way to the sky

3K 229 144
                                    

story by bitsnotes
pair: woosan
dom! wy
sub! sn

*** : flashback
warn: 4k words, implied mpreg

*** : flashbackwarn: 4k words, implied mpreg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terima kasih, ini kembaliannya."

San mengambil kembalian yang diberikan padanya dan membalas ucapan terima kasih si kasir "sama-sama"

Ding ding

Bel pintu itu pun berbunyi ketika San melangkahkan kakinya keluar dari minimarket, ia berjalan pulang ke rumahnya sambil merogoh plastik kresek mencari es krim berwarna pelangi yang terletak cukup jauh di bawah sana. Dalam perjalanan tak henti-hentinya San menggumamkan nada lagu kesukaannya, ia sedang berada di mood yang bagus hari ini.

Kini ia sampai di depan rumahnya, ia segera membuka pintu dan menghidupkan lampu, baru saja ia sampai Byeol kucing peliharaannya langsung menyambut kedatangan pria berlesung pipi itu.

Kucing itu mengeong dan mengekori San sampai ke dapur untuk meletakkan bahan-bahan makanan yang ia beli tadi. Ia sedikit berjongkok ketika hendak memasukkan sayur kedalam bagian bawah kulkas, Byeol langsung menyenderkan tubuh berbulunya pada tuannya yang sedang sibuk itu.

San terkekeh melihat tingkah manja kucingnya, selepas ia meletakkan sayur-mayur itu ia mengelus kepala Byeol. "Kau lapar? tapi Byeol baru saja makan tadi, kan?" tanya San pada kucing itu, tidak berharap kucing itu akan menjawab secara verbal tapi sepasang mata yang memohon itu membuat San luluh juga.

"Okay, okay saatnya makan snack, Byeol-ah!" seru San, ia bangkit dan mengambil toples berisi makanan kucing dan membawa Byeol ke ruang keluarga. San bermain dengan kucing siam itu sampai akhirnya ia tergeletak diatas karpet. Ia mengelus bulu Byeol yang berbaring diatas perutnya.

Matanya menerawang langit-langit rumah, dua bulan ini harinya terasa sangat sepi hanya dia sendiri tinggal di rumah minimalis ini ditemani oleh kucingnya ia menghabiskan waktu.

"Byeol-ah, aku rindu Wooyoungie" celetuk San, kucing itu tidak bergerak sedikit pun dari tubuh San dan malah memejamkan matanya. Dasar para kucing, mereka mengerti apa perkataan tuannya, tapi menganggap tak pernah mendengar apa-apa.

"Wooyoung lama sekali perginya, ya kan? apa dia tidak rindu padaku dan anaknya ini?" tanya San pada molekul udara yang ada di depannya alias tidak kepada siapapun, tangannya masih menyisiri bulu Byeol yang setengah tertidur.

Senyumnya kemudian merekah mengingat hari ini. "Tapi tidak apa-apa, hari ini dia pulang" serunya lalu mengangkat Byeol tinggi-tinggi mengekspresikan kebahagiaannya, kucing itu terkejut lalu melepaskan diri dari San.

San meringis ketika Byeol lepas dari dekapannya, ia melihat jam dinding. Jam lima sore, empat jam menuju kepulangan Wooyoung dari pekerjaannya.

"Bagaimana kalau kita membuat pesta malam ini? ide bagus, bukan?" tanyanya lagi pada Byeol, kucing itu mengeong sebagai jawaban, dengan segera San bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju dapur.

ATEEZ Oneshots [Project Author Collab] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang