[30] -Pergi dan Lupakan-

290 42 15
                                    

_____________________________________
Sebelumnya Author mau nanya nih gimana kesan kalian baca Flowerteen yang udah 30 Chapter ini?

Adakah shipper yang kalian tunggu-tu nggu atau bikin gemes pas liat tingkahnya?

Jawab ya.. Jawabloh ngaruh nih sama kelanjutan ceritanya wkwkw

______________________________________


Satu hari yang lalu...

"Yonhee-ya. Sampai kapan kau akan bertahan?" Hoshi menghela nafas berat, bahkan hembusan putih yang keluar dari mulutnya hingga menabrak angin tak kalah besar dari asap secangkir coklat panas digenggamannya.

Ia memandang langit gelap tanpa bintang diatas balkon tempat biasa ia bersama Jeonghan berbincang hangat. Entah itu perihal pekerjaan atau sekedar basa-basi canda tawa yang terkesan menggelitik.

Ponsel dengan merek ternama yang ia balut dengan soft case bergambar harimau itu masih ia genggam hingga terasa semakin hangat. Seorang gadis yang tak kunjung bicara disebrang sana adalah alasannya.

"Kau bisa mendengarku?" Pandangan Hoshi kini beralih menatap jalanan kota Seoul yang lenggang. Memperhatikan setiap mobil melaju tanpa alasan.

"Emh." Deheman gadis itu membuat Hoshi kembali menghela nafas berat.

"Aku merasa semua ini salah. Dengan begini kupikir aku hanya akan melukaimu." Lagi-lagi gadis itu terdiam, namun helaan nafasnya masih bisa Hoshi dengar.

"Gwenchana Oppa. Aku bisa bertahan sampai waktunya kau bisa menyukaiku seperti aku menyukaimu." Tubuh Hoshi berbalik, menatap seorang rekannya yang menggeleng seolah memberitahu bahwa ia tak boleh melemah dan mengalah lagi.

"Kau yakin dengan begini lukamu akan mengering?  Aku memang ingin membantumu Yonhee. Namun bukankah ini terlalu kejam untuk-...."

"Bahkan Yuki tak pernah mengatakan menyukaimu Oppa. Apa yang kau khawatirkan?"

"T-tapi Yonhee-...."

"Oppa! Aku mohon, hanya kau yang bisa membantuku menutupi ini semua. Aku janji tidak akan lama."

"A-hh nee. Arraseo." Dengan segera Hoshi mematikan sambungan teleponnya, namun bersamaan dengan itu Jeonghan menghela nafas pasrah dan terduduk di Sofa.

"Sebenarnya apa yang kau lakukan Soonyoung." Hanya ada satu alasan pasti ketika Jeonghan memanggil Hoshi dengan nama aslinya, itu pasti karena ia sudah sangat kesal.

"Sedikitnya yang dikatakan Yonhee itu benar." Hoshi menatap kosong cangkir yang sudah mulai mengembun dimeja.

"Yuki menyukaimu! Soonyoung, sadarlah. Alasan mengapa ia tidak mengungkapkan perasaannya adalah karena ia wanita yang lembut. Lagipula pengakuan harusnya datang dari pria bukan wanita."

Wajah Jeonghan merah padam. Menyiratkan betapa besar dan lamanya ia memendam itu semua. Namun lagi-lagi kekesalannya datang karena orang dihadapannya hanya terdiam.

"Dan satu hal lagi. Jangan biarkan Mingyu menyukai gadis yang kau sukai." Akhirnya perkataan itu membuat wajah Hoshi terangkat menatapnya.

"Mengapa? Bahkan kami telah menyetujui untuk bersaing secara--..."

"Jika begitu Junghee akan terluka." Sela Jeonghan. Suaranya yang begitu halus nyaris parau menggambarkan dengan jelas pribadi Jeonghan yang lembut dan mudah tersentuh. Kelopak matanya yang berat menimbulkan keterkejutan bagi Hoshi yang sudah bertahun-tahun berteman dengannya.

FLOWERTEEN | SVT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang