E M P A T

56 8 2
                                    


Happy Reading


Sepanjang perjalanan Tak ada yang membuka suara Niel hanya fokus menyetir dan Afah sibuk dengan ponselnya.

Setelah bosan dengan ponselnya Afah memilih tidur Sedangkan niel Masih fokus ke jalanan dengan sesekali melirik ke arah Afah

Beberapa menit kemudian dia dan Afah Telah sampai di Parkiran apartemen mereka.

Niel melirik sebentar ke arah Afah dan terlihat Afah masi tertidur, niel ingin membangunkannya tapi merasa
tidak enak.

Niel keluar dari mobil dan menuju pintu samping mobilnya, Niel dengan Hati hati menggendong Afah menuju Apartemen mereka.

Niel menurunkan Afah di tempat tidur,
saat ingin beranjak tangan afah tiba tiba melingkar di leher Niel

Niel kaget matanya menangkap wajah cantik milik Afah, begitu Cantik dengan bibir mungil dan hidung yang mancung.

Sesaat setelahnya Niel tersadar dan menggeleng

'Ngak Ngak... Apa apaan sih gue ini'ucapnya dalam hati pada dirinya sendiri

Dengan pelan Niel melepaskan tangan Afah yang ada di lehernya dan bergegas Menuju kamarnya

Dia dan Afah memang tidak tidur sekamar
Apartemen mereka memiliki dua kamar, kamar utama yang di tempati Niel dan satu kamar tamu yang kini afah tempati.

******

Tepat jam Setengah enam pagi Afah terbangun dari tidurnya, dia memang sudah terbiasa bangun pagi apalagi setelah menikah dengan Niel

Afah harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan niel ya walaupun kadang sarapan yang dia buat jarang di makan oleh Niel.

Afah baru sadar bahwa dia ada di kamarnya
Bukan kah semalam dia tertidur di mobil.

"Tau ahh bodo amat" ucapnya pada dirinya kemudian beranjak untuk mandi.

Setelah mandi Afah menggunakan seragam sekolahnya lalu di tambah dengan sedikit Bedak di wajah dan juga Lip balm di bibirnya, Natural tetapi cantik.

Setelah itu dia kedapur untuk membuat sarapan nasi goreng. tak butuh waktu lama nasi goreng nya sudah siap.

"Niel mana yah" Afah melirik lirik keluar dapur tapi tak ada tnda tanda Nial di sana

"Mungkin masi tidur kali yah, gue bangunin dulu deh" Afah kemudian menuju kamar Niel

Kamar niel tertutup rapat, Afah mulai mengetok pintu kamar niel

"Niel.. Udah bangun belumm" panggilnya dengan tangan terus mnegetuk pintu.

Tak ada jawaban dari dalam, kemudian afah mencoba membuka pintu dan kebetulan tidak terkunci.

Afah masuk dan melihat Niel tidak ada di kasurnya itu berarti Niel sudah bangun ,tak berselang lama seseorang keluar dari kamar mandi.

"Aaaa...." Afah spontan menutup matanya dengan kedua tangan

Bukan apanya Niel sekarang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.

Sedangkan bagian dada dan perut kotak kotaknya terekspos begitu saja membuat siapapun yang melihat itu meneguk ludah

Juga rambut basah dan acak acakan membuat niel jauh lebih tampan

'ya tuhan mata gue ternodai' gerutu Afah dalam hati

"Lo kenapa sih"Tanya niel Heran

"cepet pake baju" ucap afah dengan tangan masi menutup matanya

Niel sadar sekarang apa yang membuat Afah berteriak tadi, Niel tersenyum miring kemudian maju beberapa langkah ke hadapan Afah.

Afah mengintip di balik sela sela jarinya, degup jantungnya sudah tak karuan lagi

"L..loo mau apa" ucap afah gugup perlahan berjalan mundur

Dengan cepat Afah berbalik dan berlari keluar kamar menuju dapur dengan nafas ngos ngosan
'Jantung gue lari maraton' ucapnya dengan tangan memegangi dadanya.

Sedangkan di kamar Niel tengah memegangi perutnya yg sakit karna tertawa.

"Bwahaha.... Lucu juga yah mukanya kalo gugup kayak tadi" ucapnya yang masi tertawa.

"Seru juga ternyata ngerjain dia"

Setelah puas tertawa, Niel berganti pakaian sekolahnya kemudian beranjak untuk sarapan.

Sampai di dapur Niel mendapati Afah tengah memakan Sarapanya,
Niel kemudian duduk di depan Afah dan ikut sarapan.

Tak ada yang membuka suara Afah hanya diam sambil menikmati sarapanya hanya dentingan sendok ke piring yang terdengar

Sesekali mata niel melirik ke arah Afah
"Lo marah ya"tanya niel Pelan

entah kenapa dia bertanya seharusnya dia tak perduli jika gadis di hadapanya ini Sedang marah atau tidak

"Gue udah selesai" Afah berdiri dari duduknya kemudian berjalan menyimpan piring kotornya

"Gue berangkat duluan yah"pamit Afahh kemudian mengambil tasnya

"Berangkat bareng gue "ajak niel yang juga sudah selesai makan

"Ngakk ahh ntarr Clara ngamuk sama gue"

"Ngak akan... Dahlah Ayok" tangan niel spontan menarik Afah agar mau ikut dengannya

Afah melirik tangan niel yang menggenggam tangannya sraya ikut berjalan di belakang Niel menuju parkiran apartemen.

___________

Gimana guys?
Lanjut gak? Jujur aku gak PD banget sama cerita aku ini karna banyak banget Typoonya
Oh yaaa...
Jagan lupa vote dan kasi masukannya yah soalnya itu berarti banget buat aku:)

Salam manis❤️

DEAR NATHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang