan itu, walau sempat ragu...
