Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genre :Mystery
Words : ±1600 words
***
"Menurut kamu siapa yang kirim teror ke aku, Lis?" tanya Rosé sembari duduk di hadapan gadis berponi itu, menatap penuh atensi pada gurat wajah serius lawan bicaranya.
"Semua berpeluang sih. Jaehyun, June, bahkan sahabat kita ... Jungkook," jawab Lisa.
"Itu hal yang aku pikirkan Lis, sumpah deh, padahal sebentar lagi ujian kelulusan, tapi aku jadi gak fokus gini karena teror itu."
Rosé menghela nafasnya pelan, suasana sunyi di taman sekolah tak begitu menenangkan batinnya yang semerawut karena keadaan membingungkan ini.
"Apa mungkin Jaehyun ya?" celetuk Lisa tiba-tiba, membuat Rosé mengangkat alisnya.
"Hm?"
"Rosé, mungkin gak sih, dia sengaja melakukan ini biar kamu gak fokus buat ujian kelulusan? Teror baru dimulai akhir-akhir ini kan? Apalagi kalian itu rival akademik, mungkin banget kalau pelakunya itu Jaehyun," jelas Lisa dan Rosé mendengarkan dengan seksama.
Hal itu, mungkin saja ....
"Tunggu, tapi itu artinya si Jaehyun suka sama aku?" tebak Rosé dan Lisa sontak tersenyum sembari mengangguk.
Rosé mendengus, "Bagian dia suka aku kayaknya gak mungkin deh."
"Loh, itu mungkin banget."
"Gak Lis, Jaehyun itu sukanya sama orang lain." Rosé menyangkal pernyataan Lisa.
"Tahu darimana?"
"Feeling."
Lisa menatap Rosé malas sebelum akhirnya gadis cantik berponi itu bangkit dari duduknya.
"Ye, feeling dipercaya. Kalau menurut aku sangat mungkin Jaehyun ada rasa sama kamu, kan kalian sering berantem tuh," jelas Lisa.
"Berantem bisa bikin suka?"
"Ya kan dia jadi sering pandang wajah kamu hahahaha," tawa Lisa sembari merapikan rok sekolah yang ia kenakan.
"Ey, tapi kalau dia memang suka sama aku seharusnya dia gak kirim teror berupa mawar layu dong? Dia seharusnya kirim coklat!"
Lisa bertopang dagu, "Atau mungkin ... pelakunya dua orang?"
Dan kedua gadis itu tersentak kaget saat mendengar bunyi dedaunan yang bergesekan, seolah ada seseorang yang baru pergi dari sana.
"Lis?"
"Ayo, kita kejar! Siapa tahu dia pelakunya!" ujar Lisa dan gadis itu menarik tangan Rosé untuk pergi menuju sumber suara.
