ngomong-ngomong tentang patah hati, banyak jenisnya. ada yang ditinggal atau di bohongin.
atau seperti taruna cerdas yang satu ini, jaemin pranadipta. si adam yang patah hati karena terlalu lama menanti dengan modal teori yang tidak pasti.
hm, menyedihkan mungkin.
hanya bersemayam di bangku kelas tanpa mengindahkan sapaan gadis-gadis ayu yang rela meminjamkan senyum palsu mereka. baiklah, akui hanya untuk menaeik perhatian jamein saja.
tapi, untuk apa juga kalau senyuman yang dia nanti-nanti malah sedang tertawa bersama taruna lain.
semak hati, teori hati yang melintas tak henti-henti. lambat laun malah menjadi rindu saat kemala masih sepenuhnya miliknya.
belum ada ksatria yang berhasil merebut ayudisanya.
sudah terlambat. umpamanya semesta mendukung renjana yang menyeruak kala itu. manakala jaemin bisa memutarbalikkan waktu, dia mau mendekap kemalanya dan tak akan dengan ceroboh melepaskannya, lagi.
"jaem! hayo, ngelamunin apa kamu?"
ah sayang, serempak sekali ketika nalarku menginginkan kamu kembali kau ada disini.
jea duduk di sisi kanan jaemin. mengambil bangku asal lalu mengeluarkan tumpukan kertas bersampul itu.
"kamu," ucap jaemin kecil membuat jea menoleh. "hah, apa?"
"aku ngelamunin kemalaku. yang sekarang berangkat sekolahnya orang tampan itu terus."
jea mencureng. "jeno, maksud kamu?" tanyanya.
jaemin memebentuk lengkungan tipis namun indah dilihat dari sisi manapun, "iya. ksatria kamu, kan?"
pertanyaan secara anggun keluar dari mulut jaemin. tidak ada yang tahu, dibalik senyuman indah itu hatinya teriris.
sedikit demi sedikit sampai rapuh.
entah selama ini kenapa semesta tidak pernah berada di sisinya. kenapa tidak mau membantu? susah, ya membuat kemala jadi miliknya lagi?
"jaemin, kita sudah bahas ini, kan?" jea bersuara.
si adam hanya manggut-manggut saja. menerima kenyataan pahit ini lagi. "ya, ya, jangan bahas lagi kalau kamu gak suka."
"maaf."
jujur, jaemin jemu. rasanya susah sekali menerima kenyataan kalau kemala sudah kepunyaan adam lain. dia tidak mau menjadi lokawigna di semesta mereka.
atmanya meraung, jaemin sayang. tapi rasa biarlah rahasia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
