seharian ini sama sekali tidak ada yang menarik. yang ada hanya menyakitkan.
kalian kalau kalan mau cerita, boleh. tapi yang menghibur kalau bisa. hati jea sedang butuh hiburan, mungkin karena kebahagiaannya pergi?
ralat, mau pergi. ini bukan hal yang mudah. pasal bahagia dan pergi, satu dan satu yang disatukan susah, dipisahkan juga salah. yang namanya cinta itu serba salah, kah?
mau dijelaskan pelan-pelan juga terlalu rumit sepertinya, mungkin bahagia dan pergi bisa membangun satu artikel utuh dan membuat podcast sendiri, haha. ada yang mau mendengarkan? tapi kalau saran jea, sih, jangan. isinya menyakitkan.
ekhm, bahagia dan pergi itu bisa dirakit ke dalam banyak kata-kata.
ada, bahagia yang pergi
ada, pergi yang meninggalkan bahagia.apalagi?
pernah tidak, jatuh terlalu dalam pada seseorang, lalu orang itu mengendap-endap melawan derasnya rasa dan pergi menoreh luka. sialan itu namanya.
jea terbuai dengan alunan musik syahdu yang menusuk sedikit demi sedikit hatinya. tergores akan lirik yang meredupkan cahaya.
kalau kalian mau tau, ini sehari setelah jeno mengatakan akan pergi. telepon masuk berkali-kali dari jeno, begitu juga dengan jaemin. menurut jea, mereka berdua itu sama saja!
jea sama sekali tidak menyukai hal-hal seperti ini. sendirian misalnya. dalam lubuk hatinya dia tau kalau dia tidak sendirian, tapi jea juga tau kalau semesta bahkan hampir meninggalkannya. isi kepalanya karut marut, kenapa harus berakhir seperti ini? apa semua yang dikatakan sebuah delusi itu memang akan tentu pergi?
besok jeno akan pulang, ke rumah baru tentunya. eh, tapi entahlah apakah jeno akan menemukan rumahnya di sana atau justru tidak lalu akan kembali. mereka itu sebetulnya sama-sama tidak kuat bertahan. satunya tidak bisa meninggalkan, satunya harus terpaksa merelakan.
rasa itu dirajut dari dua sisi juga, kalau benangnya pendek sebelah, ya enggak keruan jadinya.
rasa itu saling melengkapi. kalau hilang sebagian, menjalaninya harus setengah rasa juga, dong? bisa jadi ... yang namanya menjalin hubungan hanya dengan melibatkan satu perasaan itulah bagian yang paling menyakitkan.
jangan tanya jeno saat ini, taruna itu sekarang terlihat sangat menyedihkan. bundanya padahal sudah menyuruhnya untuk tidur lebih awal, karena besok penerbangannya pagi pagi sekali. tapi jeno ini gelisah, bisa-bisa dia tidak tidur sekarang.
malam ini purnama bahkan tidak terlihat, membuat jea sampai berpikir nabastala saja tahu jeno akan pergi, bahkan salah satu kesayangan semesta sudah pergi lebih awal.
manik mata gadis itu beralih ke layar ponselnya,
candra
|besok penerbanganku jam 9
|boleh ikut antarkan aku?
|kita harus ketemu.
19.35 pm, readhaha, harus ketemu katanya. untuk apa kalau ujungnya untukmu bertemu denganku nanti hanya sesuatu yang tidak perlu?
gak tau mau ngomong apa aku hhhhhhhhhh (๑・ω-)~
KAMU SEDANG MEMBACA
kerlip delusi.
Fanfiction✨ sekerlip delusi yang semakin samar membuatnya semakin nyata dan hidup. // ft. lee jeno // COMPLETED © skiesilents, 2020