*****
Ada banyak hal yang dapat membuat waktu terasa begitu lama. Biar ku berikan satu contoh padamu, pedih.
Kepedihan ini telah tertanam begitu lama di kehidupanku. Hidupku terlalu banyak rasa sakit. Penyiksaan yang mendalam membuat hatiku menjerit keras. Tapi sayang, hanya aku yang bisa mendengar. Batin ku terlalu sakit untuk berteriak. Disaat aku mencoba berteriak seperti orang pada umumnya, suaraku hanya menyangkut di tenggorokan. Menyisakan rasa sakit yang begitu pilu dan menyeret hati ke luka yang lebih dalam.
Oh, kurasa kalian hampir melupakan ku. Atau sudah? Ahahaha baiklah.
Hi!
Ini aku! Seorang pembenci yang amat hina, aku membenci Lalisa Kim dan Jeon Jungkook.Bagaimana? Apa kalian sudah mengingat ku?
Mungkin kalian mulai muak dengan adanya aku di cerita ini. Tapi percayalah, aku adalah korban disini. Aku adalah sang protagonis yang dibenci banyak orang.
Ini tidak adil! Apa? Jadilah orang baik jika ingin disukai banyak orang? Tidak. Kurasa itu bukan kalimat yang tepat untuk hidupku. Jadilah sang pemeran utama jika kau ingin disukai. Dan itu, MENJIJIKAN.
Aku tak mengerti, Lisa sendiri adalah pecandu alkohol dikala itu, meskipun dia pandai dan dapat menguasai prilakunya sewaktu mabuk. Tapi aku yakin, dia tak pernah mengenal kata berjuang, sampai pada akhirnya aku yang membuatnya berjuang.
Lihatlah! Bahkan saat aku membencinya aku memberikan pengalaman baru untuknya. Berjuang, cintanya. Jeon Jungkook. Haha, gadis payah.
Dia cantik, dengan takdir yang hancur. Kata mereka, Lalisa Kim adalah seorang yang dibenci. Menjijikan. Kasar.
*****
Hujan yang turun dengan derasnya di langit California membuat orang orang enggan untuk keluar rumah. Suasana moody yang begitu nyaman dan menyihir para manusia berdasi bermalas malasan di kasur. Ya, tentu tidak dengan dia yang berusaha mencari kecilnya pundi pundi uang diluar sana.
Lisa melangkahkan kakinya perlahan menyusuri jalanan. Kaki jenjang yang dibalut dengan kain levis dari Celine membuat kakinya terlihat lebih indah. Boots berwarna coklat mengeluarkan suara kecil disetiap langkahnya. Hujan seakan senang menjatuhkan dirinya di tubuh Lisa, mengguyur tubuh mungil itu agar menggigil. Sampai dia sadari bahwa air hujan itu sudah tidak berjatuhan disekitarnya lagi. Mendongak ke atas dan melihat pelindung besar berwarna hitam, payung itu, milik Jungkook.
"Pergilah"
"Dan membiarkan mu kehujanan? Orang orang akan mengolok ku"
"Ini bukan Korea, ini Amerika. California. Kau bahkan bisa pura pura tidak mengenaliku"
Jungkook berbaring di sofa yang berada di kamar Lisa. Setelah berdebat kecil dijalan tadi dibawah naungan hujan, akhirnya mereka dapat tertidur pulas dikamar milik Lisa, oh atau mungkin hanya Lisa yang tertidur.
Hujan sudah berhenti sejak beberapa saat lalu, membuat sang bulan kembali menampakkan dirinya. Sinar rembulan yang pucat menembus kaca jendela dan menyinari wajah Lisa yang damai. Tidurnya pulas. Wajahnya lelah.
Rasa bersalah akan masa lalu kembali menghantui dirinya.
"Cantik"
Kata tersebut terucap begitu saja dari belah bibir Jungkook.Rasa kagumnya akan kesempurnaan pahatan indah yang Tuhan berikan untuk Lisa, membuat Jungkook terus menerus menarik ujung bibirnya ke atas. Mengulas senyum kecil.
Kini dirinya bangkit menuju kasur Lisa. Membuka kemeja yang sedari tadi sudah tak terkancing. Menyisakan celana bahan dan kaos hitam.
Lisa berada dipelukannya. Menghirup dalam dalam aroma khas dari ceruk leher Lisa. Sang empu kemudian menggeliat karena tak nyaman.
"Bagaimana caranya membuatmu yakin bahwa aku telah berubah, kejadian enam tahun lalu membuat ku sadar. Aku mencintaimu Lalisa"
Suara Jungkook purau seakan ia harus memaksa setiap kata untuk keluar dari tenggorokannya dengan emosi.
"Kehilangan mu adalah mimpi buruk yang berubah menjadi nyata, sangat menyakitkan"
Baju mahal yang terbuat dari sutra membalut tubuh Lisa. Lembut dan nyaman.
Jungkook ingin sekali melepas kancing kancing gaun tidur itu. Memasukan tangannya dan-
Ah tidak, fikirannya mulai liat. Menjengkelkan.
Jungkook menarik Lisa kedalam dekapannya lebih dalam. Menikmati setiap detiknya bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Hate | Lizkook ✔️
Fanfic❗Mature Rating Semua berubah setelah tragedi. Semua menjadi berbalik. Tangis dan tawa ada di masing masing pihak. Bahagia dan sedih juga ada di masing masing pihak. Tapi tak bisa di pungkiri, kalau sesal masih menyelimuti keduanya. "Aku tak akan pe...