Penutupan PMB di sambut meriah oleh semua warga kampus, mulai dari para MABA yang merasa senang karena sudah selesai menerima penderitaan karena sakin bosan, dari Panitia yang menuntaskan tugasnya sebelum laporan pertanggung jawaban serta para pedagang yang makananya semakin laku di puncak pada hari ini.
Seperti biasa, Teo dan Linda yang selalu memandu acara pada hari ini hingga malam hari. Pria itu nampak sangat tampan menggunakan setelan kemeja putih dan jas abu-abu. Teo sangat berbakat menjadi seorang pemandu acara, tak ada sedikitpun kecacatan selama acara dan itu berjalan sangat lancar, entah mengapa Senja yang menonton dari kejauhan tersenyum bangga. Iya, karena kemarin pagi Teo latihan di depan teras rumahnyasebelum rehearsal pagi ini.
Universitas Pancasila Bandung mengundang banyak Guest Star membuat malam puncak semakin pecah. Senja merasa sangat antusias tatkala Teo dan Linda memanggil salah satu Guestar Favoritnya yang berasal dari Jogjakarta,yaitu Stars and Rabbit. Gadis itu langsung menarik Yumna dan Syla menuju lapangan didepan Stage,berharap mendapatkan spot yang paling pas untuk menari di sana.
Sayangnya saja, gadis itu tidak mendapatkan Spot yang strategis, ia mendapatkan di pinggir panggung. Teo yang berjalan turun dari tangga menangkap keberadaan Senja yang masih berdiri kikuk menunggu penampilan dari Guest Star, Ia menghampiri Senja dan merangkulnya.
"SENJAAAA!!! penampilan terakhir nih! musti joget kita." seru Teo, Yumna dan Syla melihatnya tersenyum simpul, sejujurnya dua sahabatnya itu iri karena Senja di kelilingi pria-pria berpengaruh di kampus ini, benar-benar seorang putri di cerita Wattpad, huh.
"Hai Teo.." Tegur Yumna kikuk, Yumna merupakan salah satu dari Fans Teo, namun gadis itu tidak ingin terlalu memperlihatkan karena pasti nanti Senja akan menjauhinya. Iya, Senja merupakan orang yang risih apabila banyak manusia yang selalu mencari tahu tentang Teo kepada dirinya.
"Halo Yumna!" tegur Teo membalas dengan senyuman genitnya, Yumna spontan berteriak kecil membuat Syla dan Senja menatapnya kesal. Dasar gadis itu nggak bisa ngelihat cowok ganteng sedikitpun.
"Ke tengah yuk!" Ajak Teo pada tiga gadis di dekatnya, Yumna mah langsung mengangguk tanpa berpikir, sementara Senja menggeleng, karena itu terlalu padat. Senja tidak suka tempat padat dan sesak seperti itu. Namun Teo menariknya dan membawa mereka bertiga menuju ke tengah.
"Hey.......... man............. upon the hill, up here...
I used to write you
You loved the way I watch the sun through my finger
We spent sometimes to the day we met"semua penonton turut menyanyikan bait pertama lagu yang membuat Grup asal jogja ini dengan sangat antusias tak terkecuali Senja, Teo dan dua temannya. Senja terlihat sangat senang, bahkan berteriak saat intro pertamanya. teo kembali meliriknya, Ah kenapa gadis ini selalu cantik ketika ia tersenyum.
musik mengalun dan membuat semuanya seakan terhipnotis untuk menari ria dan sekadar melompat-lompat kecil mengikuti irama. tiba-tiba gadis itu rasakan getaran dari saku bajunya, ada panggilan masuk disana.
Incoming call from 'Rengga'
"Kamu dimana, Nja?"
"Hah? nggak kedengeraaan.." teriak senja, suara kekasihnya memang tidak bisa terdengar, apalagi saat kerumunan seperti itu.
"Kamu dimana"
"Oh,, aku di tengah lapangan, lagi nontonin closingan, kamu dimana?" sahut Senja sambil berteriak, Teo disampingnya cuma berhenti sejenak dan memperhatikan gadis itu.
"Kalo udah selesai nonton, kabarin aku."
"Haaahh??? chat aja deh... lagi seru nih nonton. kamu ketengah aja!" teriak Senja lagi, kemudian dengan sepihak ia mematikan ponselnya dan ia pun memasukkan keadlam Slingbagnya, Teo yang kedapatan mencuri pandang kini berterus terang akan tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMA RIBU SENJA
Teen FictionSenja hanya mampu mengupah lima ribu, untuk jutaan cinta Teo kepadanya. namun Teo mampu mengambil jutaan tawa senja, hanya dengan lima ribu nya. "Yo, liat deh itu manusia, gitu banget ya." "Lah, terus kita apaan, Nja?" "Kita temenan aja, Yo. hehe...