#10: You'll Be Okay, I Promise

2.7K 460 27
                                    

Dulu sekali, Mama, Jeffrey, dan Luna pernah berkumpul di taman belakang rumah tepat setelah seminggu Papa meninggal. Kala itu Luna masih berumur 10 tahun dan Jeffrey berumur 13 tahun.

Mama sangat terpuruk namun berusaha terlihat kuat di depan anak-anak nya, “Mama, berarti sekarang Papa udah bisa main sama Tuhan diatas sana, ya?” tanya Luna yang masih polos saat itu.

Mama hanya mengulas senyum tipis, “Iya. Papa sudah bahagia disana. Luna dan Jeffrey juga harus bahagia, oke?”

“Mama bagaimana?” balas Jeffrey.

“Mama akan bahagia selama kalian bahagia. Coba lihat langit diatas. Hari ini banyak bintang, kan?” Mama menunjuk langit yang dipenuhi bintang dengan bulan sabit yang terlihat sangat nyata.

“Luna mau nangkap bintang itu!”

Mama tertawa kecil. Menarik Luna keatas pangkuan nya dan menarik Jeffrey mendekat di sebelah nya.

“Kalau nanti sudah besar dan Mama sudah tidak ada di samping kalian,” ujar Mama tiba-tiba. “Coba lihat ke langit. Lihat bintang paling terang malam itu. Kalau ada, itu artinya Mama masih akan selalu melihat kalian. Walau tidak dari dekat, tapi Mama ada sama kalian.”

“Beneran? Mama bisa berubah jadi bintang?” tanya Luna.

“Iya. Untuk Luna dan Jeffrey, Mama bisa berubah jadi apapun yang bisa membuat kalian bahagia.”

“Tapi, Mama jangan pergi. Jeffrey maunya Mama selalu disamping kita berdua.”

Listen to me,” ucap Mama. “Tuhan itu baik. Dia selalu merancang skenario nya dengan apik. Jadi kalau semisal suatu saat nanti Mama pergi, Mama pastikan Mama akan pergi dengan tenang. Karena Mama percaya kalau suatu hari, Jeffrey dan Luna akan bahagia walau tanpa Mama dan Papa.”

“Kalian harus bahagia. Janji, ya?”

Suara tangis memenuhi kediaman Luna dan Jeffrey. Satu jam yang lalu, Mama mereka baru saja dikuburkan.

“Kak Jeff.” panggil Luna yang masih terisak.

“Hm?”

“Jangan tinggalin aku juga, ya?”

Jeffrey menarik Luna ke dalam pelukkan nya. “Kak Jeffrey nggak akan ninggalin Luna.”

“Jangan bohong.”

“Enggak bohong,” balas Jeffrey. “Tapi kita nggak tau cerita-cerita tak terduga dari Semesta nantinya. Kak Jeffrey janji bakal selalu disini. Walaupun nggak selamanya.”

“Kita keluar sebentar yuk?” ajak Jeffrey.

Luna mengiakan tawaran Jeffrey. “Lihat keatas deh. Bintang nya terang banget, ya?” Jeffrey tersenyum hambar.

Luna mengangguk. “Masih inget sama perkataan Mama waktu seminggu setelah Papa meninggal dulu?” tanya Jeffrey.

Coba lihat ke langit. Lihat bintang paling terang malam itu. Kalau ada, itu artinya Mama masih akan selalu melihat kalian. Walau tidak dari dekat, tapi Mama ada sama kalian.

Luna mengangguk sembari menangis lagi. “Mama... Mama ada sama kita kan?”

“Mama ada sama kita.” jawab Jeffrey.

Labirin. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang