S E B E L A S

31 5 0
                                    

Hayy guys, nyapa doang kok:)
Selamat membaca:*
_________________

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, sebagian siswa ada yang langsung pulang dan ada juga yang masi di sekolah sedang melakukan ekskul tambahan.

Sebenarnya Arafah sudah pulang sedari tadi, tapi dia harus menunggu angkutan umum di halte dekat skolahnya.

Niel? Sudah pulang lebih dulu besama Clara, Tadi Arafah melihat mereka berdua sedang memasuki mobil Niel, dan sudah pasti untuk pulang bersama bukan?.

Sudah cukup, Afah sudah lelah menunggu, sudah hampir satu jam tapi tak ada satupun angkutan umum yang lewat.

"Pada kemanasi ahh, gak tau apa kalo gua udah laper bnget." gerutu Arafah

Tak berselang lama Mobil berwarna hitam milik evan berhenti tepat di depan halte.

Sang pengemudi pun turun dari mobilnya berjalan menghampiri arafah
"Kok belum pulang fah?" tanya nya

"Iya nih, ngak ada angkutan umum yang lewat dari tadi." jawab afah

"Yaudah yuk bareng gue aja." ajaknya

"Ngak ah van, ntar ngerepotin lagi." ucap Afah tak enak

"Ngak kok, lagian mobil gua seneng bawa bidadari kayak elo." gombal evan

"Bisa aja loh, yaudah deh, tapi ngak ngerepotin kan?."

"Iya ngak kok fah, yaudah yuk."
Di perjalanan mereka mengobrol banyak hal, sampai ketika krkuk..krukk..

"Lo laper?" tanya evan dengan sedikit senyum.

"Hehe.. Iya nih, gara gara nunggu ankot tadi." ucap Afah cengengesan.

"Makan dulu mau ngak?"

"Mau, di restoran depan aja yah." evan pun mengangguk.

Tak butuh waktu lama mereka pun sampai ke restoran tersebut. Saat turun dari mobil, mata Afah tak sengaja melihat mobik yang sangat dia kenal, mobil Niel. Mungkingkah Niel berada di dalam bersama Clara.

"Fa, kok diem? Ayok masuk, katanya laper." panggil Evan.

"E ehh iyaa." kemudian berjalan masuk bersama Evan.

Afah mengedarkan pandangannya mencari sosok Niel di sana, dan benar saja dia sedang duduk di salah satu meja paling ujung bersama Clara.

Evan yang sedang mencari meja untuk duduk tak sengaja meliha Afah memperhatikan satu meja paling ujung yang tak lain adalah tempat Niel.

Evan menggenggam tangan Afah lalu membawanya ke arah tempat duduk niel dan clara, entah untuk apa tapi Afah kaget karna Evan tiba tiba membawanya ke sana.

"Hayy, kita berdua boleh gabung ngak?" Ucap Evan dengan santai.

Niel mengernyitkan alisnya bingung.
"Mau ngapain lo ke sini." tanya Niel tak suka. Niel menatap Afah yang ada di samping Evan.

"Makann lah." balas Evan

"Ya maksud Niel itu, lo ngapain ke meja kita!, ganggu tau ngak." saut Clara dengan nada kesal.

"Duduk lah." ucap Evan santai

"Meja lainkan ada, kenapa harus ke meja kita?" Niel sepertinya benar benar tak suka, terlihat jelas dari nada bicaranya yang ketus.

"Tau! Tuhh di belakang ada meja kosong, kenapa ngak di situ aja." ucap Clara.

"Udah yukk Van di sana aja, gua udah laper nih." saut Afah berniat menghentikan perdebatan itu sambil menarik Evan untuk pindah dari sana.

"Udah sana, hus hus." usir Clara.

Pandangan Niel mengikuti arah langkah Afah, memandang kesal ke dua orang itu, terlebih ke arah Evan. Niel tak suka kedekatan mereka berdua.

"Clar, udah kan makanya?" Tanya Niel.

"Udah kok, kenapa emangnya?" Clara mengerutkan keningnya.

"Balik yuk, aku cape pengen istirahat." ucap Niel sambil berdiri dari tempatnya, mengeluarkan dua lembar uang  berwarna merah dan meletakkannya di meja.

Niel berjalan keluar restoran di susul oleh Clara yang mengejarnya. " Niel tunggu aku.." crala mengikuti langkah Niel sampai ke Parkiran.

"Kamu kenapa sih buru buru banget."

"Kan aku udah bilang, aku capekk pengen istirahat." Ucap Niel dngan nada sedikit membentak.

"Kenapa kamu jadi marah marah gini sih, perasaan tadi baik baik aja."

Niel menarik nafasnya berusaha mengontrol kekesalannya.

"Aku minta maaf, sekarang aku anterin kamu pulang yah." Clara yang sudah kesal pun langsung masuk ke dalam mobil, yang kemudian di susul oleh Niel.

****
Kembali ke dalam restoran, setelah Niel dan clara pergi makanan merekapun datang. Dan sekarang mereka sedang menikmati makanan mereka.

"Lo suka sama Niel?." Pertanyaan tiba tiba itu langsung keluar dari mulut Evan yang membuat Arafah tersedak.

"Uhhhukk..uhhukk, hahh?"

Evan memberikan Arafah minum
"Iya gua nanya Lo suka sama Niel?"

"K-kenapa lu nanya gitu?"gugup Arafah

"Yehh orang di tanya tuh di jawab, bukan malah nanya balik."

"Niel udah punya pacar." lanjut Evan

"Iya gua tau."jawab Afah

'tapi gua istrinya Niel' ucap Afah dalam hati.

_______________""*""________________

Hayy..  Maaf guys kalau cerita ini banyak yang ngaur soalnya aku nulis ini tuh cuma buat nyalurin ke haluan yang ada di otak aku ini, jadi semoga kalian sukaaa..

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAKK .

DEAR NATHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang