L I M A

49 8 1
                                    

Setelah beberapa menit perjalanan Niel dan Afah Kini telah sampai di parkiran sekolah.

Saat keluar mobil banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dari jauh

"Shitt.. Lo buat gue jadi pusat perhatian." Geram Afah dengan suara sedikit di pelankan agar niel bisa mendengarnya

"Yaudah sih. " jawab niel santai lalu berjalan lebih dulu

"Ihhh.. Nyebelin, untung gue sayang." ucap Afah pelan nyaris tak terdengar di ikuti tangan yang di kepal geram, kemudian menuju kelasnya

Sampai di kelas kedua sahabatnya langsung menghampirinya.
"Faa... Afaa lo bener bareng Niel ke sekolah?" Tanya Ririn

"Iyahh."

"Lah kok iya doang, harusnya lo seneng dong Niel akhirnya respon lo." ucap Sinta di ikuti angguka Ririn menyetujui ucapan sinta

"Iya sih tapi gue males aja di liatin terus sama anak anak cewe, gue serasa pen di terkam tau ngak." ucapa Afah yang kemudian mengundang tawa kecil Ririn dan Sinta.

"Ya wajar lah secara lo bisa ke sekola bareng Niel yang notabenya most wanted sekola."cerocos Ririn

"Apalagi Niel pacarnya clara si nenek rombeng."saut sinta juga

Afah hanya diam karna itu memang betul
Bukan kah selama ini semua siswa hanya mengetahui jika clara lah kekasi Niel
Jadi afah bisa apa .

**********

Kringg.... Kring..

"kantin yuk guys ." Ajak Sinta

"Hayyukkkkk." saut Afah dan Ririn dengan semangat

Beberapa saat mereka tertawa bersama sebelum kemudian berjalan menuju kantin.

Sampai di kantin pandangan Afah jatuh pada seseorang yang sedang duduk dan asik bersama teman temannya. Siapa lagi kalau bukan Niel

Afah dan teman temannya memilih membeli makanan terlebih dulu sebelum duduk di kursi yang ada di pojok kantin.

"Lo masi hutang penjelasan sama kita."Afah mendengus memutar bola matanya karna ucapan Ririn

"Iyadeh iyaaa."Jawab afah Malas

"Jadi tadi pagi gue ketemu dia di jalan. Dia nawarin gue buat bareng dia. Berhubung ngak ada angkot lewat ya jadi gue bareng dia aja." jawabnya bohong

Sinta mengerutkan keningnya tak percaya atas ucapan Afah. Seorang Niel menawarka tumpangan itu sungguh tidak mungkin

"kok gue curiga yaa.." ujar sinta

"Yaudah kalo nga per..." belum selesai Afah melanjutkan ucapannya . seseorang lebih dulu menyiram Afah dengan jus.

Spontan afah berdiri dari duduknya. Sinta yang melihat itu tidak terima sahabatnya di perlakukan seperti itu

"Lo apa apaan sihh main nyiram temen gua aja." Protes sinta

"Temen lo tu yang sok kegatelan sama pacar gue, sok cantik banget." tak mau kalah clara juga balik marah marah

Afah tengah sibuk membersihkan dirinya di bantu dengan Ririn.

"Lo ngak usah khawatir Afah ngambil pacar lo. itu ngak mungkin. Karna Afah ini pacar gue"ucap Evan santai yang entah sejak kapan ada di belakang Afah

Ucapan Evan berhasil menghentikan langkah seseorang untuk mendekat membantu Afah.

Afah dan teman temannya kaget mendengar pernyataan Evan barusan.

"Oh bagus deh Kalo gitu. Bilang sama cewe lo itu jangan sok kecantikan"

"Ehh nenek rombeng, temen gua emang cantik yah, nyadar dong muka lu tuh kayak badut bedak semua." ucap sinta tak terima.

"udah sin.. Udahh. Mending bantuin gue bersihin baju gue yuk di toilet." lerai Afah seraya menarik pelan tangan sinta agar mundur.

Sinta mengangguk pasrah
"yaudah deh yuk." Sinta, afah dan Ririn berjalan keluar kantin menuju toilet, saat berjalan Sinta sengaja menabrakkan bahunya ke bahu Clara.

Di ikuti dengan Evan yang mengikuti mereka dari belakang.

Mereka tetap berjalan tak memperdulikan Omelan clara.

Sedangkan di seblah sana di mana niel duduk bersama teman temannya sedang memperhatikan apa yang dilakukan clara kepada Afah.

Tadi niel hendak bangkit untuk melerai pertengkaran itu tapi saat Evan datang dia mengurungkan niat nya.

Niel dan kedua temannya kembali melihat apa yang akan terjadi setelah Evan datang

"Yah broo.. Afah udah punya Pacar ternyata." ucap Diki sambil menepuk pelan pundak Adrian.

Adrian hanya mengangguk dengan bibir di tekuk kedepan
"yayang Afah gue udah punya pacar."

"yayang gue tu goblok." ucap Diki sambil menoyor kepala Adrian

Niel beranjak pergi meninggalkan kedua temannya yang sedang berdebat memperebutkan Afah.

"Ehhh.. tuh kan Niel jadi pergi. Gara gara lo nih." Ucap Diki

"Lah kok gara gara gue.. loo lah."

"ahh dah lah ayok cepetan." Diki beranjak sambil menarik tangan Adrian untuk ikut .

Entah kenapa Niel merasa bersalah pada Afah. Bagaimanapun karna dialah Afah di labrak oleh clara. Mungkin saja clara cemburu dan alhasil melakukan hal itu.



Gatau gaada ide😭😭
Btw

Salam manis❤️

DEAR NATHANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang