Cast : Roseanne Park and Christian Yu
Genre : Random, little bit romance
****
Bekerja di tempat fitness-an vip khusus para konglomerat, bagi Rose bagai sekeping koin bermata dua alias anugerah sekaligus bencana. Di satu sisi gajinya di atas UMR dan bisa cuci mata—untuk poin terakhir itu bonus, di sisi lain adalah musibah karena dia menjadi tahu dunia hitam para pewaris sendok emas.
Hei, siapa menyangka bila para member di gym tersebut adalah penggosip handal? Dari kebenaran skandal artis ibukota lalu korupsi kepala daerah hingga hubungan BL sesama member gym pun tidak luput dari pembahasan. Dan yang jadi pertanyaan, mengapa setiap kali mereka bergosip itu Rose selalu dilibatkan untuk menjadi pendengar? Ya Tuhan, dasar para lelaki bermulut lamis. Nggak tua, nggak muda sama saja.
Oh, Rose belum bilang ya jika mayoritas member Gym 91101 adalah laki-laki?
"Lo tau dokter yang kemarin sore nge-gym bareng si Sehun? Dia kucing."
*kucing = pria panggilan"Buchi apa femi, coi?"
"Ya femi lah, mulus gitu."
Astagaaaaa. Rose hanya bisa tersenyum canggung saat mendengarkan tuan-tuan ini berbicara di dekatnya. Lalu tak berapa lama kemudian, topik baru datang lagi.
"Kayaknya Pak Kim kejaring nanti akhir tahun."
"Empat koma lima untuk kasus yang sekarang."
"Padahal lebih sedikit banding kasus kemaren. Yang kemaren kan sampe sepuluh T."
"Nggak mungkinlah, nyogok nya kan gila-gilaan. Taruhan nggak bakal pake baju oren si Kim itu."
"Hakim-nya sekarang nggak masuk circle, jadi sulit dijilat."
"Jampi orang dalam-nya nggak mempan?"
"Iya. Nggak pro yang jaga lilin."
Fungsi gym sesungguhnya untuk mereka adalah tempat bergosip sekalian membangun jaringan dan mencari informasi mengenai proyek pekerjaan bagi pengangguran, tapi ya gitu harus pede abis kalau masuk sini dan siap kocek lebih sekalinya datang walau tak berolahraga. Setengah juta keluar percuma untuk datang— bagi member harian, dan harga 20 kali lipat lebih mahal untuk menjadi member bulanan walaupun keuntungannya berbeda sedikit.
Ya namanya juga nyari duit, harus pintar main bisnis. Lagian para pengusaha itu takkan menjerit bila hanya mengeluarkan beberapa lembar uang bewarna merah, malah mereka berterimakasih karena dibantu untuk menghabiskan uang yang tak pernah berkurang dari tabungan.
"Gue kemaren beli pulau deket Aussie, lumayan murah."
"Lebih murah deket Pulau Buton, gue udah bangun cottage di sana."
"Gue lagi proses akuisisi Pulau Kera sih, mau dijadiin kota macam di Belanda kayaknya seru."
"Kapan-kapan ke kebun binatang gue di pulau buatan deket Karimun Jawa, nanti kayaknya gue bakal buat pulau lagi di deket sana terus minta kirim Komodo biar jadi penangkaran juga macam di Pulau Komodo,
"jadi Indonesia punya dua habitat asli untuk Komodo."Pamer beli pulau macam pamer siapa yang beli seblak paling pedas, enteng bener! Jika Rose memikirkan hal ini, rasanya dia ingin menangis dan menjadi istri anak OKL biar punya hidup enak—meski tahu itu tak mungkin karena lingkungan hidup Rose bertolak belakang dengan mereka.
"Saya nggak tahu kalo nge-gym di sini itu seru." Rose kembali lagi duduk di kursinya setelah ada salah satu member harian berniat untuk membayar.
KAMU SEDANG MEMBACA
911, Call Center
Fiksi PenggemarKumpulan oneshots / twoshots Rosé dari founders #teamorosie ✧