"Kamu terlalu baik buat aku."
"Maaf, tapi aku sudah menyukai orang lain."
"Kamu bukan tipeku."
"Aku belum ingin berpacaran."
Itu adalah beberapa alasan dari sekian banyak alasan--masuk akal--yang akan didapatkan seseorang ketika perasaan cintanya ditolak.
Tapi aku, Roseanne Aldebaran, tidak pernah menyangka jika alasanku ditolak hanya karena seekor kucing scottish fold gendut yang hobi sekali makan.
"Maaf ya, sepertinya aku belum bisa jadi pacarmu," jawab Kak Vincent setelah aku selesai menyatakan perasaan sukaku dan keinginanku untuk menjadikannya seorang kekasih.
Aku yang awalnya percaya diri maksimal--karena yah, lelaki mana sih yang akan menolak seorang Roseanne Aldebaran? Bahkan banyak sekali lelaki yang mengantri untuk menjadi pacarku. Lagipula selama ini sikap Kak Vincent sangat baik dan pengertian padaku; selalu bersedia membantuku mengeluarkan mobil dari garasi karena aku belum terlalu mahir menyetir, selalu bersedia menghabiskan masakanku yang rasanya pas-pasan, selalu bersedia dimintai bantuan apapun dikala senggang. Pokoknya Kak Vincent tidak menolak apapun yang aku minta, kecuali menjadikan aku sebagai pacarnya. Sedih banget kan?
Oke kembali ke topik awal, jadi aku yang awalnya percaya diri, seketika langsung insecure level maksimal. Bahkan tanpa sadar aku langsung menoleh ke kaca mobil yang kebetulan berada di sampingku. Takut-takut jika penampilanku hari itu ada yang salah. Namun, nampaknya penampilanku baik-baik saja--bahkan terlewat baik karena aku menggunakan effort lebih untuk hari paling bersejarah dalam hidupuku.
Aku mengenakan dress bertali spaghetti yang cantik--hasil dari jambak-jambakan rambut dengan mbak-mbak galak di store Zara karena memperebutkan dress yang hanya tersisa satu potong dan kebetulan diskon 50%--juga wajah yang yang aku poles dengan berbagai macam make up--hasil menjarah meja rias mama.
Aku terlihat cantik 100%--setidaknya menurut diriku sendiri. Tapi jika kalian dapat melihatku saat itu, aku yakin kalian akan sependapat denganku dan mengatakan jika Roseanne Aldebaran sangat cantik.
Tapi ..., segala usaha untuk mempercantik diri seketika sia-sia setelah Kak Vincent menolak untuk menjadi pacarku. Wajahku terlihat seperti badut karena make up yang luntur--lain kali, tolong ingatkan aku untuk tidak memakai make up milik mama lagi karena ..., make up mama gak waterproof cuy!--dan dress cantikku sudah kusut di sana-sini.
Singkatnya, penampilanku setelah di tolak Kak Vincent terlihat kacau.
Kalau saja Kak Vincent menolakku dengan alasan aku bukan tipenya atau aku terlalu baik untuk jadi pacarnya, mungkin aku tidak akan merasa sangat galau. Tapi ..., alasan Kak Vincent menolakku benar-benar tidak dapat aku terima.
"Ale sepertinya tidak menyukaimu. Aku tidak bisa memacari perempuan yang tidak Ale sukai." Itu jawaban Kak Vincent ketika aku menanyai alasan mengapa ia menolak menjadi pacarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
911, Call Center
FanfictionKumpulan oneshots / twoshots Rosé dari founders #teamorosie ✧