"Terkadang kamu merasa seperti sendirian di dunia ini, tetapi pada kenyataannya kamu memiliki orang-orang di sekitarmu yang mencintai dan merawatmu." ㅡHuang Renjun.
◈ ━━━━━━ ⸙ ━━━━━━ ◈
"Thank you."
"For?" Baskara menoleh ke arah Luna.
"Everything." Luna juga menolehkan kepala nya ke arah Baskara. Mengulas senyum paling tulus dan manis. "Oh iya, kita mau kemana?" tanya Luna.
"Ke suatu tempat yang bisa bikin lo sedikit tenang." jawab Baskara.
"Tapi, ini jauh banget?????" ujar Luna bingung. "Rancaㅡupas? Ranca upas yang tempat banyak rusa dan tempat camping itu?"
Baskara mengangguk, "Ayo, turun. Udah sampe."
"Bas, jangan bilangㅡkita mau camping?????" tanya Luna lagi.
Baskara tertawa, "Kalo iya kenapa?"
"Bas, jangan bercanda. Gue masih pagi dress dan lo masih pake tuxedo. Ayo balik ajㅡAlvaro? Hanna? Kok kalian bisa disini?" Luna terkejut saat melihat Alvaro dan Hanna.
"Selamat datang, Luna!" Hanna menghampiri Luna. "Kita punya kejutan untuk kamu. Jadi sekarang kamu harus tutup mata. Sini aku pakein kain penutup mata dulu." ujar Hanna.
"E-eh, kita mau ngapain? Kalian mau ngasih kejutan apa??????"
"Bawel lo. Ayo ikut aja." celetuk Alvaro.
"Here. Hold my hand." Baskara mengulurkan tangan nya ke arah Luna. Hanna hanya menjauh sembari tersenyum jahil.
Luna mengenggam tangan Baskara sembari berjalan. Walaupun ia tidak tahu kemana ia akan dibawa.
"Stop! Berhenti disini." ujar Baskara. Ia lalu membuka penutup mata pada mata Luna. "Udah boleh buka mata nih?" tanya Luna.
"Boleh."
Luna menutup mulut nya tak percaya saat melihat apa yang ada di depan nya. "So beautiful. Kalian yang nyiapin semua ini?"
"Nope. Just Bas." jawab Alvaro.
"When I said this place will calm you, I really mean it," ucap Baskara. "Ayo jalan lagi. Tempat camping nya masih di depan."
Mereka berempat pun kembali berjalan hingga tiba pada tenda camping yang benar-benar disiapkan oleh Baskara secara apik.
"Bas, lo nyiapin ini berapa lama?????" tanya Luna.
"Sehari. Tapi, pake orang nya Papa. Thank to him, dia mau bantu." jawab Baskara.
Luna mengulas senyum lebar. Pun ia segera memeluk Baskara dengan erat. Membuat laki-laki itu berjengit kaget. Juga Alvaro dan Hanna yang diam-diam tersenyum melihat keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Labirin. ✔
FanfictionNOMIN ╱ JENO JAEMIN (GS) Baskara kira Luna tidak akan pernah menyadari perasaan yang telah ia pendam selama bertahun-tahun lama nya pada perempuan itu. Ketika ia sadar bahwa perasaan nya memang lahir untuk dimiliki perempuan itu, walau sempat ragu...