#14: Live or Leave?

2.7K 399 5
                                    

“Lo beneran?”

Baskara tersenyum ketir, “Gue beneran.”

“Arkan!” tegur Raina. Lagi dan lagi. Raina tahu Baskara sebenarnya tidak mau seperti ini, Raina tahu Baskara lelah dengan semua ini. Tapi akhirnya ia cuma bisa mengangguk dibawah perintah.

“Papa yang nyuruh gue! Kalo gue boleh milih gue juga akan milih buat tinggal, bukan cuma buat singgah.” ujar Baskara dengan nada yang emosional.

“Lo bisa nggak sih egois sedikiiit aja buat kebahagian lo sendiri? Kalo lo terus ngikutin bokap lo terus tujuan lo hidup ini buat apa, Bas?” tanya Raina.

Baskara menggeleng, “Gue... enggak tau.” Ia lalu menatap Raina dengan lekat. “Mungkin emang gue nggak ditakdirkan buat bahagia sama orang yang gue sayang. Mungkin Tuhan nggak pernah izinin gue bahagia.”

“Baskara...” Raina tidak mengerti bagaimana jalan pikiran Baskara.

“Gue cuma anak yatim piatu, Rain! Gue diadopsi sama bokap gue sekarang dan nurutin semua maunya dia sebagai balasan.”

“Tapi nggak berarti karena lo diadopsi lo juga nggak berhak bahagia, Arkan.”

At least, gue berfungsi buat Papa.”

“LO BUKAN BARANG, BASKARA!” Raina menangis. Selalu seperti ini. Semuanya sama saja. Memang Baskara sejahat apa sampai tidak boleh bahagia?

“Gue emang bukan barang tapi gue boneka? Eksistensi gue sendiri diciptakan bukan buat diri gue. Jadi apa? Apa yang lo ekspetasiin, Rain?”

No. Don’t go. Lo harus lari. Lari dari bokap lo itu sejauh-jauh nya. Lo itu lagi dipenjarain, Bas! Gue tau lo nggak buta buat tau semua itu.”

Baskara menggeleng, “No. I’ll be here. Cause I already promised someone to stay here.

Malam tahun baru.

Malam ini mungkin lebih spesial bagi Baskara maupun Luna. Baskara sengaja mem-booking kamar di hotel demi mendapatkan pemandangan yang indah dari gedung tinggi tersebut.

Luna tersenyum antusias. Sedaritadi ia menunggu di dekat jendela kamar hotel untuk melihat kembang api yang biasa dipertunjukkan di langit.

Layaknya anak kecil, Luna memang selalu semangat bila menyambut tahun baru. Bahkan ia tidak pernah absen untuk berjaga hingga jam 12 setiap tahun nya.

Namun, mungkin tahun baru kali ini lebih spesial karena selain perayaan menyambut tahun yang baru, ia juga merayakan anniversary nya bersama Baskara yang ke satu tahun.

“Nggak kerasa deh satu tahun udah lewat. Aku beneran nggak nyangka kalo kita bakalan stay selama ini.” ujar Luna.

“Iya lah nggak kerasa soalnya aku lewatin setiap hari nya sama kamu.” balas Baskara sembari terkekeh.

“Gombal!”

“Beneran loh ini.”

“Oh iya tadi aku pesen makanan. Kayaknya driver nya udah dibawah. Aku kebawah dulu, ya.” izin Luna. Baskara mengangguk.

5 menit kemudian Luna kembali dengan dua plastik besar di tangan nya. “It’s party timeeee!” ujar nya semangat sembari mengangkat kedua plastik tersebut.

Labirin. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang