12

3K 84 7
                                        

"Kiaraa?!!!" Teriak Arga saat melihat Kiara hendak menancapkan Garpu kearahperutnya ssendiri.

Apa-apaan Kiara?? apakah Kiara ingin membunuh dirinya dan anak mereka?

Langsung saja Arga berlari dan membuang Garpu yang siap menancap ke perut Kiara.

TANG!

"KAMU APA-APAAN?!!!" Teriak Arga tepat di depan wajah Kiara.

Kiara malah menatap Arga dengan tajam dan bengis.

"KENAPA? KENAPA LO GAGALIN SIH?!! GUE MAU MATII!!" Teriak Kiara.

Arga menatap Kiara sebentar lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

Arghh! Arga sendiri pusing!

"Kenapa? kenapa kamu mau melenyapkan dirimu dan anak kita?" Tanya Arga dengan suara melemah, ia menatap Kiara dengan tatapan sedih.

Apa? Arga masih bertanya kenapa?? bukannya sudah jelas jika Kiara tak ingin anak ini tumbuh? karena apa? karena ini adalah anak Arga! Orang yang teramat ia benci! karena Arga. Karena Arga kebahagiaan Kiara lenyap! karena Arga. hidupnya tak lagi berwarna! dia ingin lenyap saja dari dunia ini!

"Karena Gue gak mau punya anak dari Elo!! gue mau bebas! gak terkurung disini!" Kiara merosot ke lantai dengan suaranya yang mulai melemah.

akhirnya Kiara jatuh pingsan.

***

"Untuk ibu hamil sebaiknya jangan sampai setress, karena jika itu terjadi bayi yang ada dalam kandungan akan terancam, menyebabkan keguguran" Jelas si dokter, dokter yang memeriksa Kiara ini merupakan salah satu teman Arga

Arga tertegun.

Keguguran? Tidak-tidak.. jangan!

"Memangnya perempuannya itu siapa mu?" tanya Leon penasaran.

Dan pertanyaan itu berhasil membuat Arga tersentak.

"Dia? Sepupu, Hamil anakku"

Wtfck?!

Leon sampai harus mengumpat karena mendengar pengakuan tak terduga nya dari bibir Arga.

Sepupu? Tapi menghamilinya? Oh astaga...

"Leora kamu kemana kan Bangsat?!"

"Tetap di hati, hanya saja sekarang terbagi dua" jawab Arga terkesan santai yang rasanya ingin membuat Leon mengantukkan kepala Arga ke dinding.

"Aku tak habis fikir dengan mu"

~~~

Kiara mulai mengerjapkan matanya.

Kepalanya masih terasa pusing.

CK! Dia ingat, dia tadi bertengkar hebat dengan Arga.

"Besok Leora akan tinggal disini untuk mengawasimu" Sahut Arga tiba-tiba yang membuat Kiara terkejut.

Bukan terkejut karena Arga tiba-tiba ada disini.

Tapi terkejut karena Leora akan tinggal disini bersama nya!

Kiara sudah terlalu benci dengan Leora, apalagi Arga.

Kiara menatap Arga dengan tatapan bengis.

"Gue gak mau! Leora disini! Dan gue keluar!" Desis Kiara.

Arga tersenyum smirk, ia memajukan wajahnya mendekat ke Kiara.

Hingga kini jarak diantara mereka hanya tersisih sejengkal.

"Tak mau dia disini? Dan membiarkanmu dengan leluasa membunuh atau menyakiti anak kita? Begitu??" Setelahnya Arga menjauhkan wajahnya dari Kiara.

Kiara membuang wajahnya ke sembarang arah.

"Lagian kenapa kamu tak mau Leora disini? Bukannya kamu dan dia dulu begitu dekat?"

Ya! Sebelum gue tau gimana akal liciknya yang asli!
Batin Kiara.

"Lo mau tau?" Arga hanya diam menunggu lanjutan perkataan Kiara.

"Karena gue benci sama dia! BEN. CI!"

Arga mengepalkan tangannya saat Kiara mengatakan benci pada Leora.

Tidak! Mereka tidak boleh saling benci! Karena nantinya mereka akan sama-sama menjadi pendamping hidup Arga.

"Kamu tak boleh menbencinya sayang.. karena kamu dan dirinya akan sama-sama menjadi pendamping ku." Kata Arga terdengar sensual di telinga Kiara. Arga saat ini tengah mencengkram dagu nya.

Brengsek!

Pemikiran macam apa yang di miliki oleh Arga ini?? Menjadikan nya pendamping hidup? Bermimpi lah sesuka mu. Lebih baik dirinya memilih mati daripada harus menikah dan menjadi pendamping Laki-laki brengsek dan ter-egois yang pernah Kiara tau.

~~~

"Maaf..Maaf Kas!" Ujar Zaerah menyesal, ia menunduk.

Lukas hanya terdiam, kepalanya juga menunduk.

Dia sedih.
Kesal.
Marah.

Semua bercampur menjadi satu.

Ia sedih karena telah mengkhianati Kiara.

Ia kesal karena tak bisa sadar dan menjaga diri saat itu.

Ia marah karena tau fakta bahwa saat ini Zaerah tengah mengandung dan itu adalah anaknya.

Yah! Lukas yakin.

Karena kejadian dua bulan lalu samar-samar dia ingat.

Lukas yang melakukannya.

Keperawanan Zaerah ialah yang mengambilnya.

"Lo gak salah..gue yang salah" kata Lukas dengan suara lemah. Kepalanya masih menunduk.

Zaerah terisak.

Dia juga merasa bersalah sama seperti Lukas.

Dia merasa bersalah kepada sahabatnya

Jika saja dia tak terbawa arus main Lukas saat itu. Pastilah semua ini takkan terjadi.

Dia takkan Hamil!

Bagaimana jika Kiara tau? Dia pasti akan sangat kecewa.

Padahal selama ini Kiara sangat baik padanya. Memperlakukannya seperti saudara, tapi pada akhirnya pengkhianat dan kekecewaan lah yang Sahabatnya itu dapatkan.

"Ka..kalo Lo ijinin. Gue mau gugurin aja. Gue. Gue merasa bersalah sama Kiara" ucap Zaerah di sela-sela tangisnya.

Lukas langsung mengangkat kepalanya dan menatap Zaerah tajam.

"Gak! Lo gila? Dia gak bersalah!"

"Terus gue harus gimana?!!" Pekik Zaerah, ia menatap Lukas dengan tatapan frustasi.

"Gue! Gue bakalan tanggung jawab!",

PREGNANT FROM INSEMINATION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang