Tiga ribu kata, gais, hati-hati gumoh :)Ketika kurasakan sudah
Ada ruang di hatiku
Yang kau sentuhDan ketika ku sadari sudah
Tak selalu indah
Cinta yang ada ooh oohMungkin memang
Ku yang harus mengerti
Bila ku bukan yang ingin
Kau miliki
Salahkah ku bila
Kau lah yang ada di hatiku(Maliq & D'Essentials - Untitled)
***
***
Bertahun-tahun menjadi seorang agroikos membuat Tama cukup terbiasa dikelilingi orang-orang yang sengaja mendekat hanya untuk kesenangan atau sekedar melepas penat.
Tak sekalipun terbesit rasa jengkel maupun dongkol karena sejak awal, inilah yang Tama inginkan.
Melihat orang sekelilingnya tertawa lepasㅡkala mendengarnya berkelakar atau melihatnya melakukan atraksi leluconㅡseakan melepas segala beban hidup walau hanya untuk sementara.
Menjadi sosok badut untuk orang-orang di sekitar itu ... menyenangkan.
Setidaknya, itulah salah satu sumber kebahagiaan Tama; ia ingin berguna untuk orang sekelilingnya, walau dengan melakukan hal kecil seperti ini.
Semua berjalan sebagaimana mestinya, Tama dengan siklus hidup yang selalu berjalan lurus dan mulusㅡtidak neko-nekoㅡberubah drastis sejak, sosok gadis bernama Rosianna Lestari masuk ke dalam kehidupannya.
"Kak Tama keseringan menahan diri sampai lupa cara mengekspresikan emosi sendiri. Menjadi badut untuk menciptakan kesenangan buat orang-orang sekitar? Hah, perbuatan konyol. Lo sukarela begitu untuk apa? Buang-buang waktu. Gue bahkan ragu lo bisa membahagiakan diri sendiri karena keterusan mengutamakan orang lain."
"Nah lo cakep-cakep nentengnya rokok sama korek, buat apa? Ngudud terus juga buang-buang uang dan waktu."
"Kak Tama terlalu lugu. Diam saat teman melewati batas saat bercanda? Ck, Lagi-lagi lo menahan diri cuma karena takut menyakiti orang lain. Mereka temen lo, bukan majikan lo! Lo nggak berwenang untuk menjaga perasaan mereka. Pertemanan yang sehat dan seru itu ketika kalian saling mengejek, bukan satu yang diejek yang lain ngetawain."
KAMU SEDANG MEMBACA
911, Call Center
FanfictionKumpulan oneshots / twoshots Rosé dari founders #teamorosie ✧