Everytime You Feel

916 112 6
                                    

Lisa terbangun karena merasa terusik ada yang memeluk erat pinggangnya. Tangan kekar yang melingkar, Lisa jelas tahu siapa pemiliknya.

Berbalik dan ya, Jungkook tertidur tenang. Deru nafasnya teratur dan damai. Matanya terpejam indah. Ditambah lagi dengan cahaya matahari pagi yang menerobos masuk dan menyinari sedikit wajah Jungkook.

Lisa menarik dirinya. Menekan bibirnya dan menempelkan ke pelipis dahi Jungkook. Lalu berangsur bangun dari kasur. Dirinya harus membersihkan tubuhnya. Belum lagi beberapa persendiannya yang terasa pegal.

Kepalanya berdenyut nyeri. Menyulitkannya untuk menjauh dari masa lalu. Ingatan ingatan itu terus menusuk kepalanya. Membuat Lisa meringis kesakitan.

Cermin dihadapannya membuat Lisa merasa sangat tak berdaya. Lisa tak suka bila dirinya terlihat kesakitan. Tapi sayangnya kini matanya dapat melihat bagaimana masa lalu menyerangnya membabi buta. Melalui cermin besar di kamar mandinya.

Lisa menunduk. Menjatuhkan dirinya di lantai. Berlindung di bawah wastafel agar tak dapat pantukan kaca. Menyedihkan.

*****

Pandangannya terlempar ke setiap sudut. Mencari seseorang yang menghilang begitu saja.

Dimana Jungkook? Apa dia sudah pulang? Tapi ponselnya tergeletak di sofa.

"Lisa"

Lisa menjerit kaget ketika kenop pintu terbuka. Itu Jungkook. Kenapa, terlihat lebih sexy saat memakai kaos santai seperti itu?

"Ada apa? Pakai bajumu dan turun kebawah. Aku sudah menyiapkan sandwich kesukaanmu"

Ah ya, Lisa masih mengenakan bathrobes nya. Lisa terbiasa mengenakan baju di kamar langsung. Mungkin karena terbiasa sendiri, entahlah.

"Aku benci sandwich"

"Apa?"

"Apa kau tuli?"

"Ah maaf, aku akan membuatkan sarapan lain. Kau mau ku buatkan apa?"

"Tidak perlu"

Jungkook mendekat, menghampiri Lisa yang sedang menyiapkan baju setelan kerjanya.

"Tak perlu sungkan, katakanlah"

"Aku tak sarapan, dan kau, makan sarapanmu dan pergi dari sini. Pastikan tak ada barang yang tertinggal"

Dan, Jungkook mendesah berat. Lisa terlalu kasar.


Suasana hening. Hanya terdengar suara garpu dan pisau yang bersentuhan dengan piring. Ya, Jungkook berhasil membuat Lisa duduk di depannya, menyantap sandwich yang sudah Jungkook hidangkan sebelumnya.

Ini terlalu sunyi,

"Bukankah kau menyukai sandwich?", berusaha mencairkan suasana.

"Itu dulu"

"Sekarang kenapa tidak suka?"
Jungkook menegang seketika, ketika Lisa menatapnya dalam.

Tatapan yang sulit di artikan, dalam dan, entahlah. Jungkook sendiri tak mengerti.

"Kau ingat disaat aku memberimu sekotak sandwich?"

Oh sial. Jungkook mati sekarang, tentu saja dirinya mengingat kejadian itu. Ya, Jungkook telah salah mengambil topik.

Suasana semakin canggung dibuatnya. Jungkook hanya mengangguk memberi jawaban atas pertanyaan Lisa.

"Kau melemparnya padaku", Lisa hanya menatap sandwich di depan nya.

"Saat itu aku sama sekali tidak peduli bagaimana sikap mu padaku. Sebenci apa dirimu pada ku. Aku salah,"
Mata Lisa kini beralih menatap Jungkook yang menyimak tegang.

"Ku kira aku bisa mendapatkan semuanya. Semua yang ku inginkan. Tapi ternyata tidak. Kau justru membuatku menjadi seonggok sampah yang menjijikan. Setelah apa yang kau lakukan padaku tempo hari, enam tahum lalu, aku membenci semua hal yang berkaitan denganmu"

"Maaf"
Jungkook menunduk, rasa bersalahnya semakin kuat.

Jungkook merasa dirinya sangatlah jahat. Apa yang dilakukannya dulu memang tak pantas di maafkan meskipun belah bibirnya terus mengucapkan kata maaf.

Memberikan trauma pada seorang gadis yang masih remaja. Menabah beban dan wawasan bagaimana kejam nya dunia saat itu.

"Aku selesai. Pergilah sebelum aku kembali. Jangan tinggalkan apapun barangmu. Jika ku menemukannya, maka kau tinggal mencarinya di bank sampah"

 Jika ku menemukannya, maka kau tinggal mencarinya di bank sampah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Girl With Hate  |  Lizkook ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang