Part 17

87 9 0
                                    

Jangan lupa vote and komen

     Terlihat Pria paruh baya itu sudah turun dari jet pribadi dan memasuki mobil yang sudah menjemputnya diikuti dengan para bodyguard yang menjaganya

"Bagaimana kabar putriku" tanya pria paruh baya kepada tangan kanannya yang berada di sampingnya

"Maaf tuan kita kehilangan jejaknya lagi" kata tangan kanannya sambil menunduk takut

Seketika raut wajahnya berubah menjadi mengeras
"Bagaimana bisa? "

"Kita sudah meningkatkan keamanan, juga mengintainya,dan memasang GPS tapi sepertinya nona mengerti semuanya dan ia juga membuang alat penyadap di kamarnya"

"Semuanya alat penyadap dan GPS tidak akan mempan padanya kau sudah mengenal ia Sedari dalam kandungan harusnya kau tau"

"Iya benar tuan tapi sepertinya nona tau semua tempat tersembunyi"

"Dan sampai sekarang dia belum ditemukan,kau sudah mengecek di apartemennya dan rumahnya"

"Semua sudah tuan dan ada seseorang yang mengejar nona muda tapi kita sudah menangkap preman tersebut dan sekarang mereka ada di ruang bawah tanah"

"Kita langsung ke sana saja"

"Tapi tuan kau batu saja pulang sebaiknya anda beristirahat sejenak saya akan- "

"Tidak, diperjalanan aku sudah cukup istirahat dan aku yang akan menemuinya orang itu"

"Baik tuan" kata tangan kanannya patuh dan menyuruh supir putar balik arah

    Pria itu melewati lorong lorong yang gelap disana hanya di sinari oleh obor yang berjejer sekitar tiga meter di setiap sisinya setelah sampai ia melihat dua orang tergantung dengan sekujur luka di tubuhnya

"Informasi apa yang sudah kalian peroleh dari mereka?" kata pria paruh baya sambil duduk di kursi kayu yang sudah di siapkan di ruang bawah tanah

"Mereka mengejar nona muda dan akan melecehkan nona muda tapi sebelum itu terjadi ada seorang laki laki yang menolong nona muda tuan"lapor salah satu seseorang di sana

Wajah pria paruh baya itu seketika mengeras dan menatap murka pada kedua laki laki yang tergantung di hadapannya dia saja tidak pernah menyentuh putrinya walau hanya seinci rambut tapi mereka berdua berani

"Lalu dimana lelaki yang sudah menyelamatkan putriku"

"Dia adalah pengusaha yang cukup sukses di negara ini tuan dan sepertinya nona tinggal di mansion lelaki itu dan nona muda ikut tanpa paksaan"

"Cari tau semua informasi tentang pemuda itu dan pastikan keamanan putriku selalu di awasi dan jangan sampai lengah apabila putriku lecet sedikit saja kalian yang akan aku bunuh, tubuh kalian aku ku potong potong dan ku berikan pada harimau laparku"

"Baik tuan"

"Kalian semua berjaga di depan pintu"

Mereka semua mengikuti perintah tuan mereka dan berjaga di depan pintu masuk setelah itu pria paruh baya menyiramkannya air pada kedua wajah tawanannya dan mereka tersadar dan terbatuk-batuk karna ada air yang masuk melewati hidunganya

"Kalian berani sekali ingin menyentuh putri kesayanganku"kata pria itu setelah semua pengawalnya pergi dan berjaga di depan pintu masuk

"Senjata mana yang bagus untuk memotong tangan kalian, kalian boleh memilih" katanya sambil membuka brangkas yang berisi penuh dengan senjata semua senjata jarak jauh maupun dekat semua tersedia di sana

"Ah bagaimana bila yang ini saja sudah lama aku tidak menggunakan ini untuk memotong apakah masih tajam?"

"Jangan Tuah, saya mohon maafkan kami" kata salah satu dari mereka dengan wajahnya takut tidak sebanding dengan seni lukis di tubuh mereka

"Aku maaf kan tapi beri tau aku apa yang kalian lakukan pada malam itu dengan putriku"

"Kami tidak melakukan apapun tuan- "

"Bahkan menyentuhnya kalian tidak melakukannya" potong cepat pria paruh baya tersebut

Pria itu dengan lihai mengayunkannya samurai itu dan memotong kedua tangan kedua preman tersebut sehingga mereka berdua terjatuh langsung ketanah dan kedua tangan mereka tergantung
Jeritan kesakitan yang menurutnya merdu dan indah memenuhi ruangan tersebut dan bau anyir tercium pekat sekitar setengah jam pria itu keluar dan mengancingkan jasnya dan tersenyum meremehkan

"Bawa mereka dan makan kan pada werewolf  kesanyanganku pasti mereka sedang kelaparan"

"Baik tuan"

Dilain sisi

"Terimakasih sudah mengantarku pulang aku akan ke mansions mu besok untuk bertemu dengan anak kita "

"Terserah"

"Apa kau tidak mau mampir? di rumaku sedang sepi, tidak ada orang" kata Alexa sambil berbisik

"Tidak"

"Bila sudah ada kabar tentang orang tua Reynald temui aku"

"Heem, sana masuk kedalam aku akan menunggu sampai kau masuk dan memastikan bila kau tidak kabur"

"Iya, hah membosankan besok aku harus berangkat sekolah, bagaimana bila kau mengantar jemput aku sekolah" kata Alexa dengan gamblang

"Suruh saja sopir mengantarkan"

"Dasar, bila Reynald Bagun malam buatkan dia susu botolnya sudah aku cuci ada di lemari no dua di samping lemari dingin dan susunya ada di lemari atas tuangkan tiga sendok bubuk susu tuang air hangat jangan panas dan beri air dingin lalu kocok pelan saja -"

"Hentikan aku sudah tau semuanya"

"Kalau belum tidur juga elus punggungnya atau tepuk pantatnya dia akan tertidur"

"Hentikan aku sudah tau semuanya"

"Baik lah aku masuk dulu tapi sebelum aku masuk peluk aku"kata Alexa sambil merentangkan kedua tangannya dan memasang wajah yang imut dan menggemaskan

Darrel maju dan memeluk tubuh Alexa dan tanpa mereka sadari ada yang mengawasi dan memotret mereka dan melaporkannya pada tuan mereka

Setelah Alexa masuk Darrel melihat mobil yang ada di dekat pohon seperti mengawasinya saat Darrel akan menghampirinya mobil itu melesat pergi dari sana

Darrel hanya diam dan melihat kepergian mobil yang ada di dekat pohon tadi dan masuk ke mobil mengendarainya sampai ke mansion tanpa memikirkan siapa yang tadi mengawasinya

Makasih udah vote and komen
See you next time
Love you dear

Sampai sini sudah tau siapa ayahnya Alexa dan siapa Alexa belum kalau belum ikuti cerita mereka yaa

My CEO Is My loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang