I'm Fine

1.6K 175 34
                                    

'Who says you're not star potential? Who says you're not presidential, or leader? Who says you can't be in movies? Listen to me! Who says you don't pass the test? Who says you can't be the best? Who says, who says???"

(Siapa bilang kau bukan calon bintang potensial? Siapa bilang kau tidak bisa menjadi presiden, atau pemimpin? Siapa bilang kau tidak bisa masuk film? Dengarkan aku! Siapa bilang kau tidak lulus ujian? Siapa bilang kau tidak bisa menjadi yang terbaik? Siapa bilang, siapa bilang???)

Lisa mengumbar senyum nya, sorot lampu dan jepretan kamera di tujukan kepada Lalisa Kim. California memang tempat indah yang Lisa sukai. Dimana dirinya mencapai lebih banyak prestasi dan kebahagiaan. Dimana dirinya bisa belajar mencintai diri sendiri.

"World is too cruel for weakly people. But first step to success is love yourself. You're perfect and worth it. You're not the only one the hurting. Trust me, that's the price of beauty"

(Dunia terlalu kejam untuk orang lemah. Tapi langkah pertama untuk sukses adalah mencintai dirimu sendiri. Kau sempurna dan layak mendapatkannya. Kau bukan satu satunya yang terluka. Percayalah padaku, itu adalah harga kecantikan)

Acara yang di gelar di On Point Hotel dengan tema yang berjudul 'The World of Teenagers' yang di dominasikan dengan dominasi warna emas.

Dimana banyak nya orang orang sukses yang memberi dorongan motivasi kepada anak anak remaja yang tertekan dengan banyaknya faktor luar maupun dalam.

"Lalisa Kim"

Lisa tersenyum kepada pemilik suara. Jarang sekali bertemu dengan orang Korea di acara acara besar seperti ini.

"Nice to meet you Bob"

"Me too. Ku dengar kau yang merancang berbagai kasus remaja yang banyak terjadi di akhir akhir ini"

"Hahaha, kau berlebihan Bob. Hanya beberapa kasus. Kau tau bahkan sudah banyak anak remaja yang mehilangan kepercayaan diri mereka karena persaingan bakat yang terlalu sadis"

"Kau benar Lisa, bahkan aku juga pernah mendengar bahwa orang tua mereka terlalu memaksakan anak mereka untuk belajar dan menjadi apa yang orang tuanya inginkan kelak. Padahal anak anak remaja harus lebih bebas di dalam batasannya. Tidur yang cukup dan makan yang banyak, hahaha..."

"Kau benar Bob, kesuksesan bukan hanya diperoleh dari pembelajaran formal saja bukan? Sukses itu adalah kebahagiaan. Dan bahagia itu kunci kesuksesan. Perlu analisa dan pengalaman untuk itu"

"Lalisa Kim, astaga... Aku tak menyangka kau bisa secerdas itu. Kau cantik dan berbakat, belum lagi dengan otak yang gemerlang. Kau unik"

Keduanya asik tertawa dan berbincang sampai Bobby memutuskan untuk pamit karena ingin menemui seseorang.

Acara di gelar begitu glamour dan sangat pas untuk tema acara remaja. Ada sekitar dua ratus orang yang datang karena menghadiri undangan.

Jeon Jungkook

Pria pemilik Daved Magazine. Pria arogan yang berparas tampan. Entah kenapa membuat otak Lisa berpacu pada satu titik itu, mengunci perhatian kearah Jungkook yang sedang berbicara di hadapan banyak orang dan kamera. Ada sedikir keresahan di dalam diri Lisa. Pria itu berbahaya. Karena di balik postur yang menjadi favorit kalangan wanita itu, dia benar benar berjiwa seorang psycho melalui tatapan matanya. Pada siapa pun, kapan pun dan di manapun. Dan jangan lupakan senyuman yang di tebarnya dihadapan banyak umum.

Jeon Jungkook,

Kata demi kata yang di keluarkan dari mulutnya tak berbeda jauh dengan apa yang di ucapkan oleh Lisa beberapa saat lalu.

Girl With Hate  |  Lizkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang