"Kiara, Lihat nih Lihat..Lo mau Gaun yang mana? Cantik-cantik nih" tunjuk Lukas pada jejeran Gaun-gaun yang ada di lemari kaca.
Lukas begitu Antusias dalam pernikahan mereka.
Kiara sendiri? Ia tak fokus.
Fikirannya selalu tertuju pada kejadian dua hari lalu, tepatnya pada saat Arga dan Kiara melakukan 'itu'Gila! Itulah yang ada dalam fikiran Kiara.
Bisa-bisa nya ia melakukan 'itu' dengan Arga walaupun belum sampai pada tahap lebih mendalam.
"Ra" Lukas menggoyangkan lengan Kiara, ia menatap Kiara heran
"Eh?" Kiara tersentak dari lamunannya.
"Apa?" Tanya nya.
Terlihat Lukas yang menghela nafas pendek.
"Lo denger gak?"
Kiara menjawab dengan gelengan kepala.
Hembusan nafas berat untuk yang kedua kali terdengar.
"Huftt.."
"Lo mau pilih gaun yang mana?" Tanya Lukas lagi.
Kiara melihat pada jejeran gaun, pandangannya jatuh pada Gaun Berwarna gading dengan Berlian-berlian di sekitar pinggang.
Dia tertarik dengan gaun itu. Tak terlalu mewah dan tak terlalu biasa.
Intinya sederhana.
"Itu aja" tunjuk Kiara pada Gaun yang di maksud.
Lukas melihat ke arah telunjuk Kiara, lalu dia mengangguk.
"Oke, itu juga bagus" Ucap Lukas dan Kiara terdiam.
~~~
"Gimana sama persiapan pernikahan Pah?" Tanya Kiara pada papa nya.
Saat ini ini Kiara, orang tua Kiara dan juga Arga sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam.
"Hampir 100%" jawab Papa Kiara sambil memotong daging yang ada di piring.
Kiara mengangguk.
"Kamu kelihatannya gak sabar Ra?" Goda Mama Kiara menatap anaknya dengan jahil.
Kiara tersenyum malu-malu
Jujur saja Kiara sangat menantikan pernikahan ini. Ia berharap Setelah ia dan Lukas menikah, semua permasalahan terselesaikan.Dan lagi, Arga tak bisa berbuat yang tidak-tidak kepadanya lagi.
Kiara melirik Arga sekilas lalu kembali fokus pada Makanannya.
Arga terlihat santai dengan makanannya.
Baguslah.
Batin Kiara."Eh iya Arga, Mommy sama Papi mu bakalan datang. Dan lantas, bagaimana dengan Leora?" Tanya Papa Kiara tiba-tiba membuat Kiara serta Arga terbatuk secara bersamaan.
"Minum Kiara, Arga" Ariana menuangkan air ke dua gelas untuk Kiara dan Arga minum.
Mereka sama-sama menerima gelas yang di berikan oleh Ariana lalu meneguk air minum hingga tandas.
"Kompak kalian, gak salah jadi kakak adek" Ariana tersenyum geli.
Kiara memaksakan senyum
Sepupu apa sampe menghasilkan anak?
Batin Kiara mencibir.Eh iya... Kakak sepupunya itu pasti akan datang juga! Ahh apakah yang akan terjadi nantinya? Bagaimana cara Leora melihat Kiara nanti ya? Apakah akan sama seperti dulu atau berbeda? Ntahlah.. Kiara pusing memikirkan itu.
"Datang Om, Tan" jawab Arga yang Di angguki oleh kedua orang tua Kiara.
~~~
"Mau apa Lo?" Tanya Kiara hati-hati.
Dia takut Akan keberadaan Arga di kamarnya.
Arga tengah duduk di ranjang dengan kaki yang tersilang, menatap Kiara santai.
Arga hanya diam dan terus menatap Kiara membuat Kiara bergidik ketakutan.
"Lo pigi deh kak!" Usir Kiara.
Kiara berdiri di dekat pintu kamar sementara Arga duduk di ranjang.
Arga beranjak dari tempat tidur lalu melangkah mendekati Kiara.
Melihat itu jelas saja membuat Kiara takut. Takut Arga melakukan yang tidak-tidak lagi.
Maka dari itu saat Arga berjalan maju, Kiara berjalan mundur.
Sampai-sampai Kiara mentok ke tembok sementara Arga hanya berjarak satu langkah darinya.
Arga tersenyum miring.
"Di lihat-lihat, kamu manis juga. Pantas saja Lukas suka" ujar Arga.
Kiara menggernyit.
Maksud Arga apa sih?
"Jauh-jauh dari gue!" Desis Kiara menatap Arga tajam saat Arga makin memperkikis jarak diantara mereka.
Arga hanya mengedikkan bahunya acuh, lalu tangan di sebelah kanannya di letakkannya di sisi kiri Kiara.
"Kenapa harus Lukas? Kenapa gak aku?"
Ha?
Kiara menaikkan sebelah alisnya saat kata-kata itu terlontar dari mulut Arga.
Apasih? Kiara semakin tak mengerti.
"Stop ngomong yang gak masuk akal! Mending sekarang Lo jauh-jauh dari gue atau Gue teriak?" Ancam Kiara.
Tak di sangka Arga menuruti perkataan Kiara.
Dia menjauh dan melenggang pergi keluar dari kamar dengan santai.
Kiara yang melihat itu jelas saja merasa aneh.
"Huftt.. untung aja sebentar lagi gue gak disini! Jadi gue bisa jauh-jauh dari dia!" Ucap Kiara.
Lalu Kiara berjalan ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya di kasur.
Dia lelah.
Dua hari lagi.
Dua hari lagi dia akan keluar dari rumah ini dan tak akan bertemu dengan Arga Brengsek.
Semoga pernikahannya dengan Lukas berjalan lancar.
Itu harap Kiara.
Sementara itu di balik tembok, tepatnya di depan pintu kamar kiara, Arga mendengar perkataan Kiara.
"Bermimpi lah sesuka mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
PREGNANT FROM INSEMINATION [END]
RomanceKiara terbangun di sebuah RS secara tiba-tiba dalam keadaan sehat wa'alfiat. Tapi ada yang aneh, Ia merasa ada yang aneh dalam rahimnya tapi Kiara tak tau apa itu. Beberapa bulan berlalu Kiara kembali terbangun di sebuah RS yang sama, tapi kali ini...