[11] -Blood-

559 65 11
                                    


"Duduk saja, aku sudah memesan makanan." Mingyu yang sampai duluan disalah satu Restoran Jepang terlihat tengah memainkan ponselnya.

"Kau marah karena aku abaikan hm?" Hoshi membuka mantel dan menggantungnya disandaran kursi persis yang Mingyu lakukan sebelumnya.

"Bukankah seharusnya ada orang lain yang marah?" Celetuk Mingyu.

"Hah?"

Mingyu benar-benar menyikapi apapun yang Hoshi lakukan dengan serius. Jika ia kecewa, ia akan menunjukannya alih-alih terdiam. Seperti perkataannya kali ini,

"Hyung. Kau ingat apa yang kukatakan padamu dua tahun yang lalu?" Netra Mingyu menatap serius lawan bicara dihadapannya.

Sejenak Hoshi memutar otak untuk mengingat semua perkataan yang katanya keluar dari mulut Mingyu dua tahun yang lalu.

Hoshi menggeleng pelan dan berkata "Bagaimana bisa aku mengingat perkataan dari orang yang banyak bicara sepertimu."

"Sebenarnya perkataanmu dulu mengenai kau tertarik pada seseorang masih berlaku sampai sekarang atau tidak?" Tanya Mingyu.

"Dulu aku mengatakan jika aku tak bisa membedakan bagaimana sikapmu dihadapan wanita yang benar-benar kau sukai dan yang hanya sebatas teman." Lanjut Mingyu.
Hoshi masih terdiam.

Entah mencoba mengingat atau cukup tersentak. Bagaimana bisa Mingyu mengingat semuanya sementara Hoshipun tidak akan tahu jika tak ada yang mengingatkan.

"Dan aku masih melihat itu padamu sekarang." Mingyu kembali menatap layar ponsel, netranya tak bisa berbohong, jika tidak sepenuhnya maka sedikitnya ia tengah kecewa.

Netra Hoshi menangkap sesuatu didepannya. Sekelompok orang baru saja memasuki restaurant, hingga tak ada pilihan lain bagi Hoshi untuk memelankan suaranya.

"Mari kita bicarakan nanti."



Mengapa Mingyu begitu Sensitif


***


Solbin, Yonhee dan Sunny kini tengah sibuk menata dan membersihkan dorm baru mereka, semua tangan dan kaki terlihat sibuk dengan pekerjaannya.

Mereka tidak bisa santai sekarang, terlebih sang Leader memberi kabar bahwa dirinya tengah dalam perjalanan.

Apa yang akan terjadi bila Junghee datang namun dorm masih dalam keadaan kacau?

"Yuki bilang Sunbae benar-benar akan datang." Celetuk Yonhee disela pekerjaannya.

"Wahh kita harus bersiap masak besar." Sahut Sunny.

"Apa kalian masih ada yang canggung dengan sunbaenim?" Ujar lagi Yonhee.

"Kurasa aku akan canggung jika tanpa kalian." Jawab Sunny.

"Sebenarnya aku masih canggung dengan Jun Sunbaenim. Ya.. Walaupun insiden itu sudah berlalu lama." Solbin sangat ingat masa-masa kecanggungan yang terjadi antara dirinya dan Jun semasa trainee. Lebih tepatnya hari dimana ia melakukan evaluasi dance.

"ㅋㅋㅋㅋ Itu salahmu juga Sol." Sunny terkekeh pelan.

"Oiyaa berbicara mengenai Sunbaenim.. Kita belum tahu siapa yang kau suka di Seventeen kan Yonhee? Sejak trainee kau terlalu pendiam, berbicarapun hanya dengan Yuki bukan kami." Solbin sepertinya hobi menanyakan hal semacam itu, dahulu ia menanyakan hal serupa pada Yuki dan juga Junghee.

"Ahh iya benar! Aku tidak tahu siapa yang maknae kita suka." Setuju Sunny.

"Mari kita jujur, sebelum kita benar-benar makan bersama dengan Seventeen Sunbaenim. Bukankah akan lebih asyik jika kita bisa saling membantu agar akrab satu sama lain? ㅋㅋㅋ" Sepertinya Solbin selalu memiliki ide gila alih-alih kreatif.

FLOWERTEEN | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang