Jangan lupa
banjiri dengan
Vote dan Comment^^🔥🔥
Lisa membalikkan badannya menatap Jungkook. Tapi itu merupakan kesalahan besar, karena setelah Lisa membalikkan tubuhnya, satu detik kemudian Jungkook melahap bibir Lisa. Lisa tak menolak dan juga tidak menerimanya. Membiarkan Jungkook mengabsen mulutnya. Jungkook menggendong Lisa ala bayi koala lalu membawanya pergi dari sana. Tanpa melepaskan tautan bibir mereka.
Kamar yang sudah Jungkook pesan sebelum acara menjadi saksi bisu perbuatan dosa mereka dimalam ini. Tak ada yang menyadari dengan keadaan mereka yang entah kapan sudah tidak tertutupi dengan sehelai kainpun. Meskipun kedua belah bibir mereka saling mengatakan benci dan ingin melupakan, tetapi nama Jungkook dan Lisa saling bertautan dimalam itu. Kebisingan acara yang di gelar tiba tiba tak terdengar di telinga Jungkook maupun Lisa, hanya lontaran desahan dan hawa panas yang memenuhi kamar.
"Ngghhh, Junghh"
Jungkook benar benar gila. Tangan Lisa tak dilepaskan, bahkan pergelangannya sudah memerah karena Jungkook menggenggamnya dengan keras.
Ini memang bukan kali pertama mereka melakukannya. Tapi, mereka bercinta tanpa adanya tasa cinta? Apakah itu mungkin? Perasaan bukanlah hal sepele yang dapat dihindari bukan? Apalagi untuk sepasang manusia berlawan jenis yang di identifikasikan sebagai sahabat.
Jungkook mempercepat tempo membuat Lisa memekik keras. Lisa merasa ada ribuan kupu kupu yang terbang di perutnya. Sesi bercinta mereka di akhiri perlepasan yang memukau. Di hujaman terakhir masing masing dari mereka melingkarkan punggung dengan mulut yang terbuka. Agaknya besok pagi bukan awalnya yang baik bagi Lisa jika mengingat seberapa beringasnya Jungkook di malam ini.
"Kau luar biasa babe"
***
Jungkook terbangun saat sorot fajar mulai datang. Berbeda dari 6 tahun terakhir ini, di sampingnya terbaring Lisa yang lemah dan cantik. Kemarin malam Jungkook memang meminum sedikit alkohol setidaknya dua gelas, tapi Jungkook masih cukup sadar saat memasuki tubuh Lisa. Jungkook tak percaya kalau Lisa memang berada di sebelahnya, Jungkook memeluk erat Lisa membiarkan Lisa bersandar di dadanya. Jungkook menghirup dalam dalam aroma tubuh Lisa. Meyakinkan bahwa Lisa yang berada dihadapannya ini bukan mimpi. Jungkook memejamkan kembali matanya, membiarkan tubuhnya terbaring di ranjang yang sama bersama Lisa.
Lisa sudah terlalu lama membenci Jungkook. Enam tahun bukanlah waktu yang singkat untuk ditinggalkan orang tersayangnya, tapi kendati mengungkapkan hal sebenarnya yang ada dilubuk hati terdalam, Jungkook lebih memilih mengucapkan kata kata bodoh yang berbanding terbalik dengan perasaannya. Jungkook tahu konsekuensinya, mengucapkan kata bermain main dengan cinta, atau bahkan membenci keberadaan Lisa. Jungkook menyayangi Lisa, sebagai sahabat tentunya. Pertemanan yang di jalin dari kecil membuat Jungkook tak bisa melupakan sosok Lisa yang selalu tersenyum manis padanya. Karakter keras yang sama, namun menjadi musuh yang bersaing ketat saat keduanya menjadi bintang sekolah.
Lisa tidak ingin dinomor duakan. Lisa dengan ambisi dan menghalalkan segala cara untuk membuat apapun keinginannya terkabul, dan tanpa bantuan siapapun. Semua berjalan seperti biasanya, sampai insiden buruk menimpa persahabatan mereka.
Lisa tak mengenal Jungkook. Begitu juga sebaliknya. Tatapan diantara keduanya adalah saling menjatuhkan secara sehat ataupun tidak sehat. Jungkook benar benar muak dengan tingkah laku mereka. Tak jauh berbeda dengan Lisa, Lisa sendiri bahkan memutuskan untuk kuliah di California setelah kelulusan. Meninggalkan Jungkook yang sebenarnya memiliki tanda tanya besar dengan kepergian Lisa. Keduanya merasa tak bersalah. Tapi bukankah raja ataupun ratu tidak pernah salah? Karena itulah mereka. Tak tau apa itu arti cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. Bahkan mereka tidak punya teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl With Hate | Lizkook ✔️
Fanfic❗Mature Rating Semua berubah setelah tragedi. Semua menjadi berbalik. Tangis dan tawa ada di masing masing pihak. Bahagia dan sedih juga ada di masing masing pihak. Tapi tak bisa di pungkiri, kalau sesal masih menyelimuti keduanya. "Aku tak akan pe...