15 - Senja dan Kebimbangannya.

74 10 15
                                    


"Senja kesambet?" 

Itulah celotehan yang keluar dari mulut Syla, ia berusaha menerka-nerka apa yang terjadi kemarin karena sepertinya si saahabat introvert terlihat sangat segar dan bahagia, padahal mereka berdua tahu bahwa Senja seminggu yang lalu putus dari Rengga. Senja sibuk memandangi Ponselnya yang berisi foto-foto dirinya bersama Teo selama mereka menghabiskan waktu bersama.

Wah. bisa bisanya senja melupakan Rengga begitu cepatnya.

Ya, tapi siapa sih yang tidak bisa move on lebih cepat ke pria bentukan Mateo Alanda yang bernotabene selalu ada dan selalu berusaha menjadi yang prioritas? 

Senja yang kini merasa dipantau oleh kedua temannya kini tersadar dan menatap kedua temannya dengan manik yang begitu manis, sampaiu rasa bahagia itu tertular ke Syla dan Yumna.

"Hari ini mau makan apa? gue traktir." Tanya Senja yang tiba-tiba saja mengeluarkan selembar uang biru dari dalam dompetnya. kedua temannya menggeleng heran, momen sangat langka si Senja yang dikenal punya ongkos pas-pas an dan cenderung 'nahan' kini menjadi sangat royal kepada mereka. 

"Fix, emang kesambet." Tanggap Yumna menataop Senja dengan wajah yang polos penuh kasmaran.

Mereka bertiga pun langsung pergi menuju kantin dan memilih beberapa menu disana dan mereka sepakat untuk memesan Soto Ayam. Setelah memesan, ketiga manusia itu mulai melahap dengan penuh semangat. Senja kini memandangi teman-temannya yang seakan tidak pernah diberi makan satu tahun, gadis itu tanpa aba-aba mengusap kepala Syla dan Yumna, membuat keduanya yang sibuk menyeruput kini mengangkat kepalanya. Senja kini menopa dagunya dan begitu bahagia bisa makan begitu tidak manusiawinya. 

"makan yang banyak, gausah liatin gue." Ujar Senja menyuruh dengan tunjukan sumpit di tangan kanannya. Senja kemudian kembali melanjutkan acara memakan sotonya, sampai akhirnya Yumna kini berceletuk ditengah kunyahan sotonya.

"Segitu senengnya ya abis ciuman ama sahabat sendiri?" 

Gila, berani-beraninya Yumna bicara segamblang itu dikerumunan manusia kantin?!

mungkin tidak aneh, hanya saja kosakata 'ciuman' itu mampu mendistraksi beberapa manusia yang mendengarnya hingga yang tadinya sibuk bergibah sana sini malah melirik meja makan mereka. 

"Bacot banget!" kesal Senja yang langsung menaruh krupuk emping kedalam mulut Yumna. Syla kini membelalakkan matanya, masa iya cuma dia yang tidak tahu kabar penting itu? apakah pertemanan mereka sudah renggang? 

"Kok gue nggak tahu sih, parah banget lo berdua!" protes Syla tak terima. 

"Nanti gue ceritain, nggak disini tapi, Njir!" bisik Senja menatap Syla dengan tatapan mematikan.


"gue denger Anak BEM sama HIMA Teknik lagi mau demo BEM UNIV tau."

"Hah? kapan?" 

"nanti siang, gue si dapet kabar dari temen gue anak teknik. katanya ada kasus penggelapan dana bekas acara PMB kemaren." 

"Hah serius? Presma dituntut dong?"

"Pasti lah, udah gua bilang ya anak BEM itu semuanya calon koruptor, Lo liat aja muka presma tahun ini, tengil banget! pasti dia juga terlibat." 


Sungguh, celotehan dua pria yang duduk dua meja dari Senja membuat telinga Senja memerah, Syla dan Yumna juga menatap keduanya kesal. Senja kini berdiri dan langsung mengambil tindakan tegas dengan tiba-tiba memukul meja dua pria tersebut dengan telapak tangan kanannya.

LIMA RIBU SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang